Di akhir Januari dan awal Februari 1942 Sekutu berusaha menahan gerak maju pasukan Jepang di Ambon dengan mengerahkan sekitar 2.600 personel KNIL dan 1.100 prajurit Australia. Kekuatan Jepang dengan lebih dari 5.000 tentara tetapi tidak terbendung; mereka berhasil mencerai-beraikan posisi Sekutu dalam pertempuran yang dikenang sebagai Battle of Ambon.
Lebih dari 2.000 prajurit KNIL dan Australia ditahan atau menyerahkan diri. Militer Jepang memilih acak sekitar 300 dari mereka dan membantainya dengan cara dibayonet, disiksa, atau malah dipenggal kepala; dan kemudian membuang atau menguburkan jenazahnya di sekitar pangkalan udara di Laha, yang sekarang menjadi Bandara Pattimura. Peristiwa ini dicatat pihak Australia sebagai massacre of Laha.
Di September 1945, setelah Jepang kalah perang, pihak Australia berusaha mencari jasad dan sisa-sisa dari korban pembantaian ini. Hanya 71 yang ditemukan.
Tulang belulang dan sisa tengkorak dari korban pembataian Laha (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Salah satu sudut kuburan massal yang digunakan Jepang untuk membuang jasad para korban pembantaian (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Seorang tentara Jepang, yang sudah kalah perang, diperintahkan untuk menggali kuburan massal dengan sekop … (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
… bersama seorang prajurit Jepang lainnya untuk mencari sisa-sisa jasad korban pembantaian Laha (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Waktu: September 1945
Tempat: Laha (Ambon)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar