(klik untuk memperbesar | © AVS) |
Media: Het Parool, terbitan 13 Desember 1955
Juru gambar: Leo Jordaan
Isi: Anak Agung bertemu Joseph Luns untuk membahas hubungan Indonesia dan Belanda, tapi pertemuan ini dibayang-bayangi oleh de derde man (orang ketiga), yaitu Leon Jungschläger yang kasus hukumnya memperburuk hubungan kedua negara.
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
Media: Vrij Nederlands, terbitan 17 Desember 1955
Juru gambar: Leo Jordaan
Isi: Anak Agung bertemu Joseph Luns untuk membahas perbaikan hubungan Indonesia dan Belanda. Luns tapi tampak tidak begitu bahagia karena Anak Agung tampak yang mendikte pembicaraan. Istilah menu à la carte diplesetkan oleh Jordaan menjadi menu à la (Dja-)carte.
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
Media: ?, terbitan akhir 1955 atau awal 1956
Juru gambar: Charles Boost
Isi: Karikatur ini berjudul Daar zijn we weer (kita bertemu lagi), yang memperlihatkan keengganan Joseph Luns bertemu dengan Anak Agung. Menariknya, Joseph Luns jutsru tampak didorong oleh orang-orang berpeci, atau pihak Indonesia.
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
Media: Vrij Nederlands, terbitan 21 Januari 1956
Juru gambar: Leo Jordaan
Isi: Anak Agung bertemu Joseph Luns di Jenewa dengan dibayang-bayangi kekhawatiran pecahnya hoop (harapan), begrip (pengertian), dan vertrowen (kepercayaan) antara kedua negara yang diwakili.
(klik untuk memperbesar | © AVS) |
Media: Vrij Nederlands, terbitan 24 Februari1956
Juru gambar: Leo Jordaan
Isi: Pertemuan antara Anak Agung dan Joseph Luns di Swiss pada musim dingin benar-benar membuat pembicaraan antara keduanya membeku.
Waktu:
1955, 1956
Tempat: karikatur di atas terbit di Belanda dengan mengacu ke
pertemuan Anak Agung dan Joseph Luns di Jenewa, Swiss
Tokoh:
Ida Anak Agung Gde Agung (Menteri Luar Negeri Indonesia), Joseph Luns (Menteri Luar Negeri Belanda)
Peristiwa:
Di akhir tahun 1955 dan awal 1956 berlangsung Konferensi Belanda-Indonesia dengan tujuan memperbaiki hubungan kedua negara, yang delegasinya dipimpin oleh menteri luar negeri masing-masing.
Juru foto/gambar:
Charles Boost / Leo Jordaan
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar