PENGANTAR
Selepas Perang Dunia I fasisme merebak di banyak negara di Eropa, dan memuncak di berkuasanya pengikut paham ini di Italia dan Jerman. Belanda, dan juga Hindia-Belanda, ikut dilanda ideologi ini. Warga Belanda di Nusantara yang terpikat fasisme mendirikan organisasi NIFO (Nederlandsch Indische Fascisten Organisatie) di awal tahun 1930an, yang kemudian melebur ke organisasi "induk" Belanda NSB (Nationaal-Socialistische Beweging) pimpinan Anton Mussert.
Ketika Jerman menyerbu serta menduduki Belanda di tahun 1940, dan pemerintah Belanda bersama pihak Kerajaan harus mengungsi ke Inggris, NSB menjadi kaki tangan pendudukan Jerman. Pemerintahan Hindia-Belanda yang loyal terhadap Ratu Wilhelmina, melarang NSB dan menutup semua kantornya di Nusantara.
Seri foto berikut menampilkan gambar dari masa maraknya NSB dan pengikutnya di Hindia-Belanda.
Pengikut NSB mengusung bendera Belanda dan NSB (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Magelang, 6 September 1938: Pengikut NSB dalam seragam hitam-hitam melakukan salam fasis (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Magelang, 6 September 1938: Pawai NSB menjadi tontonan khalayak ramai (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
NSB bahkan memiliki barisan paduan suara yang juga senang dengan seragam hitam-hitam (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Remaja anggota Nationale Jeugdstorm dan anggota KNIL Laut yang bersimpati pada NSB (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Waktu: 1930-an (a.l. 1938)
Tempat: Jawa (a.l. Magelang)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar