Selasa, 31 Agustus 2021

Armada laut VOC di Ambon dan Tidore, menurut lukisan Willem Luytsz van Kittensteyn dari tahun 1613

Perseteruan antara Belanda dan Portugis dalam memperebutkan Tidore, 1605
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Armada VOC mengepung Tidore, 5 Mei 1605
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Armada VOC di Ambon, 1608; bangunan di tengah kemungkinan adalah benteng Victoria
(klik untuk memperbesar | © AVS)

Waktu: lukisan dibuat/diterbitkan tahun 1613, menggambarkan peristiwa di tahun 1605 dan 1608
Tempat: Ambon, Tidore
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Willem Luytsz van Kittensteyn
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Senin, 30 Agustus 2021

Dari album foto "Herinneringen aan Java 1913-1919": Borobudur dan Yogyakarta

PENGANTAR

National Gallery of Australia membeli banyak koleksi foto dari Leo Haks. Salah satunya adalah sebuah album foto berjudul Herinneringen aan Java 1913-1919 (Kenang-kenangan tentang Jawa 1913-1919) yang memuat 39 foto yang tampaknya keluaran studio foto Onnes Kurkdjian, Surabaya. Album ini banyak berisi foto dari kawasan Jawa Timur serta tentang hasil bumi, yang mengindikasikan bahwa pemiliknya kemungkinan adalah seorang Belanda yang aktif di bidang perkebunan/kehutanan di Jawa Timur dari tahun 1913 hingga 1919. Album ini juga berisi beberapa foto dari kawasan Priangan, Borobudur, Jogjakarta dan malah Sulawesi, yang kemungkinan menunjukkan wilayah lain di Nusantara yang pernah dikunjungi si pemilik album ini.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Wanita Yogya membatik
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Salah satu koridor Borobudur
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Tampak luar Borobudur
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Stupa induk Borobudur dilihat dari salah satu gerbang candi
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: antara 1913 dan 1919
Tempat: Yogyakarta, Magelang
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Studio Onnes Kurkdjian
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Minggu, 29 Agustus 2021

Peta Jakarta dalam bahasa Jerman karya Homanns Erben tahun 1733

(klik untuk memperbesar | © AVS)

Ini adalah salah satu peta tua tentang Jakarta, terutama tentang Kastil Batavia, kawasan sekelilingnya, benteng-benteng pertahanan di beberapa sudutnya, serta pos penjagaan terluar, yang menurut deskripsi peta adalah perbatasan ke arah wilayah yang masih dikuasai Kesultanan Banten. Peta ini memiliki judul, sehingga mudah dibaca bahwa ini adalah karya seorang Jerman bernama Homanns Erben yang tinggal di Nurenberg, dengan tahun keluaran 1733.

(klik untuk memperbesar | © AVS)

Peta ini juga memiliki salinan yang diberi warna. Bagian kiri atas diisi oleh deskripsi tentang detail dari kastil, seperti bagian-bagian beserta nama-namanya. Bagian kanan atas diisi oleh penjelasan singkat tentang Batavia, vormahls Iactra genandt (Batavia, dulu bernama Jakatra). Menurut peta ini pelabuhan Jakarta adalah yang paling aman di dunia, karena pagi sekitar jam 10 ada angin utara yang mengarahkan kapal ke darat, sementara malam sekitar pukul 10 ada angin selatan yang membawa perahu kembali ke laut. Peta ini mengurut penduduk Jakarta sbb.: orang Jawa, Tionghoa, Melayu, Afrika, Malabar (India), Belanda, Perancis, dan Portugis.

(klik untuk memperbesar)

Blog ini mencoba menambahkan beberapa keterangan atas peta ini, berdasarkan deskripsi yang diberikan oleh Homanns Erben.

Waktu: 1733
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Homanns Erben
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Sabtu, 28 Agustus 2021

Dari album foto "Herinneringen aan Java 1913-1919": Kawasan Bromo dan Ijen

PENGANTAR

National Gallery of Australia membeli banyak koleksi foto dari Leo Haks. Salah satunya adalah sebuah album foto berjudul Herinneringen aan Java 1913-1919 (Kenang-kenangan tentang Jawa 1913-1919) yang memuat 39 foto yang tampaknya keluaran studio foto Onnes Kurkdjian, Surabaya. Album ini banyak berisi foto dari kawasan Jawa Timur serta tentang hasil bumi, yang mengindikasikan bahwa pemiliknya kemungkinan adalah seorang Belanda yang aktif di bidang perkebunan/kehutanan di Jawa Timur dari tahun 1913 hingga 1919. Album ini juga berisi beberapa foto dari kawasan Priangan, Borobudur, Jogjakarta dan malah Sulawesi, yang kemungkinan menunjukkan wilayah lain di Nusantara yang pernah dikunjungi si pemilik album ini.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Gunung Batok di kawasan Bromo
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Kawasan Bromo-Tengger-Semeru dilihat dari Gunung Pananjakan
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Kawah Bromo
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Desa Jampit di kawasan Ijen, Bondowoso
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Dataran tinggi Ijen
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Kawah Ijen, Banyuwangi
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: antara 1913 dan 1919
Tempat: Banyuwangi, Bondowoso
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Studio Onnes Kurkdjian
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan: Foto no. 2 dan 3 pernah muncul di album lain.

Jumat, 27 Agustus 2021

Beberapa peristiwa di Maluku dalam lukisan Belanda dari abad ke-19

Penangkapan Raja Banda, Egeron(?), dan putrinya oleh bangsa Portugis di abad ke-16, menurut gambar karya Matthieu van Bree dari tahun 1815
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Gempa bumi dan laut di Banda menurut lukisan C.W. Mieling dari sekitar tahun 1820-1822
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Terdamparnya para penumpang kapal uap Willem I di Kepulauan Lucipara setelah kapal mereka tenggelam, menurut J. Vürtheim di tahun 1837
(klik untuk memperbesar | © AVS)

Waktu: 1815, 1822, 1837
Tempat: Banda, Lucipara
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Matthieu van Bree | C.W. Mieling |  J. Vürtheim
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Kamis, 26 Agustus 2021

Dari album foto "Herinneringen aan Java 1913-1919": Empat tempat di Jawa Timur

PENGANTAR

National Gallery of Australia membeli banyak koleksi foto dari Leo Haks. Salah satunya adalah sebuah album foto berjudul Herinneringen aan Java 1913-1919 (Kenang-kenangan tentang Jawa 1913-1919) yang memuat 39 foto yang tampaknya keluaran studio foto Onnes Kurkdjian, Surabaya. Album ini banyak berisi foto dari kawasan Jawa Timur serta tentang hasil bumi, yang mengindikasikan bahwa pemiliknya kemungkinan adalah seorang Belanda yang aktif di bidang perkebunan/kehutanan di Jawa Timur dari tahun 1913 hingga 1919. Album ini juga berisi beberapa foto dari kawasan Priangan, Borobudur, Jogjakarta dan malah Sulawesi, yang kemungkinan menunjukkan wilayah lain di Nusantara yang pernah dikunjungi si pemilik album ini.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Ranu Klakah di Lumajang
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Sungai berbatu di Malang
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Nelayan di pesisir Banyuwangi
(klik untuk memperbesar | © NGA)
"Pondok Lalie-Djiwo", tempat persinggahan wisata hutan di kawasan Lalijiwo (Prigen, Pasuruan)
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: antara 1913 dan 1919
Tempat d.a.k.b.: Lumajang, Malang, Banyuwangi, Pasuruan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Studio Onnes Kurkdjian
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Rabu, 25 Agustus 2021

Peta Kastil Batavia dan sekelilingnya karya Claudius Anthony von Luepken dari tahun 1799

(klik untuk memperbesar | © AVS)

Ini adalah peta keluaran tahun 1799, karya Claudius Anthony von Luepken, yang menunjukkan Kastil Batavia atau benteng Belanda sejak zaman VOC, dan tempat-tempat sekitarnya. Laut Jawa ada di sebelah bawah, berarti peta ini menggunakan konvensi "atas = selatan".

(klik untuk memperbesar | © AVS)

Peta ini memiliki cukup banyak deskripsi, baik yang ditampilkan langsung, maupun yang disimbolkan dengan huruf dan angka. Blog ini mencoba untuk menampilkan deskripsi alternatif seperti di atas, dengan uraian sbb.:

  1. Kali Besar
  2. Jalan dari arah Jakatra (ya benar, ini nama lama sebelum Jakarta)
  3. Gereja Portugis (dalam)
  4. Kawasan pecinan
  5. Rumah sakit (Belanda)
  6. Balaikota
  7. Gereja (Belanda)
  8. Pasar bambu
  9. Gereja Luteran
  10. Gereja Portugis
  11. Rumah tenun
  12. Rumah sakit Tionghoa
  13. Pengadilan
  14. Pasar ikan
  15. Kastil
  16. Kediaman Gubernur Jenderal
  17. Area hukum gantung
  18. Bengkel artileri
  19. Bengkel kesehatan
  20. Pemukiman orang Jawa
  21. Kakus
  22. Tempat hewan
Waktu: 1799
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Claudius Anthony von Luepken
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Selasa, 24 Agustus 2021

Dari album foto "Herinneringen aan Java 1913-1919": Pantai selatan Jawa di Trenggalek dan Tulungagung

PENGANTAR

National Gallery of Australia membeli banyak koleksi foto dari Leo Haks. Salah satunya adalah sebuah album foto berjudul Herinneringen aan Java 1913-1919 (Kenang-kenangan tentang Jawa 1913-1919) yang memuat 39 foto yang tampaknya keluaran studio foto Onnes Kurkdjian, Surabaya. Album ini banyak berisi foto dari kawasan Jawa Timur serta tentang hasil bumi, yang mengindikasikan bahwa pemiliknya kemungkinan adalah seorang Belanda yang aktif di bidang perkebunan/kehutanan di Jawa Timur dari tahun 1913 hingga 1919. Album ini juga berisi beberapa foto dari kawasan Priangan, Borobudur, Jogjakarta dan malah Sulawesi, yang kemungkinan menunjukkan wilayah lain di Nusantara yang pernah dikunjungi si pemilik album ini.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Trenggalek
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pantai Popoh, Tulungagung
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Rawa-rawa di Tulungagung
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Trenggalek
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: antara 1913 dan 1919
Tempat: Tulungagung dan Trenggalek (Jawa Timur)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Studio Onnes Kurkdjian
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Senin, 23 Agustus 2021

Ambon dan Benteng Victoria dalam lukisan tahun 1724, 1763, dan 1821

Ambon dengan Benteng Victoria dan bangunan lain, karya Frederik Ottens dari sekitar tahun 1717-1724
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Gambar yang sangat mirip, keluaran Jacob van Schley di tahun 1763
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Benteng Victoria, karya Cornelis Frederik Stavenisse de Brauw, 1821
(klik untuk memperbesar | © AVS)

Waktu: 1724, 1763, 1821
Tempat: Ambon
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Frederik Ottens | Jacob van Schley | Cornelis Frederik Stavenisse de Brauw
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Minggu, 22 Agustus 2021

Dari buku foto tentang Bali karya Thilly Weissenborn, 1925 (3): Pemandangan alam

PENGANTAR

Thilly Weissenborn merupakan perempuan pertama di Hindia-Belanda yang merintis fotografi profesional. Beberapa karyanya cukup terkenal, dan pernah menyebar di blog ini. Kali ini, karya-karya wanita yang bernama asli Margarethe Mathilde ini dicoba dikelompokkan berdasarkan buku atau album sumbernya.

Buku foto ini, yang berisi 14 foto, dikeluarkan Thilly dari studio foto Lux yang dia dirikan di Garut.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Pantai kuta
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Gua di Sempidi (?)
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pantai utara Bali
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Danau Batur
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pesawahan di sekitar Besakih
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: buku foto diterbitkan tahun 1925
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Thilly Weissenborn
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Sabtu, 21 Agustus 2021

Peta Jakarta dari abad ke-17/18: Satu basis tiga versi

Clement de Jonghe adalah seorang pelukis Belanda yang hidup di abad ke-17. Sekitar tahun 1650 dia menggambar peta Batavia yang menjadi dasar dari beberapa salinan oleh pemeta lain. Berikut tiga dari versi peta Batavia yang didasari karya de Jonghe.

(klik untuk memperbesar | © AVS)

Versi ini berasal dari sekitar tahun 1660-1664 dan kemungkinan dibuat oleh A. Meijer. Versi ini tidak memberikan deskripsi atas bagian-bagian di peta; tetapi memberikan nuansa eksotis dengan menampilkan pohon kelapa, gajah tunggang, serta beragam manusia.

(klik untuk memperbesar | © AVS)

Versi ini dibuat oleh Frederik de Wit di tahun 1681. Peta ini sudah memberikan beberapa deskripsi. Sungai yang melintas di bagian tengah adalah De Groote Rivier (Kali Besar), sementara beberapa bangunan dan area diberi kode huruf dan nomor dengan keterangan di pojok kanan bawah. Kita antara lain bisa membaca bahwa di kastil Batavia ada bagian Logiment van de Raden van India serta Iavansche corps dagarde yang mengindikasikan kesatuan Jawa dengan panglimanya. Selain itu ada pula Bandanees quartier (wilayah orang Banda), Mallebaera quartier (wilayah orang Malabar, India?), Cinees Siecken huys (rumah sakit Tionghoa), serta Vismarckt (pasar ikan).

(klik untuk memperbesar | © AVS)

Peta di atas diterbitkan berwarna di sekitar tahun 1740 oleh M. du Chesne. Isinya hampir sama persis, hanya penempatan mata angin yang berbeda, serta sekarang judul peta berbunyi Afbeldinge van 't Casteel en de Stadt BATAVIA gelegen op 't groot Eylandt JAVA-MAIOR, int Coninckrijck van IACCATRA (gambar kastil dan kota Batavia di pulau besar Jawa Raya di Kerajaan Jakatra).

Waktu: 1664, 1681, 1740
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: A. Meijer; Frederik de Wit; M. du Chesne
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Jumat, 20 Agustus 2021

Dari buku foto tentang Bali karya Thilly Weissenborn, 1925 (2): Pura

PENGANTAR

Thilly Weissenborn merupakan perempuan pertama di Hindia-Belanda yang merintis fotografi profesional. Beberapa karyanya cukup terkenal, dan pernah menyebar di blog ini. Kali ini, karya-karya wanita yang bernama asli Margarethe Mathilde ini dicoba dikelompokkan berdasarkan buku atau album sumbernya.

Buku foto ini, yang berisi 14 foto, dikeluarkan Thilly dari studio foto Lux yang dia dirikan di Garut.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Pura di utara Bali
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pura Besakih, Karangasem
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pura di selatan Bali
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pura Besakih, Karangasem
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pura Beji di Sangsit, Buleleng
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: buku foto diterbitkan tahun 1925
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Thilly Weissenborn
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan: