Senin, 18 Mei 2020

Soekarno dalam karikatur Belanda: 1960-1962

(klik untuk memperbesar | © AVS)
 25 Februari 1960: "Sabuk zamrud khatulistiwa"
Karikatur ini menggambarkan Soekarno menyerahkan sabuk zamrud Indonesia kepada Nikita Khrushchev yang memakainya dengan suka cita, sementara di di lehernya sudah memiliki kalung negara-negara satelit.

(klik untuk memperbesar | © AVS)
6 April 1961. Karikatur ini menggambarkan bagaimana Theo Bot sedang menggodok "Dewan Nugini", sementara di latar belakang harimau Soekarno mengintai.

(klik untuk memperbesar | © AVS)
17 Januari 1962. Karikatur ini menggambarkan bagaimana Sekretaris Jenderal PBB, U Thant, hanya bisa melongo melihat Belanda (diwakili Jan de Quay) dan Indonesia (diwakili Soekarno) saling tuduh di meja konferensi tentang Papua, masing-masing dengan perlengkapan senjata.

(klik untuk memperbesar | © AVS)
2 Maret 1962. Karikatur ini memperlihatkan terbaliknya suasana: Kalau dulu Sultan Jogja harus mengakui dominasi Belanda (lihat posting ini), maka kemudian politisi Belanda (Jan de Quay) harus mengakui dominasi Soekarno.

(klik untuk memperbesar | © AVS)
14 November 1962. Terpecahnya posisi Belanda dalam hal Irian digambarkan oleh karikatur ini. Direktur KLM saat itu, Emile Van Konijnenburg, tampak tidak memiliki masalah untuk terus berhubungan dengan Soekarno.

Waktu: 1960, 1961, 1962
Tempat:
Tokoh: Soekarno (Presiden Republik Indonesia)
Peristiwa:
Karikaturis: Leendert Jurriaan Jordaan (#1), Charles Boost (#2, 3, 5), Fritz Behrendt (#4)
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar