Sebelum ini sudah ada posting yang menunjukkan bagaimana wanita Belanda/bule mengenakan kebaya (di sini dan di sini). Hal yang selintas seperti biasa ini bisa menjadi menarik ketika kita bertanya: "Mana lelaki Belanda mengenakan pakaian daerah Indonesia?" Ketika kita melihat-lihat foto zaman dulu, para lelaki Belanda hampir semuanya berpakaian "a la kolonial" atau pakaian yang mereka juga lazim kenakan di negeri asalnya.
Apakah ini menunjukkan bahwa kaum perempuan lebih terbuka untuk menerima budaya lain, meskipun itu berasal dari masyarakat yang ‒saat itu‒ dianggap lebih inferior? Sementara kaum lelaki gengsinya lebih tinggi dan merasa turun martabat jika harus mengenakan sarung?
Melina Elzinga-Maas bersama bayi laki-lakinya (klik untuk memperbesar | © spaarnestad) |
Melina bersama dua anak lelakinya, Bob dan Jan, serta satu anak perempuan (klik untuk memperbesar | © spaarnestad) |
Melina bersama suaminya, J.J.J. Maas, dan anak mereka, Bob (klik untuk memperbesar | © spaarnestad) |
Melina bersama anaknya, Bob (klik untuk memperbesar | © spaarnestad) |
Melina di meja bersama beberapa orang lain termasuk seorang wanita Belanda berkebaya, dan seorang lelaki berwajah lokal tetapi berpakaian a la Belanda (klik untuk memperbesar | © spaarnestad) |
Waktu: antara 1905-1915
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar