Rabu, 16 April 2025

Lukisan karya Jacques Nicolas Bellin tentang Benteng Nassau di Banda dari sekitar tahun 1750

Tampak udara dari Fort Nassau dengan empat pojok bermeriam yang diarahkan ke berbagai penjuru, gerbang utama (dan satu-satunya?), serta area pemukiman di dalamnya
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: ~1750
Tempat terbit: Paris
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Jacques Nicolas Bellin
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Selasa, 15 April 2025

Persiapan Hindia-Belanda menghadapi Perang Dunia II: Skuadron pesawat pemburu Curtiss-Wright CW-21B (6)

Para anggota skuadron, kemungkinan terdiri dari para pilot dan awak darat
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang pilot duduk di kokpit dengn baling-baling sudah berputar
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah pesawat latih dari jenis Curtiss-Wright CW-22 alias SNC-1 Falcon
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: sekitar 1941
Tempat: Jawa dan/atau Sumatera
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat juga rangkaian posting sebelumnya yang dimulai di sini.

Senin, 14 April 2025

Lukisan karya Jacques Nicolas Bellin tentang Jakarta dan sekitarnya dari sekitar tahun 1740

Balaikota Jakarta, saat itu berada di dekat Kastil Jakarta
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Kemungkinan wilayah yang sekarang menjadi kawasan Petojo
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Pulau Onrust, dengan tanggul batu, dua kincir angin, dan kemungkinan sarana bongkar muat kapal
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Benteng Belanda di Tangerang dengan tembok batu, pos penjagaan, menara lonceng, kemungkinan juga area pemakaman, dan kawanan kerbau digembala di depannya
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)

Tahun terbit: 1740
Tempat terbit: Paris
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Jacques Nicolas Bellin
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Minggu, 13 April 2025

Beberapa wajah KNIL sebelum Perang Dunia 2 melanda Hindia-Belanda (2)

Jakarta, Januari 1942: Rapat para panglima ABDACOM (American-British-Dutch-Australian Command) di bawah pimpinan Jenderal Archibald Percival Wavell, yang dua bulan kemudian terbukti tidak bisa menghadang gerak maju pasukan Jepang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jakarta, 31 Agustus 1941: Barisan prajurit KNIL Laut
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Parade berkuda para prajurit KNIL di Lapangan Banteng dengan latar belakang Gereja Katedral
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bandung: Empat serdadu lokal KNIL
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bandung, 1942: Rapat para perwira Kementerian Perang yang a.l. dihadiri oleh Kolonel R. Bakkers, Mayor P.G. Mantel, dan Major W.P. van Veen (d.ki.k.ka.). P.G. Mantel beberapa minggu kemudian menjadi salah satu perwakilan Hindia-Belanda dalam penyerahan tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati.
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: a.l. 1941, 1942
Tempat: a.l. Bandung, Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sabtu, 12 April 2025

Peta untuk umum tentang Nusantara keluaran Inggris dari tahun 1798


Tahun terbit: 1798
Tempat terbit: Inggris    
Tokoh:
Deskripsi: Peta di zaman dahulu umumnya disusun untuk para pelaut, penjelajah, pihak yang berkecimpung dalam dunia perjalanan, ahli ilmu bumi, militer, dan semacamnya. Peta ini, yang dicetak di ujung abad ke-18, merupakan salah satu pertama yang dipublikasikan untuk khalayak umum, tidak eksklusif hanya untuk kalangan tertentu saja. Peta Inggris ini kelihatannya kurang updated, dibandingkan misalnya dengan apa yang sudah diketahui oleh orang Belanda, Perancis, atau Portugis saat itu. Selat Makassar, misalnya, tampak terlalu "lebar"; sementara wilayah Sulawesi Selatan tampak "bengkak". Pulau Halmahera, yang konturnya sudah dikenal baik orang-orang lain, di peta Inggris ini tampak tidak akurat. Begitu juga kontur pulau Timor, yang entah disalin dari mana sehingga bentuknya sama sekali jauh dari mirip. Peta ini juga cukup berani membagi pulau Papua menjadi dua dengan menempatkan sebuah selat yang menembus Teluk Yos Sudarso ke Laut Aru.
Juru kartografi:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Jumat, 11 April 2025

Beberapa wajah KNIL sebelum Perang Dunia 2 melanda Hindia-Belanda (1)

Jakarta: Barisan prajurit KNIL Laut
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Kalijati, sekitar 1941: Pesawat latih Ryan STM-2 yang digunakan untuk mencetak para pilot tempur (lihat juga posting ini sebelumnya)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Januari 1942: Gerrit van Genderen Stort, seorang prajurit bagian medis, yang kelak dijebloskan Jepang di kamp tawanan Pekanbaru, dan kemudian bisa bertahan hingga kapitulasi Jepang
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Bandung: Latihan menggunakan senapan karabin bagi para calon perwira, sebagian di antaranya berwajah lokal
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Seorang kapten KNIL
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1942 dan sebelumnya
Tempat: a.l. Bandung, Jakarta, Kalijati
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 10 April 2025

Dari Papua sampai ke Aceh: Nusantara dalam sketsa keluaran tahun 1883 (15)

Jembatan kayu di atas Krueng Aceh
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Tentara Belanda di sisi utara Keraton Aceh yang mereka duduki
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Area kuburan para sultan Aceh
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Gambar para panglima yang oleh Belanda disebut "penakluk" Aceh: Köhler, Van Swieten, Van Kerchem, Vam der Heijden, Van Pittius, Pel, Verspyjk, Diemont
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Tiga pemuka Kuala Gigieng, Aceh: Syahbandar, Habib Abdurrahman, dan Raja
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Lihat juga posting 1, 2, dan 3 sebelum ini.

Rabu, 09 April 2025

Surabaya di sekitar tahun 1920-an (3)

Sebuah trem melintas di atas Jembatan Simpang/Gubeng
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah jembatan di kawasan Pengampon
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Warga Surabaya mandi di Kali Pegirian, dengan latar belakang rendaman bambu, pakaian yang dijemur binatu, serta perumahan warga Tionghoa
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1920-an (?)
Tempat: Surabaya
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Selasa, 08 April 2025

Dari Papua sampai ke Aceh: Nusantara dalam sketsa keluaran tahun 1883 (14)

Muara Sungai Padang di sekitar Gunung Monyet (sekarang Gunung Padang)
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Sebuah kelenteng di Padang
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Sungai Batanghari di kawasan Minangkabau
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Air terjun Lembah Anai
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Lihat juga posting 1, 2, dan 3 sebelum ini.

Senin, 07 April 2025

Surabaya di sekitar tahun 1920-an (2)

Kawasan Pasar Besar
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jembatan Genteng di wilayah Plampitan (sekarang jembatan Bungkuk?)
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pintu air Wonokromo
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1920-an (?)
Tempat: Surabaya
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Minggu, 06 April 2025

Dari Papua sampai ke Aceh: Nusantara dalam sketsa keluaran tahun 1883 (13)

Pelabuhan Ulee Lheue di Aceh
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, beserta denahnya
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Sebuah kawasan pemukiman di Ulee Lheue, Aceh
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Tentara Belanda di Pantai Perak, Aceh
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Lihat juga posting 1, 2, dan 3 sebelum ini.

Sabtu, 05 April 2025

Surabaya di sekitar tahun 1920-an (1)

Kawasan pecinan Kembang Jepun
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah rumah mewah di kawasan Darmo
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jembatan Merah di atas Kali Mas
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1920-an (?)
Tempat: Surabaya
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Jumat, 04 April 2025

Dari Papua sampai ke Aceh: Nusantara dalam sketsa keluaran tahun 1883 (12)

Alun-alun Surakarta
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Relief Candi Borobudur, salah satunya yang termasyhur menampilkan kapal layar
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Sebuah relief Candi Borobudur
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Sebuah pasar terbuka di Surabaya dengan latar belakang rumah bergaya Tionghoa
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Sebuah pasar beratap di Surabaya
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Tahun terbit: 1883
Tempat terbit: Amsterdam
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar:
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Lihat juga posting 1, 2, dan 3 sebelum ini.

Kamis, 03 April 2025

Pakubuwono XII di pertengahan kedua tahun 1940-an

Pakubuwono XII berbincang dengan …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… seorang diplomat asing yang belum teridentifikasi
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pakubuwono XII bersama keluarga
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: pertengahan kedua tahun 1940-an
Tempat: Keraton Surakarta
Tokoh: Pakubuwono XII (Raja Kasunanan Surakarta)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: