Minggu, 08 Juni 2014

Perusakan harta benda warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan 1 - Sumatera

Pengantar: Pemberian nama "John Lie" kepada salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut, mengingatkan kembali akan sumbangsih warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan. Mudah-mudahan langkah ini bisa memulai diskusi terbuka dan tanpa prasangka tentang situasi yang dihadapi warga Tionghoa semasa perang kemerdekaan.

Harus diakui tema ini cenderung tidak dibicarakan orang, barangkali karena masalahnya dianggap sensitif. Tetapi menutup-nutupi bukanlah solusi yang bijak, paling tidak untuk jangka panjang, karena a.l. hanya akan menyuburkan gosip, praduga, generalisasi, kabar burung, dan kecurigaan. Hanya dengan keterbukaan kita bisa melihat sejarah dengan jernih dan mengambil pelajaran berharga darinya.

Sejak era reformasi sudah terlihat banyak kemajuan di dalam hal yang menyangkut warga Tionghoa. Barangkali ini saatnya untuk menggali kembali apa yang dialami bangsa ini ketika republiknya baru berusia sangat muda.

Gambar-gambar berikut memperlihatkan kerusakan yang dialami warga Tionghoa di berbagai tempat akibat tindakan para pejuang kemerdekaan. Kita serahkan kepada para pakar sejarah untuk melihat duduk permasalahannya. Mudah-mudahan gambar-gambar ini bisa berkontribusi di dalamnya.

Kuala, Binjai (© gahetna)
Arnhemia, Deli 21 Juli 1947 (© gahetna)
Arnhemia, Deli 21 Juli 1947 (© gahetna)
Deli Tua, 22 Juli 1947 (© gahetna)
Pekanbaru, Januari 1949 (© gahetna)

Waktu: 1946-1949
Tempat: l.d.a.
Tokoh:
Peristiwa: Perusakan pemukiman warga Tionghoa di berbagai tempat di Sumatera oleh para pejuang kemerdekaan semasa perang kemerdekaan melawan Belanda.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: klik foto untuk memperbesar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar