Sabtu, 31 Desember 2022

Dari album foto seorang anggota Keraton Kanoman Cirebon (6)

PENGANTAR

Di antara album foto yang dibeli National Gallery of Australia dari koleksi Leo Haks, ada sebuah buku foto yang oleh NGA diberikan keterangan singkat "Samsoedin Indonesian family album 1930 - 1933". Sepintas isi album ini memang foto-foto keluarga Indonesia, yang berisi gambar dari anak kecil hingga dewasa, ketika di rumah atau sedang bepergian. Si keluarga tampaknya lumayan berada. Mereka memiliki mobil dengan plat nomor D, memiliki anjing ras, dan Samsoedin ini memiliki kamera yang tampaknya dia gunakan untuk mengambil banyak foto yang ada di album ini. Kemudian keluarga ini banyak berpergian, keliling Jawa, ke Bali, ke Palembang, bahkan sampai ke Singapura.

Si penyusun foto memberikan beberapa catatan, sehingga kita masih bisa mengetahui tentang apa foto-foto ini. Di salah satu foto ada keterangan De Koninklijke familie Kanoman, atau "Keluarga Kerajaan Kanoman". Ini menimbulkan dugaan bahwa keluarga yang ditampilkan di album ini adalah keluarga Keraton Kanoman, Cirebon. Dugaan ini diperkuat dengan catatan Samsoedin di foto dia bersama kerabat lelakinya yang diberi catatan 't Kanoman-trio and little brothers. Akhirnya catatan dia di awal album yang menyebutkan namanya, dan nama tempat "Soerabaja", "Bandoeng", "Java", dan "Kanoman" makin mengukuhkan dugaan ini.

Album ini menjadi menarik karena menampilkan golongan berada Indonesia di tahun 1930-an: pakaiannya, pendidikannya, bahasa yang digunakan, kegiatannya, serta pertemanannya. Album ini juga ikut memperlihatkan tempat mana saja yang menjadi tujuan perjalanan atau wisata saat itu. Dari album ini kita juga melihat bahwa Samsoedin ini sangat senang memfoto anak kecil terutama keponakannya, dan dalam beberapa foto juga kaum perempuan termasuk ibu dan saudara-saudara wanitanya. Ada juga foto yang memperlihatkan kunjungan Dr. Khalid Sheldrake ke Bandung. Khalid, yang nama aslinya Bertram William, adalah filantrop Inggris yang masuk Islam dan sempat dinobatkan menjadi Raja Islamestan di wilayah Xinjiang, RRT, sekarang.


Foto Samsoedin di Middelbare Handelsschool yang tampaknya dia masuki setelah lulus MULO; fot lainnya menunjukkan saudara-saudara perempuan dan tampaknya keponakannya
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Foto atas tampaknya menunjukkan anak-anak kalangan atas dari warga pribumi dan Tionghoa dalam sebuah acara (sekolah?); foto bawah menunjukkan Samsoedin duduk di tengah, tampaknya di antara perkumpulan siswa yang diberi nama "Mercurius"
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Foto-foto dari Madura, Karang Hawu dan Cisolok di Pelabuhan Ratu, serta kunjungan Dr. Khalid Sheldrake ke pengurus Persatuan Islam di Bandung juga di sebuah villa di Gunung Puntang juga di Bandung
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Sebuah foto keluarga dari kerabat Samsoedin
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Foto kerabat dan kenang-kenangan dari kunjungan ke Subang, serta penangkapan seekor hiu di Pelabuhan Ratu
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Kumpulan foto keluarga yang banyak menampilkan ayah Samsoedin (Sultan Anom), ibunya, serta keponakan-keponakannya; kemungkinan di Cirebon
(klik untuk memperbesar | © NGA)
 
Waktu: di sekitar tahun 1930
Tempat: Bandung, Cirebon, Subang, Sukabumi
Tokoh: Khalid Sheldrake (tokoh Muslim Inggris yang bernama asli Bertram William); Samsoedin menyebut Khalid sebagai "Pres.(ident of) Western-Islamic-Association"
Peristiwa:
Fotografer: a.l. Samsudin
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Jumat, 30 Desember 2022

Serangan udara Jepang di sekitar Bandung dan Jakarta, 1942

Jakarta, Februari 1942: Tangki-tangki minyak di sekitar Tanjung Priuk dilalap api
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bandung, 17 Februari 1942: Pasukan Jepang menghancurkan sebuah pesawat pembom Boeing B-17 Flying Fortress di lapangan terbang Andir
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bandung, 17 Februari 1942: Sebuah pesawat Curtiss Hawk milik KNIL Udara dihancurkan Jepang di Andir (bandingkan dengan suasana menjelang perang di posting ini)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
15 Januari 1942: Serangan pesawat tempur Jepang dengan latar belakang sebuah gunung
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)


Waktu: awal 1942
Tempat: Bandung, Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Di foto nomor 1 ada juga kemungkinan api disengaja oleh Belanda agar kompleks tangki minyak tidak jatuh ke tangan Jepang.

Kamis, 29 Desember 2022

Dari album foto seorang anggota Keraton Kanoman Cirebon (5)

PENGANTAR

Di antara album foto yang dibeli National Gallery of Australia dari koleksi Leo Haks, ada sebuah buku foto yang oleh NGA diberikan keterangan singkat "Samsoedin Indonesian family album 1930 - 1933". Sepintas isi album ini memang foto-foto keluarga Indonesia, yang berisi gambar dari anak kecil hingga dewasa, ketika di rumah atau sedang bepergian. Si keluarga tampaknya lumayan berada. Mereka memiliki mobil dengan plat nomor D, memiliki anjing ras, dan Samsoedin ini memiliki kamera yang tampaknya dia gunakan untuk mengambil banyak foto yang ada di album ini. Kemudian keluarga ini banyak berpergian, keliling Jawa, ke Bali, ke Palembang, bahkan sampai ke Singapura.

Si penyusun foto memberikan beberapa catatan, sehingga kita masih bisa mengetahui tentang apa foto-foto ini. Di salah satu foto ada keterangan De Koninklijke familie Kanoman, atau "Keluarga Kerajaan Kanoman". Ini menimbulkan dugaan bahwa keluarga yang ditampilkan di album ini adalah keluarga Keraton Kanoman, Cirebon. Dugaan ini diperkuat dengan catatan Samsoedin di foto dia bersama kerabat lelakinya yang diberi catatan 't Kanoman-trio and little brothers. Akhirnya catatan dia di awal album yang menyebutkan namanya, dan nama tempat "Soerabaja", "Bandoeng", "Java", dan "Kanoman" makin mengukuhkan dugaan ini.

Album ini menjadi menarik karena menampilkan golongan berada Indonesia di tahun 1930-an: pakaiannya, pendidikannya, bahasa yang digunakan, kegiatannya, serta pertemanannya. Album ini juga ikut memperlihatkan tempat mana saja yang menjadi tujuan perjalanan atau wisata saat itu. Dari album ini kita juga melihat bahwa Samsoedin ini sangat senang memfoto anak kecil terutama keponakannya, dan dalam beberapa foto juga kaum perempuan termasuk ibu dan saudara-saudara wanitanya. Ada juga foto yang memperlihatkan kunjungan Dr. Khalid Sheldrake ke Bandung. Khalid, yang nama aslinya Bertram William, adalah filantrop Inggris yang masuk Islam dan sempat dinobatkan menjadi Raja Islamestan di wilayah Xinjiang, RRT, sekarang.


Kunjungan ke Bendung Walahar di Karawang, olahraga kesukaan Samsoedin yaitu sepakbola dan badminton, foto Otje yang sudah makin besar, serta beberapa foto keluarga
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Foto-foto keluarga a.l. di Malang
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Dari kunjungan ke a.l. Lamongan, Tasikmalaya, dan Palembang
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Foto dari adik kakak Samsoedin, termasuk Mochtar, serta keponakan
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Foto-foto kerabat di Lamongan
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Dari kunjungan ke Palembang, Singapura, dan Malang
(klik untuk memperbesar | © NGA)
 
Waktu: di sekitar tahun 1930
Tempat: Cirebon, Jakarta, Karawang, Lamongan, Malang, Palembang, Singapura, Surabaya, Tasikmalaya
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: a.l. Samsudin
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Rabu, 28 Desember 2022

Belanda membumihanguskan Balikpapan sebelum jatuh ke pasukan Jepang, 1942

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 20 Februari 1942
Tempat: Balikpapan
Tokoh:
Peristiwa: Selain Tarakan, Balikpapan merupakan sasaran awal penyerangan Jepang ke Hindia-Belanda, tentunya guna menguasai sumber minyak yang sangat dibutuhkan di masa perang. Belanda, meskipun sudah mempersiapkan pertahanan, melihat bahwa kedatangan pasukan Jepang tidak bisa dibendung lagi, dan memilih untuk menghancurkan kilang minyak di sana daripada instalasi ini jatuh ke tangan musuh.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Taktik bumi hangus ini kemudian harus dihadapi sendiri oleh Belanda pada saat Aksi Polisionil 1, 1947. Pada saat itu Belanda mengecam keras tindakan TNI ini.

Selasa, 27 Desember 2022

Dari album foto seorang anggota Keraton Kanoman Cirebon (4)

PENGANTAR

Di antara album foto yang dibeli National Gallery of Australia dari koleksi Leo Haks, ada sebuah buku foto yang oleh NGA diberikan keterangan singkat "Samsoedin Indonesian family album 1930 - 1933". Sepintas isi album ini memang foto-foto keluarga Indonesia, yang berisi gambar dari anak kecil hingga dewasa, ketika di rumah atau sedang bepergian. Si keluarga tampaknya lumayan berada. Mereka memiliki mobil dengan plat nomor D, memiliki anjing ras, dan Samsoedin ini memiliki kamera yang tampaknya dia gunakan untuk mengambil banyak foto yang ada di album ini. Kemudian keluarga ini banyak berpergian, keliling Jawa, ke Bali, ke Palembang, bahkan sampai ke Singapura.

Si penyusun foto memberikan beberapa catatan, sehingga kita masih bisa mengetahui tentang apa foto-foto ini. Di salah satu foto ada keterangan De Koninklijke familie Kanoman, atau "Keluarga Kerajaan Kanoman". Ini menimbulkan dugaan bahwa keluarga yang ditampilkan di album ini adalah keluarga Keraton Kanoman, Cirebon. Dugaan ini diperkuat dengan catatan Samsoedin di foto dia bersama kerabat lelakinya yang diberi catatan 't Kanoman-trio and little brothers. Akhirnya catatan dia di awal album yang menyebutkan namanya, dan nama tempat "Soerabaja", "Bandoeng", "Java", dan "Kanoman" makin mengukuhkan dugaan ini.

Album ini menjadi menarik karena menampilkan golongan berada Indonesia di tahun 1930-an: pakaiannya, pendidikannya, bahasa yang digunakan, kegiatannya, serta pertemanannya. Album ini juga ikut memperlihatkan tempat mana saja yang menjadi tujuan perjalanan atau wisata saat itu. Dari album ini kita juga melihat bahwa Samsoedin ini sangat senang memfoto anak kecil terutama keponakannya, dan dalam beberapa foto juga kaum perempuan termasuk ibu dan saudara-saudara wanitanya. Ada juga foto yang memperlihatkan kunjungan Dr. Khalid Sheldrake ke Bandung. Khalid, yang nama aslinya Bertram William, adalah filantrop Inggris yang masuk Islam dan sempat dinobatkan menjadi Raja Islamestan di wilayah Xinjiang, RRT, sekarang.


Penjelajahan bersama teman-teman sekolah a.l. ke Subang, Gunung Tangkuban Perahu dan Gua (?) Pawon di Bandung, serta Situ Empang di Purwakarta
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Kunjungan ke Palembang dan Bali
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Kenang-kenangan dari kunjungan ke Bangkalan, Cicalengka, Lamongan, dan menyebarangi Bengawan Solo melalui jembatan Babat-Widang di Tuban
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Foto keluarga a.l. di Jubileumspark Bandung dan Singapura
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Kebun binatang Darmo di Surabaya dan berburu banteng di Tomo/Buahdua, Sumedang
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Samsoedin dalam pakaian Bali, ayah-ibunya, serta sanak saudaranya, serta foto dari kunjungan ke Malang
(klik untuk memperbesar | © NGA)
 
Waktu: di sekitar tahun 1930
Tempat: Bali, Bandung, Bangkalan, Cirebon, Lamongan, Malang, Palembang, Purwakarta, Singapura, Subang, Sumedang, Surabaya, Tuban
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: a.l. Samsudin
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Senin, 26 Desember 2022

Pasukan Jepang menyerang Tarakan, 1942

Kapal perang Jepang "Naka" dalam usaha menduduki Tarakan dengan latar belekang kepulan asap peperangan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Kerusakan di kilang minyak Tarakan akibat serangan Jepang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: Januari 1942
Tempat: Tarakan (Kalimantan Utara)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Minggu, 25 Desember 2022

Dari album foto seorang anggota Keraton Kanoman Cirebon (3)

PENGANTAR

Di antara album foto yang dibeli National Gallery of Australia dari koleksi Leo Haks, ada sebuah buku foto yang oleh NGA diberikan keterangan singkat "Samsoedin Indonesian family album 1930 - 1933". Sepintas isi album ini memang foto-foto keluarga Indonesia, yang berisi gambar dari anak kecil hingga dewasa, ketika di rumah atau sedang bepergian. Si keluarga tampaknya lumayan berada. Mereka memiliki mobil dengan plat nomor D, memiliki anjing ras, dan Samsoedin ini memiliki kamera yang tampaknya dia gunakan untuk mengambil banyak foto yang ada di album ini. Kemudian keluarga ini banyak berpergian, keliling Jawa, ke Bali, ke Palembang, bahkan sampai ke Singapura.

Si penyusun foto memberikan beberapa catatan, sehingga kita masih bisa mengetahui tentang apa foto-foto ini. Di salah satu foto ada keterangan De Koninklijke familie Kanoman, atau "Keluarga Kerajaan Kanoman". Ini menimbulkan dugaan bahwa keluarga yang ditampilkan di album ini adalah keluarga Keraton Kanoman, Cirebon. Dugaan ini diperkuat dengan catatan Samsoedin di foto dia bersama kerabat lelakinya yang diberi catatan 't Kanoman-trio and little brothers. Akhirnya catatan dia di awal album yang menyebutkan namanya, dan nama tempat "Soerabaja", "Bandoeng", "Java", dan "Kanoman" makin mengukuhkan dugaan ini.

Album ini menjadi menarik karena menampilkan golongan berada Indonesia di tahun 1930-an: pakaiannya, pendidikannya, bahasa yang digunakan, kegiatannya, serta pertemanannya. Album ini juga ikut memperlihatkan tempat mana saja yang menjadi tujuan perjalanan atau wisata saat itu. Dari album ini kita juga melihat bahwa Samsoedin ini sangat senang memfoto anak kecil terutama keponakannya, dan dalam beberapa foto juga kaum perempuan termasuk ibu dan saudara-saudara wanitanya. Ada juga foto yang memperlihatkan kunjungan Dr. Khalid Sheldrake ke Bandung. Khalid, yang nama aslinya Bertram William, adalah filantrop Inggris yang masuk Islam dan sempat dinobatkan menjadi Raja Islamestan di wilayah Xinjiang, RRT, sekarang.


Wisata keluarga a.l. ke Madura, Jubileumspark Bandung, dan kebun binatang Darmo, Surabaya
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Ayah dan ibu Samsoedin, para keponakannya, dan Mochtar bersama anaknya (?)
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Piknik dan kunjungan a.l. ke Lamongan dan Tuban, pernikahan adik (?) Samsoedin yang bernama Maemunah
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Berbagai kunjungan a.l. ke Tosari dan Gunung Papandayan
(klik untuk memperbesar | © NGA)
"Trio Kanoman", kunjungan ke Tanjung Priuk, Samsoedin bersama Mochtar dan saudara-saudara perempuannya, serta wisata anggota Persatuan Islam Bandung ke Pelabuhan Ratu
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Perjalanan wisata a.l. ke Malang, Pasuruan, dan Waduk Prijetan di Lamongan
(klik untuk memperbesar | © NGA)
 
Waktu: di sekitar tahun 1930
Tempat: Bandung, Jakarta, Garut, Lamongan, Madura, Surabaya, Tosari, Tuban
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: a.l. Samsudin
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Sabtu, 24 Desember 2022

Pertemuan para perwira tinggi Sekutu di Jawa menjelang serangan Jepang ke Hindia-Belanda, 1942 (2)

D.ki.k.ka.: William Purnell, Thomas Hart, George Brett, kemungkinan Lewis Brereton
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pieter Koenraad, Archibald Percival Wavell, seorang perwira KNIL Laut
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Geoffrey Layton, Conrad Helfrich, William Purnell, Thomas Hart
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
H.F.C. Walsh, Archibald Percival Wavell, Hein ter Poorten
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: kemungkinan 22 Januari 1942
Tempat: kemungkinan di Surabaya
Tokoh: Peristiwa: Pertemuan para petinggi ABDACOM untuk mengatur strategi menghadapi serangan Jepang, yang dua bulan kemudian sudah tidak bisa dibendung lagi.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Jumat, 23 Desember 2022

Dari album foto seorang anggota Keraton Kanoman Cirebon (2)

PENGANTAR

Di antara album foto yang dibeli National Gallery of Australia dari koleksi Leo Haks, ada sebuah buku foto yang oleh NGA diberikan keterangan singkat "Samsoedin Indonesian family album 1930 - 1933". Sepintas isi album ini memang foto-foto keluarga Indonesia, yang berisi gambar dari anak kecil hingga dewasa, ketika di rumah atau sedang bepergian. Si keluarga tampaknya lumayan berada. Mereka memiliki mobil dengan plat nomor D, memiliki anjing ras, dan Samsoedin ini memiliki kamera yang tampaknya dia gunakan untuk mengambil banyak foto yang ada di album ini. Kemudian keluarga ini banyak berpergian, keliling Jawa, ke Bali, ke Palembang, bahkan sampai ke Singapura.

Si penyusun foto memberikan beberapa catatan, sehingga kita masih bisa mengetahui tentang apa foto-foto ini. Di salah satu foto ada keterangan De Koninklijke familie Kanoman, atau "Keluarga Kerajaan Kanoman". Ini menimbulkan dugaan bahwa keluarga yang ditampilkan di album ini adalah keluarga Keraton Kanoman, Cirebon. Dugaan ini diperkuat dengan catatan Samsoedin di foto dia bersama kerabat lelakinya yang diberi catatan 't Kanoman-trio and little brothers. Akhirnya catatan dia di awal album yang menyebutkan namanya, dan nama tempat "Soerabaja", "Bandoeng", "Java", dan "Kanoman" makin mengukuhkan dugaan ini.

Album ini menjadi menarik karena menampilkan golongan berada Indonesia di tahun 1930-an: pakaiannya, pendidikannya, bahasa yang digunakan, kegiatannya, serta pertemanannya. Album ini juga ikut memperlihatkan tempat mana saja yang menjadi tujuan perjalanan atau wisata saat itu. Dari album ini kita juga melihat bahwa Samsoedin ini sangat senang memfoto anak kecil terutama keponakannya, dan dalam beberapa foto juga kaum perempuan termasuk ibu dan saudara-saudara wanitanya. Ada juga foto yang memperlihatkan kunjungan Dr. Khalid Sheldrake ke Bandung. Khalid, yang nama aslinya Bertram William, adalah filantrop Inggris yang masuk Islam dan sempat dinobatkan menjadi Raja Islamestan di wilayah Xinjiang, RRT, sekarang.


Keluarga Keraton Kanoman di tahun 1931: Samsoedin memperlihatkan ayahnya (Sultan Anom?), ibunya, dan saudara-saudaranya
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Acara ulang tahun keponakan Samsoedin, anak dari Mochtar, yang bernama Otje
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Halaman yang menunjukkan Samsoedin bersama teman-teman sekolahnya di MULO-C, saat lebaran 1931, serta bersama mobil dan anjing herder di 1933
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Perjalanan Samsoedin bersama ayah, ibu, dan saudara a.l. ke Surabaya, Mojokerto, dan Pantai Popoh di Tulungagung
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Perjalanan Samsoedin bersama ayah, ibu, dan saudara mengunjungi Candi Borobudur, Mendut, dan Pawon, serta acara sekaten di Solo dan Yogyakarta, di samping Pasar Gede dan Sriwedari, Solo
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Keluarga Samsoedin di Jakarta; di bagian atas ada tiga foto yang lepas
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: di sekitar tahun 1930
Tempat: Cirebon, Jakarta, Magelang, Mojokerto, Semarang, Solo, Tulungagung, Yogyakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: a.l. Samsudin
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:

Kamis, 22 Desember 2022

Pertemuan para perwira tinggi Sekutu di Jawa menjelang serangan Jepang ke Hindia-Belanda, 1942 (1)

H.F.C. Walsh, Archibald Percival Wavell, Hein ter Poorten
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Archibald Percival Wavell bersama Gustav Ilgen (kanan) dan Pieter Koenraad (tengah)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Archibald Percival Wavell a.l. disambut oleh Gustav Ilgen, H.F.C. Walsh, Hein ter Poorten, dan Conrad Helfrich
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Archibald Percival Wavell bersama Thomas Hart dan George Brett
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Conrad Helfrich berbincang dengan Richard Peirse
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: kemungkinan 22 Januari 1942
Tempat: kemungkinan di Surabaya
Tokoh: Peristiwa: Pertemuan para petinggi ABDACOM untuk mengatur strategi menghadapi serangan Jepang, yang dua bulan kemudian sudah tidak bisa dibendung lagi.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Foto nomor 1 pernah dimuat di posting sebelum ini.