Rabu, 15 Oktober 2025

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara (19)

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara mulai dari posting tanggal 21 Desember 2021 hingga ke posting tanggal 28 Januari 2022  dengan total 65 lukisan. Seri kali ini merupakan tayang ulang (reload) dengan total lukisan menjadi 107; karena ada tambahan 42. Ukuran lukisan di rangkaian kali ini lebih rendah, dari lebar 2048 pixel ke sekitar 2000 pixel, tetapi kualitas hasil pindainya seharusnya lebih bagus.


Kapal uap berbendera Belanda bernama “Zeemeuw”, kemungkinan dalam pelayaran menyusuri pantai barat Sumatera
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Suasana di sebuah kampung di Aceh. Seorang ibu tampak mencuci sehelai kain atau pakaian di sungai, sementara anaknya duduk di tepi, kemungkinan sesudah mandi di kali ini. Kali kecil ini memiliki jembatan sederhana dari sebilah papan. Di sebelah kiri tampak sebuah rumoh Aceh sangat sederhana, yang merupakan rumah panggung agak tinggi, terbuat dari kayu, bambu, dan atap sirap, dengan sebuah tangga menuju tempat keluarga berdiam.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Pulau Penyengat yang terletak tidak jauh dari Tanjungpinang. Karena lukisan ini lumayan mirip dengan sebuah karya Van de Velde yang terbit sekitar tahun 1844 (lihat posting ini) ada kemungkinan Rappard mengambil inspirasi (menjiplak dengan variasi?) dari karya yang lebuh dulu muncul ini.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sebuah tungku peleburan timah (di sekitar Bangka?). Tujuh pria bertopi caping (Tionghoa?) tampak bekerja di gedung yang panas ini. Lima orang tampak terlibat langsung di pengolahan biji timah  di dalam tungku, seorang jongkok mengawasi keluaran cairan timah dari tungku, dan seorang lain memindahkan timah cair ini ke cetakan.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Leiden
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Josias Cornelis Rappard (seorang kolonel KNIL dan pelukis)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Selasa, 14 Oktober 2025

Beberapa foto dari perundingan Renville, Januari 1948 (6)

Delegasi Indonesia, d.ki.k.ka.: Ali Sostroamjoyo, dr. Tjoa Tik Len (?), Haji Agus Salim, ?, Johannes Leimena, Nasrun (?), ?, Adnan Kapau Gani
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Perbincangan di delegasi Belanda yang a.l. diikuti M. Hamelink (berkacamata dan berambut gelap menghadap ke kanan), orang Belanda yang menjadi Menteri Keuangan Negara Indonesia Timur
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Haji Agus Salim mencoba mengatur mikrofon ketika Amir Syarifuddin berpidato atas nama delegasi Indonesia
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Amir Syarifuddin membacakan pernyataan delegasi Indonesia dengan a.l. ditemani oleh Haji Agus Salim dan Johennes Leimena
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 17 Januari 1948
Tempat: Kapal USS Renville di perairan Tanjung Priuk
Tokoh:
  • Adnan Kapau Gani (Wakil Perdana Menteri Indonesia)
  • Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri)
  • Amir Syarifuddin Harahap (Perdana Menteri Indonesia, ketua delegasi Indonesia di perundingan Renville) 
  • Johannes Leimena (Menteri Kesehatan)
Peristiwa: perundingan Renville
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Senin, 13 Oktober 2025

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara (18)

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara mulai dari posting tanggal 21 Desember 2021 hingga ke posting tanggal 28 Januari 2022  dengan total 65 lukisan. Seri kali ini merupakan tayang ulang (reload) dengan total lukisan menjadi 107; karena ada tambahan 42. Ukuran lukisan di rangkaian kali ini lebih rendah, dari lebar 2048 pixel ke sekitar 2000 pixel, tetapi kualitas hasil pindainya seharusnya lebih bagus.


Suasana di sekitar pelabuhan Padang. Beberapa bangunan beratap merah berderet di kawasan yang bersih, sementara sebuah perahu beratap mengangkut penumpang ke arah sebuah kapal uap yang sedang bergerak. Di latar tengah tampak dua kapal layar "bersembunyi" di belakang kerimbunan sebuah pulau, dan duar perahu layar beraktivitas di perairan pelabuhan.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Gedung Gubernur Sumatera Barat di Padang yang sepenuhnya bergaya kolonial. Ini tampak dari model bangunan yang satu lantai dengan tembok bercat putih, serta pilar-pilar bundar di bagian depan. Tembok depan memiliki beberapa pintu dengan jenis dua bilah yang memiliki sekat-sekat udara.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Usaha pengolahan kopi milik orang Belanda di Lubuk Selasih, Solok. Dua pekerja tampak sedang mengeringkan kopi di dalaman dengan menyebarkannya serata mungkin. Seorang pekerja lain memikul karung yang kemungkinan berisi biji kopi yang akan dijemur. Di latar belakang kanan tampak sebuah mesin giling kopi yang menggunakan batu dan tenaga manusia. Sang pemilik atau pengawas usaha ini berdiri di depan kantornya, sementara di latar belakang kiri kemungkinan duduk istrinya di beranda rumah mereka.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Suasana di sebuah jalan di Payakumbuh. Dua pria Belanda tampak berjalan-jalan dinaungi bayangan dari pohon-pohon yang berada di tepi jalan, sementar tiga warga lokal berjalan di kejauhan. Di sebelah kiri terlihat sebuah bangunan yang mirip pos penjagaan, sementara di sebelah kanan ada bangunan lain yang memilik banyak tiang tetapi tanpa dinding dan berlantai tanah.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Lukisan ini kemungkinan besar menggambarkan Ngarai Sianok di Bukittinggi dengan latar belakang Gunung Marapi. Tiga warga lokal tampak turun menyusuri tebing; kemungkinan dalam pakaian adat yang memiliki tutup kepala yang relatif tinggi.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Leiden
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Josias Cornelis Rappard (seorang kolonel KNIL dan pelukis)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 12 Oktober 2025

Beberapa foto dari perundingan Renville, Januari 1948 (5)

Richard Kirby dari Australia (kiri) tampak mempelajari naskah perjanjian, sementar Frank Graham dari Amerika Serikat (tengah) berdiskusi dengan Abdulkadir Widjojoatmodjo. Di meja tampak gunting yang berperan penting dalam penyusunan naskah final perjanjian Renville.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
D.ki.k.ka.: Tokoh India, Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia), kemungkinan kapten kapal USS Renville William W. Ball (berbicara, di depan gunting bersejarah), Frank Potter Graham (Amerika Serikat), dan Abdulkadir Widjojoatmodjo
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Frank Graham memeriksa naskah perjanjian sementara Abdulkadir menandatangani sebuah salinannya
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Senyum dan tawa dari para peserta tampaknya menjadi bagian dari tahap akhir perundingan; sementara sang gunting diam tenang di atas meja. Paling kanan, di barisan delegasi Belanda, kemungkinan adalah Christiaan Robbert Steven Soumokil, pendiri Republika Maluku Selatan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 17 Januari 1948
Tempat: Kapal USS Renville di perairan Tanjung Priuk
Tokoh: Peristiwa: perundingan Renville
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sabtu, 11 Oktober 2025

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara (17)

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara mulai dari posting tanggal 21 Desember 2021 hingga ke posting tanggal 28 Januari 2022  dengan total 65 lukisan. Seri kali ini merupakan tayang ulang (reload) dengan total lukisan menjadi 107; karena ada tambahan 42. Ukuran lukisan di rangkaian kali ini lebih rendah, dari lebar 2048 pixel ke sekitar 2000 pixel, tetapi kualitas hasil pindainya seharusnya lebih bagus.


Air terjun Nglirip di Singgahan, Tuban. Seorang warga tampak berdiri di dekat fenomena alam ini. Bandingkan juga dengan lukisan karya Abraham Salm di posting ini yang mengambil sudut yang berbeda.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sekelompok petani memanen padi di sawah dengan topi caping beraneka warna
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sebuah konvoi kawanan kuda yang tampaknya digunakan untuk mengangkut hasil bumi yang disimpan di dalam karung-karung di atas pundak kuda. Kemungkinan hasil bumi ini berasal dari kawasan atas pegunungan dan akan diperdagangkan di pasar atau diolah lebih lanjut di wilayah yang lebih rendah.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Lukisan ini diberi judul "Tjiliwoeng", dan kemungkinan besar menggambarkan suasana di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa, dengan mengambil patokan dua tanggul di kiri kanan yang menjorok dari daratan ke laut. Selain perahu tradisional tampak kapal uap sudah ikut meramaikan perairan Jakarta saat itu.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Perahu tradisional di pesisir Jawa yang menggunakan dua bilah penyeimbang di tiap sisi dan biasan digunakan para nelayan untuk melaut
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Leiden
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Josias Cornelis Rappard (seorang kolonel KNIL dan pelukis)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Jumat, 10 Oktober 2025

Beberapa foto dari perundingan Renville, Januari 1948 (4)

Duduk di depan, d.ki.k.ka.Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia anggota KTN), Frank Potter Graham (Ketua KTN asal Amerika Serikat), dan Abdulkadir Widjojoatmodjo
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Paul van Zeeland (anggota KTN asal Belgia) berbicara, diamati oleh delegasi Indonesia yang a.l. terdiri dari d.ki.k.ka. Johannes Latuharhary (paling kiri), Ali Sastroamidjojo (berjanggut hitam), Haji Agus Salim (berpeci), Johannes Leimena, Nasrun (? berdasi), Adnan Kapau Gani (bertopi TNI)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Amir Syarifuddin sebagai ketua delegasi Indonesia menandatangani dokumen perjanjian. Di foto ini tampak anggota delegasi Indonesia Kolonel Tahi Bonar Simatupang (berkumis dan berjanggut di belakang Amir), dan kemungkinan dr. Tjoa Tik Len (berkacamata di belakang Haji Agus Salim).
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
D.ki.k.ka.: Paul van Zeeland (Belgia), tokoh India, Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia), Frank Potter Graham (Amerika Serikat)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 17 Januari 1948
Tempat: Kapal USS Renville di perairan Tanjung Priuk
Tokoh:
  • Adnan Kapau Gani (Wakil Perdana Menteri Indonesia)
  • Ali Sastroamidjojo (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)
  • Amir Syarifuddin Harahap (Perdana Menteri Indonesia, ketua delegasi Indonesia di perundingan Renville) 
  • Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri)
  • Johannes Leimena (Menteri Kesehatan)
  • Frank Porter Graham (Ketua Komisi Jasa-jasa Baik PBB)
  • Paul Guillaume Viscount van Zeeland (mantan PM Belgia yang menjadi salah satu anggota Komisi Jasa-jasa Baik PBB) 
  • Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia, salah satu anggota Komisi Jasa-jasa Baik PBB) 
  • Tahi Bonar Simatupang (perwira TNI yang menjadi penasihat militer delegasi Indonesia di perundingan Renville)
Peristiwa: perundingan Renville
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 09 Oktober 2025

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara (16)

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara mulai dari posting tanggal 21 Desember 2021 hingga ke posting tanggal 28 Januari 2022  dengan total 65 lukisan. Seri kali ini merupakan tayang ulang (reload) dengan total lukisan menjadi 107; karena ada tambahan 42. Ukuran lukisan di rangkaian kali ini lebih rendah, dari lebar 2048 pixel ke sekitar 2000 pixel, tetapi kualitas hasil pindainya seharusnya lebih bagus.


Senenan, sebuah tradisi permainan berkuda di kaum pria dari kalangan bangsawan dan ningrat Jawa yang ditonton khalayak ramai di latar belakang. Para lelaki ini bertelanjang dada dengan mengenakan semacam celana panjang yang ditutupi kain di bagian pinggang. Kepala para lelaki ini ditutup dengan kuluk, tetapi kakinya memilih gaya nyeker.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sebuah gereja di Salatiga dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo. Gereja ini tampak sepenuhnya terbuat dari kayu meskipun bagian yang berwarna putih mengindikasikan adanya bagian tembok.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Dangau, gubuk, atau saung petani di tengah pesawahan. Dangau ini dibuat lumayan tinggi sehingga orang perlu tangga untuk memanjat hingga ke atas. Dari ketinggian ini petani, atau anak-anak mereka, bisa mengawasi bagian sawah mana yang sedang "diserang" burung sehingga mereka bisa menarik-narik tali yang cocok untuk mengagetkan dan mengusir burung yang "menyerang" ini.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Stasiun kereta Tanggung di Grobogan. Di peron tampak petugas kereta dalam seragam putih bersiap menyambut kedatangan kereta bertenaga uap yang sudah mendekat. Empat penumpang, salah satunta pria Tionghoa bertaucang, siap menaiki kereta yang tampkanya terdiri dari sekitar empat gerbong.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Kediaman Residen Semarang dengan penjagaan bersenjata. Seorang tukang kebun tampak sednag menyapu halaman, sementara seorang opas berjalan dengan sedikit merunduk sambil mengepit seberkas dokumen.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Leiden
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Josias Cornelis Rappard (seorang kolonel KNIL dan pelukis)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 08 Oktober 2025

Beberapa foto dari perundingan Renville, Januari 1948 (3)

Sebuah gambar yang mengindikasikan bahwa perundingan Renville diarahkan menuju terbetuknya Republik Indonesia Serikat
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
D.ki.k.ka.: Paul van Zeeland (Belgia), tokoh India, Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia, menyerahkan dokumen), Frank Potter Graham (Amerika Serikat), dan Abdulkadir Widjojoatmodjo
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Obrolan di belakang meja perundingan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Richard Kirby tertawa, sementara Frank Graham memeriksa sebuah naskah dengan bantuan gunting, di samping seorang awak perempuan dari USS Renville
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang pembicara membacakan naskahnya, dengan latar depan Amir Syarifuddin (berpeci) dan latar belakang wartawan dengan kamera foto dan kamera film>(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 17 Januari 1948
Tempat: Kapal USS Renville di perairan Tanjung Priuk
Tokoh:
  • Amir Syarifuddin Harahap (Perdana Menteri Indonesia, ketua delegasi Indonesia di perundingan Renville) 
  • Kolonel Raden Abdulkadir Widjojoatmodjo (perwira KNIL yang anti kemerdekaan Indonesia)
  • Frank Porter Graham (Ketua Komisi Jasa-jasa Baik PBB)
  • Paul Guillaume Viscount van Zeeland (mantan PM Belgia yang menjadi salah satu anggota Komisi Jasa-jasa Baik PBB) 
  • Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia, salah satu anggota Komisi Jasa-jasa Baik PBB) 
Peristiwa: perundingan Renville
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Selasa, 07 Oktober 2025

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara (15)

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara mulai dari posting tanggal 21 Desember 2021 hingga ke posting tanggal 28 Januari 2022  dengan total 65 lukisan. Seri kali ini merupakan tayang ulang (reload) dengan total lukisan menjadi 107; karena ada tambahan 42. Ukuran lukisan di rangkaian kali ini lebih rendah, dari lebar 2048 pixel ke sekitar 2000 pixel, tetapi kualitas hasil pindainya seharusnya lebih bagus.


Kompleks Candi Arjuna di kawasan dataran tinggi Dieng dengan latar belakang pemukiman di perbukitan
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Pemukiman warga Sembungan di tepi Danau Cebong, Dieng. Posisi gambar sangat mirip dengan yang ada di foto di posting ini.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sebuah perjalanan malam di bawah bulan purnama di sebuah tempat di Jawa Tengah. Yang berdiri di belakang adalah penjaga atau pengawal, sementara yang duduk di kanan adalah sang kusir. Yang duduk di kiri depan kemungkinan penumpang berkebangsaan Belanda.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Kediaman Residen Yogyakarta, yang kelak menjadi Gedung Agung
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sebuah rumah di Jawa tempat para pecandu menikmati ganja yang saat itu belum dilarang oleh pemerintah Hindia-Belanda
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Leiden
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Josias Cornelis Rappard (seorang kolonel KNIL dan pelukis)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Senin, 06 Oktober 2025

Beberapa foto dari perundingan Renville, Januari 1948 (2)

Ketua delegasi Indonesia, Amir Syarifuddin, berbicara di perundingan. Paling kiri adalah Haji Agus Salim (hanya kelihatan tangannya memegang janggut) dan Johannes Leimena. Di sisi lain Amir Syarifuddin: Paul van Zeeland, Mantan Perdana Menteri Belgia yang menjadi perwakilan negaranya di Komisi Tiga Negara.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Yang berbicara kemungkinan adalah kapten dari USS Renville, William W. Ball. Tokoh lainnya d.ki.k.ka.: Paul van Zeeland (Belgia), tokoh India, Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia), Frank Potter Graham (Amerika Serikat), dan Abdulkadir Widjojoatmodjo
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
D.ki.k.ka.: Amir Syarifuddin, Paul van Zeeland (berbicara), tokoh India, Richard Kirby, Frank Graham
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Proses penandatanganan sebuah dokumen, dilakukan oleh Amir Syarifuddin dan Paul van Zeeland
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Amir Syarifuddin berpidato
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 17 Januari 1948
Tempat: Kapal USS Renville di perairan Tanjung Priuk
Tokoh:
  • Amir Syarifuddin Harahap (Perdana Menteri Indonesia, ketua delegasi Indonesia di perundingan Renville) 
  • Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri)
  • Johannes Leimena (Menteri Kesehatan)
  • Kolonel Raden Abdulkadir Widjojoatmodjo (perwira KNIL yang anti kemerdekaan Indonesia)
  • Frank Porter Graham (Ketua Komisi Jasa-jasa Baik PBB)
  • Paul Guillaume Viscount van Zeeland (mantan PM Belgia yang menjadi salah satu anggota Komisi Jasa-jasa Baik PBB) 
  • Sir Richard Clarence Kirby (diplomat Australia, salah satu anggota Komisi Jasa-jasa Baik PBB)
Peristiwa: perundingan Renville
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Minggu, 05 Oktober 2025

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara (14)

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Josias Rappard tentang berbagai tempat di Nusantara mulai dari posting tanggal 21 Desember 2021 hingga ke posting tanggal 28 Januari 2022  dengan total 65 lukisan. Seri kali ini merupakan tayang ulang (reload) dengan total lukisan menjadi 107; karena ada tambahan 42. Ukuran lukisan di rangkaian kali ini lebih rendah, dari lebar 2048 pixel ke sekitar 2000 pixel, tetapi kualitas hasil pindainya seharusnya lebih bagus.


Sebuah kampung di Jawa dengan rumah-rumah yang terbuat dari bambu. Seorang ibu tampak berbincang dengan seorang pedagang keliling, sementara tiga anak kecil yang hampir tanpa pakaian bermain tidak jauh dari situ.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sebuah motif tentang Jawa yang tidak sedikit menjadi bahan lukisan: banjir. Air tampak sudah mencapi atap rumah, sehingga sebuah keluarga harus diselamatkan dengan menerobos atap. Proses penyelamatan ini menggunakan perahu atau rakit (dari pohon pisang?) sepeti yang ditampilkan di gambar di atas.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Arak-arakan pengantin dengan adat Betawi, kemungkinan dari kalangan berada karena pengantin pria menunggang kuda, sementara pengantin wanita ditandu oleh empat pria dengan hiasan angsa di atas tandunya, dan sepasang ondel-ondel memimpin rombongan prosesi yang diiringi sekelompok pemusik.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Salah satu sudut pantai Karangbolong di Anyer yang banyak disinggahi burung walet untuk bersarang. Lima pria tampak menuruni tebing pantai dengan menggunakan tangga dan tali untuk mencapai ke sebuah gua yang menjadi tempat kumpulan sarang walet.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Sebuah rumah milik kontroleur di Jawa. Kontroleur merupakan jabatan yang sedikit banyak sejajar dengan camat sekarang. Jenjang kontroleur berada di bawah asisten residen, di bawah residen, di bawah gubernur. Berbeda dengan rumah asisten residen yang berpilar tembok, rumah kontroleur di atas ini bertiang kayu dan merupakan rumah panggung, dan kemungkinan tidak sepenuhnya bertembok batu-bata.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Leiden
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Josias Cornelis Rappard (seorang kolonel KNIL dan pelukis)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: