Minggu, 22 Mei 2022

Fasisme di Hindia Belanda: Pengikut NSB di Bandung

PENGANTAR

Selepas Perang Dunia I fasisme merebak di banyak negara di Eropa, dan memuncak di berkuasanya pengikut paham ini di Italia dan Jerman. Belanda, dan juga Hindia-Belanda, ikut dilanda ideologi ini. Warga Belanda di Nusantara yang terpikat fasisme mendirikan organisasi NIFO (Nederlandsch Indische Fascisten Organisatie) di awal tahun 1930an, yang kemudian melebur ke organisasi "induk" Belanda NSB (Nationaal-Socialistische Beweging) pimpinan Anton Mussert.

Ketika Jerman menyerbu serta menduduki Belanda di tahun 1940, dan pemerintah Belanda bersama pihak Kerajaan harus mengungsi ke Inggris, NSB menjadi kaki tangan pendudukan Jerman. Pemerintahan Hindia-Belanda yang loyal terhadap Ratu Wilhelmina, melarang NSB dan menutup semua kantornya di Nusantara.

Seri foto berikut menampilkan gambar dari masa maraknya NSB dan pengikutnya di Hindia-Belanda.


Lima pengurus NSB Bandung, salah satunya berwajah lokal
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang kader NSB bersama pembantu rumah tangganya
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Petinggi NSB Bandung dalam pakaian putih-putih …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… sebagian beralih ke seragam fasis hitam-hitam
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1930-an
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar