Senin, 16 September 2024

Peta kuno dari tahun 1750: Banda dan sekitarnya

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)


Tahun terbit: sekitar 1750
Tempat terbit: Paris
Tokoh:
Deskripsi: Peta berbahasa Perancis ini menampilkan Pulau Banda dan sekitarnya. Kontur pulau-pulau masih belum akurat meskipun profil umumnya sudah terlihat. Pulau Run dan Ai di sebelah kanan juga tampak dipaksakan untuk masuk ke dalam peta sehingga letak, ukuran, serta bentuknya jauh dari akurat. Peta ini disertai 9 penamaan:

  1. Pulorin (Pulau Run)
  2. Puloway (Pulau Ai)
  3. Gunnanapi (Pulau Gunung Api)
  4. Labetak (Lautaka?)
  5. Nera (Naira)
  6. Wayer (?)
  7. Lantoor (Lontohir)
  8. Ortattan (?)
  9. Combeer (Combir)

Juru kartografi: Jacques-Nicolas Bellin
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 15 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Keramaian pasar di beberapa tempat

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Bandung, November 1945: Dua pemuda berpose di pasar
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pasar ikan di Jakarta
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Agustus 1945: Suasana di pasar Kampung Baru di Kalimantan [Kalimantan mana?]
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: masa perang kemerdekaan (a.l. 1945)
Tempat: Bandung, Jakarta, Kalimantan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sabtu, 14 September 2024

Denah dan deskripsi tentang Teluk Kalumbayan di Lampung dari tahun 1818, dipersembahkan untuk Sir Stamford Raffles

Sketsa tentang Teluk Kalumbayan, dilihat dari Pulau Kelapa
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Petunjuk arah untuk mencapai Teluk Kalumbayan
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Peta Teluk Kalumbayan dengan sketsa dan petunjuk yang ditampilkan di dua gambar sebelumnya
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1818
Tempat terbit: London
Tokoh:
Deskripsi: Peta atau denah ini berasal dari masa ketika Sir Stamford Raffles berada di Bengkulu. Saat itu Teluk Kalumbayan menjadi tempat persinggahan untuk kapal-kapal yang berlayar dari kawasan India/Sri Lanka menuju Selat Sunda untuk selanjutnya mengarah ke Maluku dan wilayah penghasil rempah-rempah lainnya. Peta ini dianggap perlu karena sebelumnya di tahun 1786 sebuah kapal Inggris bernama Horsburgh karam di sekitar wilayah ini akibat petunjuk navigasi yang kurang.
Juru kartografi: W.H. Hull, W.H. Johnstone, R.N. June
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Jumat, 13 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Aksi-aksi pemuda dan warga pendukung kemerdekaan

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Para pemuda dengan genderang, bambu runcing, dan papan bertuliskan "Lasjkar rakjat bertempoer, moesoeh hantjoer"
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Dua pemuda dengan pistol dan senapan melakukan penjagaan di Surabaya
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jakarta, November 1945: Para pemuda Indonesia bersenjata memeriksa beberapa warga kulit putih
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: masa perang kemerdekaan (a.l. 1945)
Tempat: Jawa (a.l. Jakarta dan Surabaya)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 12 September 2024

Peta kuno dari tahun 1700: Ketika bagian barat Nusantara masih disebut Kepulauan Sunda

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: ~1700
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Nicolas Sanson, pembuat peta berbahasa Perancis ini, adalah bapak kartografi Perancis yang wafat di tahun 1667. Peta ini dikeluarkan di Amsterdam di sekitar tahun 1700, dengan judul dalam bahasa Belanda De eilanden van Sunda, yang mengesankan bahwa judul aslinya "diedit" setelah Sanson meninggal. Terlepas dari hal itu, peta ini mencerminkan pemahaman para pakar geografi dan kartografi waktu itu bahwa tiga pulau besar di bagian barat Nusantara dikelmpokkan ke nama "Kepulauan Sunda", suatu istilah yang sekarang jarang dipakai, digeser oleh istilah "Sundaland" untuk menyebut wilayah Asia Tenggara zaman dulu ketika masih menyatu sebagai daratan dengan benua Asia.
Hal lain yang bisa dicatat dari peta ini adalah pemakaian kata "Borneo" untuk Brunei, yang tampaknya berujung pada nama Borneo di dunia internasional untuk pulau yang kita sebut Kalimantan.
Juru kartografi: berdasarkan karya Nicolas Sanson
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 11 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Korban-korban tembak dan kekerasan (2)

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Seorang pemuda Indonesia terkapar dengan luka-luka tembak di paha
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sudut lain dari foto di atas. Catatn foto menyebut bahwa yang melakukan perawatan darurat adalah seorang ibu rumah tangga Belanda yang hendak pulang dari belanja.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang pemuda yang terluka di tengah-tengah warga
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: November 1945
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Selasa, 10 September 2024

Peta Italia dari tahun 1690 yang membagi Nusantara dalam 3 wilayah: Filipina, Maluku, dan Sunda

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1690
Tempat terbit: Venezia
Tokoh:
Deskripsi: Orang Italia dikenal sebagai jago kartografi dan pembuat peta yang handal. Menariknya, mereka tidak menggunakannya seperti orang Belanda, Inggris, Portugis atau Spanyol untuk berlayar jauh dan mendirikan koloni di belahan-belahan dunia. Orang Italia cenderung terfokus ke wilayah sekitar Laut Tengah sehingga koloni mereka berada misalnya di Etiopia, Eritrea, Libia, atau Somalia. Karena itu peta Italia yang menampilkan Isole dell'indie (kepulauan Hindia) ini menjadi menarik. Peta ini secara tegas membagi area kepulauan ini dalam tiga wilayah: Filipina, Sunda (meliputi Bali, Jawa, Kalimantan, Lombok, Sumatera, Sumbawa, dan sekitarnya), serta Maluku (pulau-pulau di timur mulai Flores dan Sulawesi hingga ke Papua). Hal lain yang menarik adalah bahwa Pulau Jawa hanya diberi keterangan sedikit, sementara peta-peta lain umumnya dipenuhi oleh nama-nama tempat di Jawa. Sebaliknya, pesisir timur Kalimantang yang sering hanya disebut sebagai "pantai belukar" oleh peta-peta lain, di peta ini malah ramai dengan nama-nama tempat.
Juru kartografi: Vincenzo Maria Coronelli
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Senin, 09 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Korban-korban tembak dan kekerasan (1)

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Tentara berseragam KNIL mengangkut seorang warga Tionghoa yang penuh luka, kemungkinan besar di Tanjung Priuk
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
November 1945: Seorang pemuda Indonesia yang terkena tembak peluru Belanda
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
November 1945: Seorang pemuda dengan luka berdarah di kepala
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
November 1945: Catatan foto menyebut bahwa sebuah mobil berbendera merah-putih melaju kencang dan menembaki posisi pasukan Belanda. Tentara Belanda memberondong balik dan menewaskan salah seorang pemuda Indonesia yang berada di dalam mobil.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Minggu, 08 September 2024

Peta lipat untuk perjalanan dari tahun 1905 tentang Jawa dan Madura

Tampilan penuh peta dalam 30 lipatan
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Jilid pembungkus peta
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Tampilan dekat ke salah satu bagian peta
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Index yang mempermudah pencarian sebuah tempat di peta
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1905
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Awal abad ke-20 merupakan masa dimulainya produksi mobil untuk khalayak yang berada. Ini memicu mobilitas serta minat akan perjalanan ke berbagai pelosok, termasuk di Pulau Jawa. Di awal abad ke-20 ini kita mencatat dokumentasi, termasuk foto-foto, dari beberapa kunjungan warga Belanda ke Jawa. Atau warga Belanda sendiri yang sudah berdiam di Jawa atau dari luar Jawa dan kemudian mengadakan perjalanan keliling di pulau ini. Tak dilupakan pula perjalanan dari beberapa bangsawan Jawa yang bisa membeli mobil dan menggunakannya untuk pelancongan ke beberapa daerah. Ini semua membutuhkan adanya peta seperti yang terpampang di atas ini. Peta yang bisa dilipat ini memang cocok untuk digunakan di dalam perjalanan.
Hal lain yang bisa dicatat dari peta ini adalah pembagian wilayah di Jawa saat itu: Banten, Jakarta (yang meliputi hingga Subang), Priangan (yang melebar hingga ke Banjar), Cirebon, Banyumas, Pekalongan, Kedu, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Rembang, Madiun, Kediri, Surabaya, Pasuruan, dan Besuki. Madura, seperti biasa digolongkan sebagai satu wilayah tersendiri.
Juru kartografi: E. de Geest / J. F. Niermeyer
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Sabtu, 07 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Ekshumasi korban-korban kekerasan (3)

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Penggalian kembali jasad lebih dari 20 warga Tionghoa yang menjadi korban "pembantaian Mergosono"
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Penguburan warga Tionghoa yang menjadi korban masa "bersiap"
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: Agustus 1947 (foto atas)
Tempat: Malang (foto atas)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Masih perlu penelitian lebih lanjut apakah foto bawah terkait tragedi Mergosono.

Jumat, 06 September 2024

Peta kota Jakarta dari tahun 1780

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)


Tahun terbit: 1780
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Ini adalah salah satu peta kota tentang Jakarta yang tertua, yang tentunya masih terpusat ke kawasan pelabuhan utama saat itu, yaitu wilayah Sunda Kelapa, Pusat peta ini adalah Kastil Batavia dengan pengambangan kota ke sekelilingnya selain ke utara yang memang wilayah laut. Dari selatan ke utara, atau dari bawah ke atas, kita a.l. bisa melihat adanya gereja, wilayah pecinan, pasar bambu, balai kota, gereja berikutnya, laboratorium (=bengkel) persenjataan artileri, laboratorium kesehatan, tempat eksekusi, serta kawasan pemukiman orang Jawa. Menarik untuk dicatat bahwa dua sudut di kawasan orang Jawa ini ditempatkan loo (kakus) dan dieren (kandang ternak).
Juru kartografi: A. van Krevelt
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Kamis, 05 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Ekshumasi korban-korban kekerasan (2)

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Seorang Belanda menunjuk ke sebuah sumur kecil tempat korban masa "bersiap" dibuang, di latar belakang tampak tengkorak dan tulang belulang yang kelihatannya digali dari dasar sumur
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bagian tengah foto memperlihatkan sumur, dengan dinding yang sebagian runtuh, yang menjadi tempat pembuangan korban "bersiap". Di latar belakang tampak sebuah meja yang diduga pihak Belanda merupakan tempat eksekusi.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 17 Agustus 1946
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Rabu, 04 September 2024

Peta kuno dari tahun 1680: Nusantara di tengah dunia

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1680
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi: Ini merupakan peta maritim yang digunakan oleh VOC dalam penjelajahan lautnya ke berbagai pelosok dunia, dan tentunya ke wilayah Nusantara sesuai dengan judul peta yaitu Oost Indien. Salah satu keistimewaan dari peta ini adalah pencantuman pulau-pulau yang kecil, yang membuatnya terkesan over-proportional. Tapi ada kemungkinan ini memang disengaja dan sudah diperhitungkan agar wilayah-wilayah ini turut terdeteksi. Ini a.l. membuat wilayah Nusantara, dan juga Filipina, sangat banyak dihiasi oleh pulau-pulau kecil ini.
Juru kartografi: Johannes van Keulen
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Selasa, 03 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Ekshumasi korban-korban kekerasan (1)

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Bandung, 1947: Pihak Belanda memeriksa jasad seorang Belanda korban masa "bersiap" setelah digali kembali
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bandung, 1947: Pihak Belanda mendatangi tempat yang diduga merupakan lokasi penguburan warga-warga (Indo-)Belanda yang menjadi korban masa "bersiap"
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1947
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Senin, 02 September 2024

Dokumen dari tahun 1599 yang memuat peta Pulau Banda dan sekitarnya

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: sekitar 1599
Tempat terbit: Frankfurt (?)
Tokoh:
Deskripsi: Ini merupakan halaman dokumen kuno berbahasa Latin yang memperlihatkan peta Banda dan sekitarnya. Petanya sendiri sudah dimuat di posting ini. Teks di halaman ini a.l. memuat kalimat Stofferolla, Stofferolla, Ascehad an la, Ascehad an la, yll lolla, yll lolla, Mahumed di e rossulla, yang tampaknya didengar dan dicatat si pembuat dokumen ketika di berada di Banda. Kalimat ini tak lain sebenarnya Astaghfirullaah, astaghfirullaah, asyhadu an-laa ilaaha illallaahu, (wa asyhadu anna) muhammadan rasuulullaahi.
Juru kartografi: Theodore De Bry
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 01 September 2024

Foto-foto dari "masa bersiap": Ketegangan di jalanan (2)

"Masa bersiap" atau "bersiap" adalah istilah yang digunakan warga Belanda dan sejarah Belanda untuk menyebut masa-masa awal setelah warga Indonesia memproklamasikan diri yang diikuti konflik dan perseteruan di beberapa tempat yang dipicu banyak sekali faktor seperti nasionalisme, sentimen anti penjajah, kecemburuan sosial, dendam yang terpendam, masih belum siapnya aparat pemerintahan, dsb. Blog ini akan menampilkan beberapa foto dari era ini, yang beberapa di antaranya memang menampilkan sisi kejam dari masa ini.

Jakarta, November 1945: Pasukan AL Belanda bersenjata menjaga sebuah kompleks bangunan yang masih bertuliskan Kanji …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… sudut lain dari aksi yang sama …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… yang bertujuan menghentikan atau menghindari pengambilalihan bangunan strategis oleh para poemuda
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pasukan Inggris mempertontonkan pakaian-pakaian dalam yang mereka rebut dari sebuah bangunan yang sebelumnya dikuasai para pemuda
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: