Jumat, 13 Desember 2024

Dari penjelajahan Carl Alfred Bock ke wilayah suku Dayak di tahun 1878/1879 (6)

PENGANTAR

Di kalangan bangsa Eropa terutama zaman dulu, suku Dayak acapkali dikonotasikan dengan dua hal: head hunters dan cannibalism, atau penggal kepala dan makan daging manusia. Salah seorang perintis berani yang mencoba untuk memeriksa pandangan ini adalah seorang peneliti Norwegia bernama Carl Alfred Bock. Dalam usia 29 tahun, di tahun 1878 dan 1879 dia melakukan perjalanan penjelajahan ke pedalaman Kalimantan –dan juga Sumatera– untuk bertemu langsung dengan masyarakat pedalaman yang menghuni kawasan yang hingga saat itu dijauhi orang. Carl Bock mendokumentasikan perjalanan ini dalam bukunya The Head Hunters of Borneo, yang diterbitkan di tahun 1881 di London, dua tahun setelah penjelajahannya berakhir. Buku ini banyak memuat gambar-gambar berwarna yang diabadikan Carl Bock selama berkelana di Kalimantan.

Halaman judul dari The Head Hunters of Borneo edisi kedua yang terbit 1882
(klik untuk memperbesar)

Blog ini akan menampilkan ilustrasi-ilustrasi yang berharga ini, yang berjasa menggambarkan suku Dayak menjelang akhir abad ke-19.


Seorang pria Dayak dari Long Wai dalam pakaian perang, lengkap dengan tameng, tombak, mandau, pakaian berbulu binatang
(klik untuk memperbesar)
Seorang pemuda Dayak bernama Hetdung, yang kemungkinan adalah pengiring Carl Bock dalam perjalanannya
(klik untuk memperbesar)
Carl Bock melukis semacam selfie dengan menggambarkan dia berada di depan melintasi sebuah sungai di wilayah Benanga diikuti para pengiringnya yang membawa perbekalan dan peralatan
(klik untuk memperbesar)
Seorang kepala suku Dayak terbaring dengan ditutupi kain; seorang pria dan seorang wanita yang menuntun anak berada di dekatnya
(klik untuk memperbesar)
Pria ini bernama Sibau Mobang, merupakan salah satu kepala suku Dayak, dengan kalung berlapis dan kuping memanjang yang antingnya tampaknya sudah dilepas
(klik untuk memperbesar)

Waktu: 1878/1879
Tempat: Kalimantan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Carl Alfred Bock
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar