Belanda tampaknya berencana menjadikan Bandung dan sekitarnya sebagai pusat sarana komunikasi. Dinas pos ditempatkan di Bandung, begitu juga jawatan telepon. Belanda kemudian membangun Stasiun Malabar yang pada saat itu menjadi sarana komunikasi tercanggih tanpa tanding di belahan bumi bagian selatan. Di pangkalan udara Andir, Belanda menempatkan Radio Dienst Luchtmacht (Dinas Radio Angkatan Udara) yang penampakan luar dan dalamnya akan ditampilkan di posting ini. Ketika Jepang menyerang Hindia-Belanda di tahun 1942, fasilitas-fasilitas di Bandung ini menjadi salah satu serangan utama Jepang guna mematahkan keunggulan Belanda dalam hal komunikasi, dan membuat beberapa bangunan dan sarana ini hancur tinggal kenangan.
![]() |
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Waktu: 1920-an (1924?)
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar