Senin, 04 Agustus 2025

Kumpulan beberapa ilustrasi zaman dulu tentang Nusantara (2)

Sekelompok pria Tionghoa bermain kartu
[~1853, Auguste van Pers, Den Haag]
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Seorang perempuan asal Bandung bernama Soemina
[3 Mei 1938, Willem G. Hofker]
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Seorang pria Jawa dalam busana keraton
[~1830, London]
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: ~1830, ~1853, 1938
Tempat terbit: a.l. Den Haag, London
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: a.l. Auguste van Pers dan Willem G. Hofker
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 03 Agustus 2025

Tarakan dalam kekuasaan Sekutu setelah Jepang kalah perang, 1945 (2)

Beberapa warga tampak berkumpul di kawasan kilang minyak Pamusian …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… di tengah-tengah kehancuran dan kerusakan …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… seperti pria bernama Turman ini, yang dikerahkan untuk melakukan perbaikan …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… seperti di sumur nomor 813 ini, yang awalnya dibor oleh Jepang …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… dan kemudian dimanfaatkan oleh pihak Sekutu
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: Mei 1945
Tempat: Tarakan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sabtu, 02 Agustus 2025

Kumpulan beberapa ilustrasi zaman dulu tentang Nusantara (1)

Pria Ambon menurut sebuah lukisan dari sekitar tahun 1800; bentuk pedang dan tamengnya mengingatkan ke bagaimana Kapitan Pattimura biasa digambarkan
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Seorang wanita Maluku menurut sebuah lukisan yang terbit di Jerman dari sekitar tahun 1790
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Lelaki Jawa menurut Encyclopédie des Voyages karya Grasset de Saint-Sauveur yang terbit sekitar tahun 1790
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1790, 1800
Tempat terbit: Jerman, Perancis
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar:  
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Jumat, 01 Agustus 2025

Tarakan dalam kekuasaan Sekutu setelah Jepang kalah perang, 1945 (1)

Kilang minyak di Pamusian, Tarakan …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… yang porak poranda akibat pemboman Sekutu dan pertempuran antara pasukan Jepang dan Sekutu …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… yang bukan hanya merusak bangunan pergudangan …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… tetapi juga hampir segenap kawasan kilang minyak …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… dan menyisakan reruntuhan serta kehancuran
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: Mei 1945
Tempat: Tarakan
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 31 Juli 2025

Peta dari abad ke-18 tentang Asia ketika benua ini dibagi dalam empat wilayah: India, Tiongkok, Sumatera dan pulau-pulau sekitarnya, serta Jawa

(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: abad ke-18
Tempat terbit: ?
Tokoh:
Deskripsi: Henri Abraham Chatelain, pembuat peta ini, adalah seorang pastor dari kelompok Huguenot, sebuah aliran Protestan di Perancis, yang sempat mengalami penindasan hebat dari mayoritas warga Katolik di negeri ini. Chatelain sendiri orang Belanda, yang pernah tinggal di Paris, London, Den Haag, serta Amsterdam; jadi peta ini bisa dibuat di salah satu dari kota-kota itu. Yang menarik, tampaknya bagi Chatelain benua Asia yang besar dan luas ini dibagi dalam empat wilayah: India, Tiongkok, Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya, serta Jawa. Peta ini menyebut nama-nama lain seperti Filipina, Jepang, Korea, Mongolia, Siam, dsb., tetapi empat nama di atas yang menjadi judul tentang benua Asia. Dan jika kita baca kotak naskah yang ditempatkan di bawah kanan dari peta ini, memang nama-nama dari wilayah Nusantara yang diketengahkan. Kita a.l. bisa baca nama Mataram, Jepara, Cirebon, dan Batavia. Ini tampaknya menunjukkan pentingnya kawasan ini saat itu. 
Juru kartografi: Henri Abraham Chatelain (1684-1743)
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 30 Juli 2025

Timor setelah Jepang kalah perang dan Belanda bersama Sekutu kembali datang, 1945 (11)

Seorang anak memasak seadanya dengan latar belakang bangkai-bangkai kapal yang menjadi korban pertempuran laut antara Jepang dan Sekutu di sekitar Dilli
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tiga prajuri Australia tanpa baju di reruntuhan bangunan yang rusak akibat pertempuran antara Jepang dan Sekutu di Kupang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: sekitar September 1945
Tempat: Dilli, Kupang (Timor)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat juga awal seri ini yang dimuat sebelumnya.

Selasa, 29 Juli 2025

Lukisan karya François Valentyn dari tahun 1724 tentang berbagai jenis satwa laut di Maluku dan sekitarnya (11)

(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1724
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: François Valentyn
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: