Kamis, 07 Mei 2020

Dari album foto keluarga Kartini: RMAA Singgih Joyoadhiningrat, suami Kartini

PENGANTAR

(klik untuk memperbesar)
Sejarah Hindia-Belanda menunjukkan bahwa tokoh yang menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia, bagi pihak Belanda saat itu tak lebih dari pemberontak, pembuat onar, penyulut kerusuhan, dsb. Sebaliknya, orang yang diberi tanda jasa oleh Belanda, bagi bangsa Indonesia merupakan pembantai, penjahat perang, kolaborator, dsb.

Raden Ayu Kartini merupakan satu dari sedikit pengecualian: Orang Belanda dan Indonesia sama-sama kagum dan menghargai apa yang beliau rintis untuk memajukan bangsa Indonesia, terutama kaum perempuannya. Bahkan kemudian warga Belanda bersama warga Indonesia bersama-sama meneruskan dan mengembangkan apa yang telah beliau mulai, yaitu dengan menghidupkan sarana pendidikan untuk anak-anak perempuan Indonesia.

Seri foto berikut ini akan menampilkan foto-foto Kartini dan keluarganya, dan diteruskan dengan munculnya sekolah-sekolah Kartini di berbagai pelosok

Rembang, 1903: Kartini dan suaminya, R.M.A.A. Singgih Joyoadhiningrat
(klik untuk memperbesar | © Tee Han Sioe / Universiteit Leiden)
Foto yang sama dari saat pengambilan yang berbeda
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Belakang: Kartini, R.M.A.A. Singgih Joyoadhiningrat;
depan d.ki.k.ka: Sumantri, Rukmini, Kardinah
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)


Waktu: 1903
Tempat: Rembang
Tokoh: Raden Ayu Kartini (perintis pendidikan perempuan), Kardinah (adik Kartini), Rukmini (adik Kartini), Sumantri (adik tiri Kartini), R.M.A.A. Singgih Joyoadhiningrat (Bupati Rembang, suami Kartini)
Peristiwa:
Fotografer: Tee Han Sioe (paling tidak dua foto pertama)
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar