Sabtu, 04 Januari 2025

Peta kuno keluaran Austria tentang Asia Timur dan Nusantara dari tahun 1786

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)


Tahun terbit: 1786
Tempat terbit: Wina (Austria)
Tokoh:
Deskripsi:

Austria pada saat ini adalah sebuah negara dengan jumlah penduduk di bawah 10 juta orang. Pada masa jayanya, Kekaisaran Austria pernah mencakup wilayah yang sekarang menjadi negara, atau bagian dari, Italia, Ceko, Slowakia, Polandia, Slowenia, Kroasia, Bosnia, Serbia, Hungaria, dan Rumania, malah juga Ukraina. Sebuah wilayah yang sangat luas. Meski demikian, fokus Austria umumnya ke wilayah Eropa Tengah dan Timur, tidak ke Asia yang jauh di sana.

Karena itu, peta kuno keluaran Austria yang memperlihatkan wilayah Asia Timur dan Nusantara merupakan hal yang relatif jarang. Peta ini memperlihatkan kontur pulau-pulau di Nusantara dan sekitarnya dengan cukup baik, dengan beberapa catatan:

  • Bali, Bangka, Belitung, Jawa, Kalimantan, Lombok, Sumatera, Timor, dan beberapa pulau kecil di sekitarnya sudah digambarkan dengan akurasi yang lumayan.
  • Sulawesi Tengah tapi masih salah digambarkan terutama di kawasan Teluk Tolo/Towori, sebuah kekeliruan yang menimpa banyak peta kuno.
  • Peta-peta kuno umumnya menggambarkan Halmahera dengan benar, karena pulau ini merupakan salah satu dari yang pertama dijelajahi bangsa-bangsa Eropa. Anehnya, di peta ini Halmahera (Gilolo) malah kehilangan satu "lengan".
  • Sumbawa masih ditampilkan secara keliru. Di lain pihak, peta ini berusaha untuk menggambarkan Papua (Papus Land) secara utuh, tetapi malah memisahkan beberapa wilayah di sekitar Kepala Burung.
Juru kartografi: Franz Anton Schrämbl
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Jumat, 03 Januari 2025

Timor setelah Jepang kalah perang dan Belanda bersama Sekutu kembali datang, 1945 (5)

Raja Amarasi: Hendrik Arnold Koroh
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Warga Kupang berkumpul di papan pengumuman yang menjadi sarana bagi NICA untuk menyebarkan informasi
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Warga Kupang mengerubungi kantor NICA untuk menukarkan uang Jepang dengan uang NICA
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Salah satu "kantor" NICA di Kupang, dengan bangunan yang terbuat dari kayu, bambu, dan dedaunan
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Kantor pusat NICA di Kupang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: sekitar September 1945
Tempat: Timor (a.l. Amarasi, Kupang)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 02 Januari 2025

Foto yang diubah menjadi lukisan (3)

Sebelum ini kita melihat usaha di Belanda untuk mengumpulkan subjek dari beberapa gambar dan foto tentang masyarakat Nusantara ke dalam sebuah lukisan baru dan mewarnainya atau mewarnainya ulang. Sebuah proses lain juga terjadi di penghujung abad ke-19: Foto hitam putih diubah menjadi lukisan tangan. Ini tentu saja membutuhkan keterampilan khusus dan kepiawaian dalam menggambar. Blog ini akan memperlihatkan beberapa hasil dari proses menarik ini.
Sultan Hamengkubuwono VI
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Pakubuwono IX
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Edisi lain dari gambar pertama, dalam bahasa Belanda dan Perancis, dengan inisial pelukis
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Edisi lain dari gambar kedua, dalam bahasa Belanda dan Perancis
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1880 (dua gambar pertama), 1883 (dua gambar lainnya)
Tempat terbit: Belanda
Tokoh:
Deskripsi:
Juru kartografi:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 01 Januari 2025

Timor setelah Jepang kalah perang dan Belanda bersama Sekutu kembali datang, 1945 (4)

Letnan Serle dari AL Belanda mengibarkan kembali bendera Belanda di Kupang, disambut teriakan meriah beberapa warga
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Gerbang berhias untuk menyambut kedatangan tentara Sekutu bertuliskan "Selamat Datang Balatentra Serikat"
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pantai Atapupu, tidak jauh dari perbatasan ke Timor Portugis
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Mayor D. Schermers, Komandan NICA di Timor
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang warga Kupang bernama D. Sehetip yang menjadi letnan di kesatuan NICA
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: sekitar September 1945
Tempat: Timor (a.l. Atapupu, Kupang)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: