Rabu, 19 November 2025

Propaganda semasa Perang Kemerdekaan yang menjelekkan Republik Indonesia dan memperindah Belanda (7)

Orang bilang, ketika dua kubu berkonflik maka pihak pertama yang menjadi korban adalah sang kebenaran. Kedua kubu akan berusaha mencari dukungan, baik dari dalam maupun dari luar, agar posisi dia semakin kuat dalam perseteruan. Usaha ini tidak jarang dilakukan dengan peluncuran propaganda yang tentunya membagus-baguskan diri sendiri, dan memburuk-burukkan pihak lain. Tidak jarang pula bahan propaganda ini tidak selaras dengan fakta dan kebenaran. Dan ini terjadi dari dulu hingga sekarang.

Rangkaian foto berikut akan menampilkan hal seperti ini. Semasa Perang Kemerdekaan dulu rupanya ada kalangan yang memunculkan foto-foto sebagai pembuktian bahwa Republik Indonesia itu menyengsarakan dan/atau masyarakat di Nusantara suka dengan pemerintahan Kerajaan Belanda. Kita akan coba untuk meneliti apa yang sebenarnya ditampilkan oleh foto-foto ini.


(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
  • Bahasan di awal: Di tahun 1940-an, bahkan hingga ke masa tidak terlalu lama sebelum sekarang, masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di pedesaan dan tempat terpencil, tidak sering menikmati hiburan. Tidak ada radio, bioskop, televisi, apalagi telepon genggam dan internet. Ketika ada rombongan orang kulit putih melintas dengan kendaraan militer, bagi banyak masyarakat itu adalah semacam tontonan yang harus dilihat meskipun harus berjalan kaki jauh ke untuk sampai ke tepi jalan. Karena pada dasarnya mereka murah senyum, rombongan ini disambut meriah pula; apalagi jika rombongan ini membagi-bagikan makanan atau barang yang belum pernah mereka lihat. Momen seperti ini banyak diabadikan juru foto Belanda; dan ada pihak yang menambahkan narasi bahwa masyarakat Indonesia menyambut meriah dan gembira kedatangan pihak Belanda, seolah-olah ini sama dengan gembiranya orang Eropa mengelu-elukan kedatangan pasukan Amerika yang mengusir tentara Nazi Jerman dari tempat mereka.
  • Teks asli penyerta foto:wanneer het Rode Kruis team naar elders vertrekt wordt het steeds door de bevolking nagewuifd.. Bali 1946.
  • Terjemahan:Setiap kali tim Palang Merah [Belanda] berangkat ke lokasi lain, penduduk setempat selalu melambaikan tangan. Bali, 1946.
  • Catatan: 
Waktu: 1946
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar