Rabu, 30 September 2020

Dari ekspedisi di Sumatera Tengah 1877-1879: Sungai Batang Rawas di Surulangun

PENGANTAR

Pada tahun 1873 Belanda mendirikan Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap (Masyarakat Ilmu Bumi Kerajaan Belanda), mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Perancis, Inggris, Jerman, dan Rusia. Ekspedisi besar pertama organisasi ini berlangsung empat tahun kemudian, yaitu penjelajahan di Midden-Sumatra ("Sumatera Tengah"), yang berlangsung dari tahun 1877 hingga 1879. Ekspedisi ini dilaksanakan oleh sebuah tim yang terdiri dari Arend Ludolf van Hasselt, Daniël David Veth, Johannes François Snelleman, serta Johannes Schouw Santvoort, dengan ditemani pendamping lokal.

Peta ekspedisi, dengan tambahan info tentang lokasi fotonya akan ditampilkan di blog ini (ikon biru), dan lokasi lain sebagai patokan (ikon merah)
(klik untuk memperbesar)

Peta di atas ini, dalam garis-garis merah, menunjukkan rute penjelajahan yang dilakukan oleh tim ini, yang mencakup wilayah Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Tim ini selain mengamati aspek geografi dan geologi dari tempat-tempat yang dijelajahi, juga mendokumentasikan aspek lain seperti flora dan fauna, hingga etnografi dan adat istiadat. Situs archive.org mengarsipkan publikasi-publikasi hasil penjelajahan ini, dalam bahasa Belanda.

Selain itu, ada juga album foto yang memuat 145 foto, yang sayangnya tidak ada di situs archive.org tsb. Untungnya, National Gallery of Australia, memiliki salah satu eksemplar dari album ini, meskipun beberapa halaman di antaranya hilang. Blog ini akan menampilkan foto-foto dari album ini, sejauh mungkin dalam format lembar aslinya, dengan warna yang sudah menguning.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Beruntung pula, Universiteit Leiden memiliki pula koleksi foto-foto ini, meskipun tampaknya dalam bentuk satuan, tidak dalam bentuk album. Bahkan, Universiteit Leiden tampaknya memiliki akses ke foto-foto lain dari ekspedisi ini yang tidak masuk ke dalam album. Blog ini pun akan menampilkannya, kali ini dalam format skala-abu. Lokasi-lokasi yang fotonya ditampilkan akan ditandai dengan ikon biru di peta di atas.


Foto dari album Daniel Veth:
Kandang kambing di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Jembatan bambu di atas selokan yang menuju Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Rumah di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Rumah dan lumbung padi di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pasar Surulangun di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Lumbung padi di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Foto dari arsip Universiteit Leiden:
Pasar Surulangun di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sungai Batang Rawas di Surulangun
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Jembatan bambu di atas selokan yang menuju Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Pohon beringin di tepi Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Perahu di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Rumah dan lumbung padi di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Rumah di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Kandang kambing di tepian Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: antara 1877 dan 1879
Tempat: Surulangun (Rawas Ulu, Sumatera Selatan)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia / Universiteit Leiden
Catatan:

Selasa, 29 September 2020

Senin, 28 September 2020

Dari ekspedisi di Sumatera Tengah 1877-1879: Pulau Kidak dan Sungai Baung

PENGANTAR

Pada tahun 1873 Belanda mendirikan Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap (Masyarakat Ilmu Bumi Kerajaan Belanda), mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Perancis, Inggris, Jerman, dan Rusia. Ekspedisi besar pertama organisasi ini berlangsung empat tahun kemudian, yaitu penjelajahan di Midden-Sumatra ("Sumatera Tengah"), yang berlangsung dari tahun 1877 hingga 1879. Ekspedisi ini dilaksanakan oleh sebuah tim yang terdiri dari Arend Ludolf van Hasselt, Daniël David Veth, Johannes François Snelleman, serta Johannes Schouw Santvoort, dengan ditemani pendamping lokal.

Peta ekspedisi, dengan tambahan info tentang lokasi fotonya akan ditampilkan di blog ini (ikon biru), dan lokasi lain sebagai patokan (ikon merah)
(klik untuk memperbesar)

Peta di atas ini, dalam garis-garis merah, menunjukkan rute penjelajahan yang dilakukan oleh tim ini, yang mencakup wilayah Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Tim ini selain mengamati aspek geografi dan geologi dari tempat-tempat yang dijelajahi, juga mendokumentasikan aspek lain seperti flora dan fauna, hingga etnografi dan adat istiadat. Situs archive.org mengarsipkan publikasi-publikasi hasil penjelajahan ini, dalam bahasa Belanda.

Selain itu, ada juga album foto yang memuat 145 foto, yang sayangnya tidak ada di situs archive.org tsb. Untungnya, National Gallery of Australia, memiliki salah satu eksemplar dari album ini, meskipun beberapa halaman di antaranya hilang. Blog ini akan menampilkan foto-foto dari album ini, sejauh mungkin dalam format lembar aslinya, dengan warna yang sudah menguning.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Beruntung pula, Universiteit Leiden memiliki pula koleksi foto-foto ini, meskipun tampaknya dalam bentuk satuan, tidak dalam bentuk album. Bahkan, Universiteit Leiden tampaknya memiliki akses ke foto-foto lain dari ekspedisi ini yang tidak masuk ke dalam album. Blog ini pun akan menampilkannya, kali ini dalam format skala-abu. Lokasi-lokasi yang fotonya ditampilkan akan ditandai dengan ikon biru di peta di atas.


Foto dari album Daniel Veth:
Pemuka warga Pulau Kidak
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Seorang pedagang di Sungai Baung
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Foto dari arsip Universiteit Leiden:
Dipati Sungai Baung, Haji Abdulkhaliq, bersama keluarganya
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Seorang pedagang di Sungai Baung
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Tempat bergabungnya Batang Kulus ke Batang Rawas di Pulau Kidak
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Pemuka warga Pulau Kidak
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Tempat bergabungnya Batang Kulus ke Batang Rawas di Pulau Kidak
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Versi sketsa:
Dipati Sungai Baung, Haji Abdulkhaliq, bersama keluarganya
(klik untuk memperbesar)

Waktu: antara 1877 dan 1879
Tempat: Pulau Kidak (Ulu Rawas) dan Sungai Baung (Rawas Ulu); keduanya di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia / Universiteit Leiden
Catatan:

Minggu, 27 September 2020

Kartu pos kuno tentang Masjid Agung Palembang

(klik untuk memperbesar | © Visser & Co. / AVS)

(klik untuk memperbesar | © Eka / AVS)

Waktu: ?
Tempat: Palembang
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar/foto: Visser & Co.; Eka
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Sabtu, 26 September 2020

Dari ekspedisi di Sumatera Tengah 1877-1879: Warga Muara Kulam

PENGANTAR

Pada tahun 1873 Belanda mendirikan Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap (Masyarakat Ilmu Bumi Kerajaan Belanda), mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Perancis, Inggris, Jerman, dan Rusia. Ekspedisi besar pertama organisasi ini berlangsung empat tahun kemudian, yaitu penjelajahan di Midden-Sumatra ("Sumatera Tengah"), yang berlangsung dari tahun 1877 hingga 1879. Ekspedisi ini dilaksanakan oleh sebuah tim yang terdiri dari Arend Ludolf van Hasselt, Daniël David Veth, Johannes François Snelleman, serta Johannes Schouw Santvoort, dengan ditemani pendamping lokal.

Peta ekspedisi, dengan tambahan info tentang lokasi fotonya akan ditampilkan di blog ini (ikon biru), dan lokasi lain sebagai patokan (ikon merah)
(klik untuk memperbesar)

Peta di atas ini, dalam garis-garis merah, menunjukkan rute penjelajahan yang dilakukan oleh tim ini, yang mencakup wilayah Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Tim ini selain mengamati aspek geografi dan geologi dari tempat-tempat yang dijelajahi, juga mendokumentasikan aspek lain seperti flora dan fauna, hingga etnografi dan adat istiadat. Situs archive.org mengarsipkan publikasi-publikasi hasil penjelajahan ini, dalam bahasa Belanda.

Selain itu, ada juga album foto yang memuat 145 foto, yang sayangnya tidak ada di situs archive.org tsb. Untungnya, National Gallery of Australia, memiliki salah satu eksemplar dari album ini, meskipun beberapa halaman di antaranya hilang. Blog ini akan menampilkan foto-foto dari album ini, sejauh mungkin dalam format lembar aslinya, dengan warna yang sudah menguning.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Beruntung pula, Universiteit Leiden memiliki pula koleksi foto-foto ini, meskipun tampaknya dalam bentuk satuan, tidak dalam bentuk album. Bahkan, Universiteit Leiden tampaknya memiliki akses ke foto-foto lain dari ekspedisi ini yang tidak masuk ke dalam album. Blog ini pun akan menampilkannya, kali ini dalam format skala-abu. Lokasi-lokasi yang fotonya ditampilkan akan ditandai dengan ikon biru di peta di atas.


Foto dari album Daniel Veth:
Anak-anak laki Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Seorang wanita Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Bocah Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Anak-anak perempuan Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Pria Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Foto dari arsip Universiteit Leiden:
Anak-anak laki Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Perempuan Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Bocah Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Seorang wanita Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Anak-anak perempuan Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Anak seorang dipati bersama istrinya
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Pria Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: antara 1877 dan 1879
Tempat: Muara Kulam (Ulu Rawas, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan )
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia / Universiteit Leiden
Catatan:

Jumat, 25 September 2020

Kartu pos kuno tentang Minangkabau

Padang Panjang, antara 1895 dan 1904: Memajang harimau hasil buruan
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Mengangkut harimau hasil buruan
(klik untuk memperbesar | © G. Kling / AVS)
Mesjid di Koto Baru dekat Bukittinggi
(klik untuk memperbesar | © AVS)
Mesji di pesawahan kampung Tabu, Palembayan, Agam
(klik untuk memperbesar | © C. Nieuwenhuis / AVS)
Lembah Harau
(klik untuk memperbesar | © Tjan Djoe Sien / AVS)
Waktu:
Tempat:
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar/foto: G. Kling / C. Nieuwenhuis / Tjan Djoe Sien
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Kamis, 24 September 2020

Dari ekspedisi di Sumatera Tengah 1877-1879: Muara Kulam

PENGANTAR

Pada tahun 1873 Belanda mendirikan Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap (Masyarakat Ilmu Bumi Kerajaan Belanda), mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Perancis, Inggris, Jerman, dan Rusia. Ekspedisi besar pertama organisasi ini berlangsung empat tahun kemudian, yaitu penjelajahan di Midden-Sumatra ("Sumatera Tengah"), yang berlangsung dari tahun 1877 hingga 1879. Ekspedisi ini dilaksanakan oleh sebuah tim yang terdiri dari Arend Ludolf van Hasselt, Daniël David Veth, Johannes François Snelleman, serta Johannes Schouw Santvoort, dengan ditemani pendamping lokal.

Peta ekspedisi, dengan tambahan info tentang lokasi fotonya akan ditampilkan di blog ini (ikon biru), dan lokasi lain sebagai patokan (ikon merah)
(klik untuk memperbesar)

Peta di atas ini, dalam garis-garis merah, menunjukkan rute penjelajahan yang dilakukan oleh tim ini, yang mencakup wilayah Sumatera Barat, Jambi, dan Sumatera Selatan. Tim ini selain mengamati aspek geografi dan geologi dari tempat-tempat yang dijelajahi, juga mendokumentasikan aspek lain seperti flora dan fauna, hingga etnografi dan adat istiadat. Situs archive.org mengarsipkan publikasi-publikasi hasil penjelajahan ini, dalam bahasa Belanda.

Selain itu, ada juga album foto yang memuat 145 foto, yang sayangnya tidak ada di situs archive.org tsb. Untungnya, National Gallery of Australia, memiliki salah satu eksemplar dari album ini, meskipun beberapa halaman di antaranya hilang. Blog ini akan menampilkan foto-foto dari album ini, sejauh mungkin dalam format lembar aslinya, dengan warna yang sudah menguning.

(klik untuk memperbesar | © NGA)

Beruntung pula, Universiteit Leiden memiliki pula koleksi foto-foto ini, meskipun tampaknya dalam bentuk satuan, tidak dalam bentuk album. Bahkan, Universiteit Leiden tampaknya memiliki akses ke foto-foto lain dari ekspedisi ini yang tidak masuk ke dalam album. Blog ini pun akan menampilkannya, kali ini dalam format skala-abu. Lokasi-lokasi yang fotonya ditampilkan akan ditandai dengan ikon biru di peta di atas.


Foto dari album Daniel Veth:
Pemukiman di Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Foto dari arsip Universiteit Leiden:
Batang Rawas di Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sungai Batang Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Perkampungan di Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Bergabungnya Batang Kulam ke Batang Rawas
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Pemukiman di Muara Kulam
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Versi sketsa:
Batang Rawas di Muara Kulam
(klik untuk memperbesar)

Waktu: antara 1877 dan 1879
Tempat: Muara Kulam (Ulu Rawas, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia / Universiteit Leiden
Catatan: