Jumat, 08 Mei 2020

Soekarno dalam karikatur Belanda: 1954-1956

(klik untuk memperbesar | © AVS)
30 Januari 1954. Kasus persidangan Leon Jungschläger pernah menjadi kontoversi sengit antara Belanda dan Indonesia. Belanda merasa bahwa Indonesia tidak sepenuhnya jujur dalam hal ini. Karikatur ini menggambarkan bagaimana ketika Soekarno bicara tentang kasus ini, di depan a.l. Dwight Eisenhower dan John Foster Dulles, detektor kebohongan ditawarkan, tetapi Amerika (diwakili Richard Nixon) menolaknya.

(klik untuk memperbesar | © AVS)
15 November 1955. Soekarno berkata di Bandung bahwa "Hanya ada tiga pemimpin besar dalam sejarah yang mampu menarik jutaan orang untuk berkumpul: Hitler, Gandhi, dan Soekarno!" Ucapan penuh percaya diri ini disambar karikaturis Leendert Jordaan dengan menggambarkan Soekarno bersama pecinya, diberi kacamata dan jubah Gandhi, serta rambut, seragam, dan ayunan tangan Hitler. Jordaan memberi judul karikatur ini "three in one".
(klik untuk memperbesar | © AVS)
24 Mei 1956. Soekarno mendapat gelar doktor kehormatan dari Columbia University, dan langsung merobek pengakuan bersalah terhadap Belanda.

Waktu: 1955, 1955, 1956
Tempat:
Tokoh: Soekarno (Presiden Republik Indonesia)
Peristiwa:
Karikaturis: Charles Boost (nomor 1 dan 3), Leendert Jurriaan Jordaan (nomor 2)
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar