Kamis, 12 Juni 2014

Perusakan harta benda warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan 5 - Jawa Tengah

Pengantar: Pemberian nama "John Lie" kepada salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut, mengingatkan kembali akan sumbangsih warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan. Mudah-mudahan langkah ini bisa memulai diskusi terbuka dan tanpa prasangka tentang situasi yang dihadapi warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan.

Harus diakui tema ini cenderung tidak dibicarakan orang, barangkali karena masalahnya dianggap sensitif. Tetapi menutup-nutupi bukanlah solusi yang bijak, paling tidak untuk jangka panjang, karena a.l. hanya akan menyuburkan gosip, praduga, generalisasi, kabar burung, dan kecurigaan. Hanya dengan keterbukaan kita bisa melihat sejarah dengan jernih dan mengambil pelajaran berharga darinya.

Sejak era reformasi sudah terlihat banyak kemajuan di dalam hal yang menyangkut warga Tionghoa. Barangkali ini saatnya untuk menggali kembali apa yang dialami bangsa ini ketika republiknya baru berusia sangat muda.

Gambar-gambar berikut memperlihatkan kerusakan yang dialami warga Tionghoa di berbagai tempat akibat tindakan para pejuang kemerdekaan. Kita serahkan kepada para pakar sejarah untuk melihat duduk permasalahannya. Mudah-mudahan gambar-gambar ini bisa berkontribusi di dalamnya.

 Gombong (© gahetna)
 Gombong (© gahetna)
Purwokerto, Juli 1947 (© gahetna)
Purwokerto, Juli 1947 (© gahetna)
Cilacap (© gahetna)
Pabrik tenun milik Tam Kien Tong di Pekalongan (© gahetna)
Tukang gigi milik Wan Kok Bouw di Pekalongan (© gahetna)
Waktu: antara 1946-1949
Tempat: l.d.a.
Tokoh:
Peristiwa: Perusakan pemukiman warga Tionghoa di Jawa Tengah oleh para pejuang kemerdekaan semasa perang kemerdekaan melawan Belanda.
Fotografer: P. de Bruijn (foto keempat)
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: klik foto untuk memperbesar.



UPDATE tanggal 28 Juli 2015
Di versi awal dari posting ini ada sebuah foto dengan deskripsi "Serangan gerilyawan ke sebuah pemukiman warga Tionghoa antara Cirebon dan Tegal". Informasi lebih lanjut menunjukkan bahwa dua lelaki bersenapan kemungkinan adalah milisi Tionghoa bersenjata yang mengawal evakuasi warga Tionghoa dari wilayah Ciledug dekat Cirebon, dan bukan gerilyawan yang menyerang wilayah itu.
Ada beberapa foto dari proses evakuasi ini, yang akan diposting kemudian.

UPDATE tanggal 6 Juli 2018: Proses evakuasi di Ciledug, (Cirebon) ini akan dimuat tanggal 3 Agustus 2018.

UPDATE tanggal 13 Juli 2018: Foto nomer 4 dengan ukuran yang lebih besar dan kualitas lebih bagus.
Purwokerto, 24 Juli 1947
(klik untuk memperbesar | © P. de Bruijn / gahetna)

UPDATE tanggal 1 Agustus 2018: Foto nomer 6 dengan ukuran yang lebih besar dan kualitas lebih bagus.
Pabrik tenun milik Tam Kien Tong di Pekalongan, Agustus 1947
(klik untuk memperbesar | © Bosman / gahetna)

UPDATE tanggal 3 Agustus 2018: Foto nomer 2 dengan ukuran yang lebih besar dan kualitas lebih bagus.
Gombong, 5 Agustus 1947
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar