Selasa, 11 Mei 2021

1544: Ketika peta dunia memuat nama Jailolo di Halmahera, tetapi belum mengenal Tokyo, New York, atau Sydney

Battista Agnese adalah seorang pembuat peta yang hidup di abad ke-16 di wilayah yang sekarang merupakan negeri Italia. Di sekitar tahun 1544 Battista membuat peta dunia yang turut menjadi dasar dari kartografi modern: utara ditempatkan di atas, adanya garis lintang yang mendatar dan garis bujur yang melengkung, serta penempatan garis khatulistiwa di tengah peta. Meski proporsi beberapa daerah belum pas dan Australia belum dikenal, peta ini bisa menampilkan kontur dunia secara lumayan. Gambar di bawah menampilkan salah satu salinan dari peta ini.

(klik untuk memperbesar)

Peta di atas juga menampilkan rute perjalanan dari orang pertama yang mengelilingi dunia: Fernão de Magalhães (Ferdinand Magellan). Berdasarkan catatan perjalanan ini Battista menapilkan Maluche (Maluku) dengan banyak pulau-pulau kecil. Battista menggambarkan sebuah pulau terbesar tanpa nama, tapi bisa dipastikan itu adalah Halmahera, dengan sebuah tempat bernama Gillolo (Jailolo), sebagaimana terlihat di potongan di bawah ini.

Dengan demikian, Jailolo mendapat kehormatan untuk menjadi salah satu dari sedikit nama tempat yang ditempatkan di peta dunia. Sebagai perbandingan, potongan di bawah ini memperlihatkan Eropa dan Timur Tengah dengan beberapa nama besarnya a.l.: Meclja (Mekkah), Alevo (Aleppo), Taletum (Toledo), Paris, Colonia (Köln), Praga (Praha), Ciacony (Sachsen), Viena (Wina), Buda, Belgrad, serta Moscovia (Moskow).



Waktu: 1544
Tempat:
Tokoh:
Peristiwa:
Juru Gambar / Fotografer: Battista Agnese
Sumber / Hak cipta:
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar