Rabu, 28 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Purwakarta, 22 Oktober 1948 (5)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: 23 Oktober 1948
Tempat: Bendul, Purwakarta
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 22 Oktober 1948 sekitar pukul 16:50 para pejuang kemerdekaan sekali lagi menyabot jalur kereta Jakarta-Bandung di wilayah Bendul, Purwakarta. Setelah rangkaian kereta terlempar keluar jalur, sekitar 50 pejuang menyerbu menyerang tentara Belanda yang berada di gerbong-gerbong. Delapan tentara Belanda tewas, dan 23 terluka akibat serangan ini. Foto diambil sehari sesudahnya pada tanggal 23 Oktober 1948, memperlihatkan kerumunan warga di sekitar lokomotif yang terguling.
Fotografer: H. Wakker
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Selasa, 27 Februari 2018

Senin, 26 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Purwakarta, 22 Oktober 1948 (4)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 23 Oktober 1948
Tempat: Bendul, Purwakarta
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 22 Oktober 1948 sekitar pukul 16:50 para pejuang kemerdekaan sekali lagi menyabot jalur kereta Jakarta-Bandung di wilayah Bendul, Purwakarta. Setelah rangkaian kereta terlempar keluar jalur, sekitar 50 pejuang menyerbu menyerang tentara Belanda yang berada di gerbong-gerbong. Delapan tentara Belanda tewas, dan 23 terluka akibat serangan ini. Foto diambil sehari sesudahnya pada tanggal 23 Oktober 1948, memperlihatkan kerumunan warga dan milisi pro-Belanda di lokasi kejadian.
Fotografer: H. Wakker
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Minggu, 25 Februari 2018

Sabtu, 24 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Purwakarta, 22 Oktober 1948 (3)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 23 Oktober 1948
Tempat: Bendul, Purwakarta
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 22 Oktober 1948 sekitar pukul 16:50 para pejuang kemerdekaan sekali lagi menyabot jalur kereta Jakarta-Bandung di wilayah Bendul, Purwakarta. Setelah rangkaian kereta terlempar keluar jalur, sekitar 50 pejuang menyerbu menyerang tentara Belanda yang berada di gerbong-gerbong. Delapan tentara Belanda tewas, dan 23 terluka akibat serangan ini. Foto diambil sehari sesudahnya pada tanggal 23 Oktober 1948, memperlihatkan lubang-lubang peluru para pejuang yang merobek kaca dan gerbong kereta.
Fotografer: H. Wakker
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Kamis, 22 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Purwakarta, 22 Oktober 1948 (2)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 23 Oktober 1948
Tempat: Bendul, Purwakarta
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 22 Oktober 1948 sekitar pukul 16:50 para pejuang kemerdekaan sekali lagi menyabot jalur kereta Jakarta-Bandung di wilayah Bendul, Purwakarta. Setelah rangkaian kereta terlempar keluar jalur, sekitar 50 pejuang menyerbu menyerang tentara Belanda yang berada di gerbong-gerbong. Delapan tentara Belanda tewas, dan 23 terluka akibat serangan ini. Foto diambil sehari sesudahnya pada tanggal 23 Oktober 1948, memperlihatkan gerbong yang keluar rel, beberapa bagian kereta yang rusak termasuk terkena tembakan, beberapa senjata yang ditemukan, dan milisi pro-Belanda yang menjaga lokasi kejadian.
Fotografer: H. Wakker
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Rabu, 21 Februari 2018

Soekarno dan Guntur di atap Empire State Building, 1956

(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Waktu: Mei 1956
Tempat: New York
Tokoh, d.ki.k.ka.: John F. Simmons (chief protocol of the US Department of State); Soekarno (presiden Republik Indonesia; Guntur Soekarnoputra (putra sulung Soekarno)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Selasa, 20 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Purwakarta, 22 Oktober 1948 (1)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 23 Oktober 1948
Tempat: Bendul, Purwakarta
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 22 Oktober 1948 sekitar pukul 16:50 para pejuang kemerdekaan sekali lagi menyabot jalur kereta Jakarta-Bandung di wilayah Bendul, Purwakarta. Setelah rangkaian kereta terlempar keluar jalur, sekitar 50 pejuang menyerbu menyerang tentara Belanda yang berada di gerbong-gerbong. Delapan tentara Belanda tewas, dan 23 terluka akibat serangan ini. Foto diambil sehari sesudahnya pada tanggal 23 Oktober 1948, dan memperlihatkan rangkaian kereta dari jarak agak jauh.
Fotografer: H. Wakker
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Senin, 19 Februari 2018

Soekarno di Grand Canyon, 1956

(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Waktu: 1956
Tempat: Grand Canyon (Amerika Serikat)
Tokoh: D.ki.k.ka.: John F. Simmons (chief protocol of the US Department of State); L. Schellback (head of Grand Canyon National Park); Soekarno (presiden Republik Indonesia); Hugh Smith Cummings Jr. (Duta Besar AS di Indonesia); J.S. McLauchlin (petugas Grand Canyon National Park?)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Minggu, 18 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Purwakarta, 21 Agustus 1948 (2)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: 22 Agustus 1948
Tempat: Bendul, Purwakarta
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 21 Agustus 1948 sekitar pukul 22:20 para pejuang kemerdekaan menyabot jalur kereta Jakarta-Bandung di wilayah Bendul, Purwakarta. Aksi ini mengakibatkan rangkaian gerbong terlempar keluar jalur, dan beberapa gerbong termasuk lokomotif jatuh ke jurang sedalam 15 meter. Dikabarkan peristiwa ini memakan korban 5 tewas dan 7 cedera. Foto diambil sehari sesudahnya pada tanggal 22 Agustus1948.
Fotografer: H. Wakker
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Sabtu, 17 Februari 2018

Para bangsawan Bali di acara ngaben raja Gianyar, Dewa Manggis VIII, 1914

(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Waktu: 1914
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa: Acara ngaben raja Gianyar 1896-1912, Dewa Manggis VIII, yang dihadiri para pembesar Belanda dan para bangsawan Bali yang menurut catatan foto a.l. Cokorda Sukawati (raja Ubud), Dewa Gde Rai (raja Bangli), Dewa Gde Ngurah (raja Gianyar), dan Gusti Bagus (raja Karangasem)
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Jumat, 16 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Purwakarta, 21 Agustus 1948 (1)

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: 22 Agustus 1948
Tempat: Bendul, Purwakarta
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 21 Agustus 1948 sekitar pukul 22:20 para pejuang kemerdekaan menyabot jalur kereta Jakarta-Bandung di wilayah Bendul, Purwakarta. Aksi ini mengakibatkan rangkaian gerbong terlempar keluar jalur, dan beberapa gerbong termasuk lokomotif jatuh ke jurang sedalam 15 meter. Dikabarkan peristiwa ini memakan korban 5 tewas dan 7 cedera. Foto diambil sehari sesudahnya pada tanggal 22 Agustus1948.
Fotografer: H. Wakker
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Kamis, 15 Februari 2018

Kunjungan Gilberte Vincent, istri Presiden Negara Indonesia Timur, ke Pangkajene, 1947

D.ki.k.ka.: Asisten residen Makassar, Gilberte Vincent, Ketua Adat Pangkajene, dr. Sudarsono
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
(klik untuk memperbesar | © KITLV)
Waktu: 1947
Tempat: Pangkajene
Tokoh: Gilberte Vincent (istri dari Presiden Negara Indonesia Timur, Cokorda Gde Raka Sukawati)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Rabu, 14 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Baturaja, 17 November 1947

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 17 November 1947
Tempat: Sepancar (Baturaja, Ogan Komering Ulu)
Tokoh:
Peristiwa: Pada tanggal 17 November 1947 sebuah rangkaian kereta tergelincir keluar jalur di sekitar Sepancar, Baturaa, Ogan Komering Ulu. Pihak Belanda memperkirakan bahwa ini merupakan akibat dari sabotase para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Fotografer: Staal
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

UPDATE 25 Februari 2018
Ada empat foto lain dengan tanggal dan lokasi yang sama, hanya beda fotografer. Kemungkinannya foto-foto ini menunjukkan rangkaian gerbong sebelum dan sesudah salah satunya tergeleincir; atau kedatangan rangkaian baru yang berisi pasukan Belanda yang akan memeriksa lokasi kejadian.

Foto sebelum kejadian?
(klik untuk memperbesar | © Bosman / gahetna)
Di latar belakang kelihatan kerumunan orang sedang berusaha memperbaiki sesuatu, sementara dua tentara Belanda berjaga-jaga di latar depan
(klik untuk memperbesar | © Bosman / gahetna)
Kerumunan tentara Belanda setelah gerbong yang tergelincir dikembalikan ke rel?
(klik untuk memperbesar | © Bosman / gahetna)
(klik untuk memperbesar | © Bosman / gahetna)

Selasa, 13 Februari 2018

Kunjungan Menteri Dalam Negeri Indonesia Timur, Anak Agung Gde Agung, ke Bima, 1947

(klik untuk memperbesar | © KITLV)

Waktu: 1947
Tempat: Bima
Tokoh: Anak Agung Gde Agung (Menteri Dalam Negeri Negara Indonesia Timur; barisan tengah, keempat dari kanan), Sultan Bima (barisan tengah, ketiga dari kanan)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde
Catatan:

Senin, 12 Februari 2018

Serangan pejuang kemerdekaan atas jalur kereta api: Muara Enim-Lahat, Juli 1947

(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: Juli 1947
Tempat: antara Muara Enim dan Lahat, Sumatera Selatan
Tokoh:
Peristiwa: Di bulan Juli 1947, di saat Aksi Polisionil 1, para pejuang kemerdekaan menyabot jalur kereta Muara Enim-Lahat, yang membuat lokomotif penarik rangkaian meluncur keluar jalur. Ini memaksa Belanda mengerahkan pasukannya untuk mengamankan lokasi sabotase.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: