Senin, 28 Oktober 2024

Salah satu peta Pulau Jawa dan Nusa Tenggara tertua berdasarkan catatan bangsa Portugis

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: sekitar 1600
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Bangsa Portugis sudah menjelajahi perairan Nusantara sebelum Belanda datang, karena itu orang Belanda pada awalnya tergantung pada catatan dan dokumen orang-orang Portugis ketika harus memetakan pulau-pulau di wilayah Nusantara, seperti peta tentang Pulau Jawa dan sekitarnya ini. Peta ini sangat tua dan karenanya, meskipun sudah memperlihatkan kontur pulau, masih memuat beberapa keliruan. Palembang, misalnya, selain ada di selatan Sumatera juga ditempatkan di bagian barat Jawa. Profil pesisir selatan Jawa masih hampir sepenuhnya berdasarkan rekaan karena tampaknya memang belum terjelajahi. Meskipun demikian, ada beberapa hal menarik yang layak dicatat:
  • Jawa disebut "Iava maior" (Jawa Besar) sementara kepulauan di sebelah timurnya disebut "Iava menor" (Jawa Kecil). Bangsa-bangsa Eropa kemudian mengubahnya menjadi "Kepulauan Sunda Besar" dan "Kepulauan Sunda Kecil"; nama pertama sekarang hilang, sementara nama kedua sekarang menjadi "Nusa Tenggara".
  • Beberapa nama tempat di pesisir utara Jawa yang bisa terdeteksi adalah, dari barat ke timur, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Sidayu, Gresik, Pasuruan, dan Panarukan.
  • Bali disebut "Ballã", sementara Lombok adalah "Galle"; Karimun Jawa ditulis "Cirimam Java"; Madura tetap memegang nama aslinya.
  • Sumbawa ("Cumbaya") tampaknya lebih dikenal karena petanya lebih mendetail dengan pencantuman beberapa nama tempat termasuk Bima.
  • Peta ini mungkin salah satu bukti tertua tentang penamaan Pulau Flores, yang di sini ditulis "Dos fleros".
Juru kartografi:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar