Selasa, 30 September 2014

Nasib beberapa "sukarelawan" Indonesia di wilayah Malaysia dan Singapura, di era Ganyang Malaysia 1964-1965

Januari 1965: Penahanan seorang "sukarelawan" Indonesia yang berlumuran darah.
(klik untuk memperbesar | © Russell Knight/BIPs/Getty Images)
9 Januari 1965: Perdana Menteri Malaysia Tunku Abdul Rahman berbicara dengan dua "sukarelawan" Indonesia yang tertangkap.
(klik untuk memperbesar | © Keystone/Getty Images)
10 November 1964: Aparat keamanan Malaysia bersiap menginterogasi seorang "sukarelawan" Indonesia yang tertangkap.
(klik untuk memperbesar | © Keystone/Getty Images)
4 Januari 1965: Seorang "sukarelawan" Indonesia tertangkap di perairan sekitar Singapura.
(klik untuk memperbesar | ©  Keystone-France/Gamma-Keystone/Getty Images)

Waktu: 1964, 1965
Tempat: Malaysia, Singapura
Tokoh: Tunku Abdul Rahman (PM Malaysia)
Peristiwa: l.d.a.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Getty Images
Catatan: Presiden Soekarno ketika itu menentang pembentukan negara Malaysia, dan menyokong pemisahan Kalimantan Utara dari semenanjung. "Sukarelawan-sukarelawan" dari Indonesia disusupkan untuk mendukung kebijakan Soekarno.

Senin, 29 September 2014

Tiga bangunan yang kelak menjadi Istana Kepresidenan, 1916

Paleis te Buitenzorg, cikal bakal Istana Bogor
klik untuk memperbesar (© gahetna)
Paleis te Rijswijk, cikal bakal Istana Negara
klik untuk memperbesar (© gahetna)
Paleis te Koningsplein, cikal bakal Istana Merdeka
klik untuk memperbesar (© gahetna)
Waktu: 1916
Tempat: Bogor, Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: Istana Bogor ketika itu merupakan tempat kediaman Gubernur Jenderal Hindia Belanda.


UPDATE 14 Oktober 2020: Sebelumnya posting ini berjudul "Istana Bogor di tahun 1916"; sekarang sudah dibetulkan.

Minggu, 28 September 2014

Penumpasan PGRS/Paraku di Pontianak (2), 1968

Warga Tionghoa tersangka PGRS/Paraku ditahan TNI di Singkawang, November 1968
(klik untuk memperbesar | © Keystone-France/Gamma-Keystone/Getty Images)

TNI melatih warga Dayak di dalam menggunakan senapan untuk membantu penumpasan PGRS/Paraku, 5 Desember 1968
(klik untuk memperbesar | ©Keystone-France/Gamma-Keystone/Getty Images)

Waktu: 1968
Tempat: Singkawang, Kalimantan Barat
Tokoh:
Peristiwa: l.d.a.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Getty Images
Catatan:

Sabtu, 27 September 2014

Pengilangan minyak di Jawa di sekitar tahun 1900

Panolan (Blora)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Cepu
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Wonokromo
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Cepu
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Panolan (Blora)
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: sekitar 1900
Tempat: Blora, Cepu, Wonokromo
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: O. Kurkdjian
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Jumat, 26 September 2014

DN Aidit dan Mao Zedong di Beijing, 1963

(klik untuk memperbesar)

Waktu: 3 September 1963
Tempat: Beijing
Tokoh: Mao Zedong (pemimpin Tiongkok), Dipa Nusantara Aidit (pimpinan PKI)
Peristiwa: DN Aidit (kiri) memberikan burung cenderawasih yang diawetkan kepada Mao Zedong.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta:
Catatan:

Kamis, 25 September 2014

Hotel Tosari di tahun 1902

klik untuk memperbesar | © gahetna
klik untuk memperbesar | © gahetna

Waktu: Desember 1902
Tempat: Tosari (Tengger)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: O. Kurkdjian
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Rabu, 24 September 2014

John Lie


Waktu: masa perang kemerdekaan
Tempat:
Tokoh: John Lie (berdasi)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Jack Birns
Catatan: Nama John Lie kembali menjadi perhatian setelah TNI Angkatan Laut menamai sebuah kapal perangnya dengan nama pahlawan ini. Foto di atas adalah salah satu dari sedikit dokumentasi tentang beliau.

Selasa, 23 September 2014

Gadis Jawa dan Sunda di tahun 1910-an

Mojang Garut
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Mojang Garut
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Mojang Garut
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Mojang Bogor
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Gadis dari Malang
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: sekitar 1910
Tempat: Bogor, Garut, Malang
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Senin, 22 September 2014

Para pekerja di usaha batik di Jawa, awal abad ke-20

Mencelup
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Membatik
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Perempuan pembatik
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: awal abad ke-20 (atau akhir abad ke-19)
Tempat: Jawa (Jogjakarta untuk foto bawah)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:


UPDATE 5 Juli 2020: Foto nomor 2 akan dimuat ulang pada tanggal 23 Juli 2020 dalam ukuran yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik.

Minggu, 21 September 2014

Soekarno dan Mao Zedong (3), 1956 & 1961


Waktu: 1956, 1961
Tempat: Beijing
Tokoh: Mao Zedong (pemimpin Tiongkok), Soekarno (Presiden RI)
Peristiwa: Soekarno bersama Mao mengunjungi Opera Beijing (atas dan bawah) di tahun 1956; Soekarno bersama Mao di tahun 1961 (tengah)
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: China Foto Press
Catatan:

Sabtu, 20 September 2014

Soekarno dan Mao Zedong (2), 1956 & 1961

(klik untuk memperbesar)
(klik untuk memperbesar)
Waktu: 1956 (atas), 1961 (bawah)
Tempat: Beijing
Tokoh: Mao Zedong (pemimpin Tiongkok), Soekarno (Presiden RI)
Peristiwa: Soekarno mencoba membaca garis tangan Mao (atas); Mao tertawa melihat album koleksi lukisan menjamu Soekarno (bawah).
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Bettmann / Corbis (?)
Catatan:

Jumat, 19 September 2014

Soeharto dan Bu Tien di Papua, 1969

klik untuk memperbesar [© gahetna]
Waktu: 27 September 1969
Tempat: Bandara Sentani, Jayapura
Tokoh: Soeharto (Presiden RI), Siti Hartinah (isteri Soeharto)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Kamis, 18 September 2014

Penangkapan pejuang kemerdekaan oleh pasukan India/Inggris, 1946

(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: 1946
Tempat: Jawa (?)
Tokoh:
Peristiwa: Tentara India dari kesatuan Inggris menangkap dan menggiring tiga pejuang kemerdekaan.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: Deskripsi foto ini menceritakan juga bagaimana seadanya seragam para pejuang. Pejuang terdepan mengenakan helm KNIL, yang tengah helm Jepang, sementara yang belakang helm Jerman yang dulu digunakan pemadam kebakaran Hindia-Belanda. Pejuang yang tengah memakai sepatu boot Amerika, sementara yang belakang sepatu Jepang.


UPDATE 21 Juni 2019

1. Foto yang sama dengan ukurang yang lebih besar:
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
2. Foto pindahan dari posting tanggal 30 Juni 2014, yang sejatinya berasal dari peeistiwa yang sama.

(© Jan Stevens / gahetna)

Rabu, 17 September 2014

Soeharto, Bu Tien, dan Tutut bersama keluarga Ratu Belanda (1), 1970

klik untuk memperbesar [© Anefo / gahetna]
Waktu: 3 September 1970
Tempat: Den Haag, Belanda
Tokoh (d.ki.k.ka.):
Peristiwa: Sambutan keluarga Kerajaan Belanda atas kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto ke Istana Huis ten Bosch, Den Haag.
Fotografer: Eric Koch
Sumber / Hak cipta: Anefo / Het Nationaal Archief
Catatan: Kunjungan ini mengandung nilai sejarah untuk kedua negara karena untuk pertama kalinya seorang Kepala Negara Belanda (mantan penjajah) bertemu Kepala Negara Indonesia (mantan jajahan). Lihat juga foto berikutnya di posting tanggal 16 Mei 2019.


UPDATE 8 Mei 2019
Foto lain dari acara yang sama:
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Selasa, 16 September 2014

Kegiatan pasukan KNIL menjelang pecahnya Perang Dunia II di Asia Pasifik (2)

Pasukan artileri KNIL berbaris mempertunjukkan kesigapannya
(klik untuk memperbesar | © J. B. Van Der Kolk/Three Lions/Getty Images)

Pasukan udara Hindia Belanda bersiap dengan pesawat-pesawat tempur Curtiss Hawk di lapangan terbang Andir, Bandung
(klik untuk memperbesar | © Hulton Archive/Getty Images)

Waktu: 1940-an
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Getty Images
Catatan:

Senin, 15 September 2014

Wajah Bung Hatta di tahun 1947, 1948, 1955

Bung Hatta mengetik, Agustus 1947
gahetna)
Bung Hatta di dekat radio, 1948
klik untuk memperbesar (© gahetna)
Bung Hatta 1948
klik untuk memperbesar (© gahetna)
Bung Hatta 16 Agustus 1955
klik untuk memperbesar (© gahetna)
klik untuk memperbesar (© gahetna)
Waktu: l.d.a.
Tempat:
Tokoh: Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:


UPDATE 9 Oktober 2021
Foto nomor 3 dalam ukuran yang lebih besar:
(klik untuk memperbesar | © AVS)

Minggu, 14 September 2014

Soekarno dan Soeharto, 1966

klik untuk memperbesar [(c) gahetna]
Waktu: 19 Juli 1966
Tempat: Istana Bogor
Tokoh: Soekarno (Presiden RI), Soeharto (Pemegang Supersemar)
Peristiwa: Soekarno dan Soeharto di depan para wartawan di Istana Bogor.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Sabtu, 13 September 2014

Berita koran tentang pengangkatan Soekarno-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI

klik untuk memperbesar [(c) gahetna]
Waktu: 18 Agustus 1945
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa: Harian Asia Raya mewartakan pengangkatan Soekarno-Hatta sebagai Preiden dan Wakil Presiden RI, serta pengesahan UUD 1945 sebagai konstitusi Negara.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: Seperti biasa propaganda militer Jepang tetap berlanjut di media ini.

Jumat, 12 September 2014

Soekarno berorasi, Soeharto mengantuk, 1966

klik untuk memperbesar [© gahetna]
Waktu: 2 September 1966
Tempat: Jakarta
Tokoh: Soekarno (Presiden RI), Soeharto (Pemegang Supersemar)
Peristiwa: Soekarno sedang berorasi, sementara tiga pejabat di belakangnya, termasuk Soeharto, tampak tidak begitu tertarik untuk menyimak.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Kamis, 11 September 2014

Pasukan Mandala di lapangan Karebosi, Makassar, 1962

klik untuk memperbesar [© gahetna]
Waktu: 26 Januari 1962
Tempat: Lapangan Karebosi, Makassar
Tokoh:
Peristiwa: Pasukan Mandala, melakukan apel militer di lapangan Karebosi, Makassar, sebagai bagian dari operasi Trikora.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Rabu, 10 September 2014

Hatta, Sjahrir, dan Frank Graham, 1948

klik untuk memperbesar [© gahetna]
Waktu: 16 Januari 1948
Tempat: Jakarta
Tokoh: Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI), Sutan Sjahrir (diplomat Indonesia di PBB), Frank Porter Graham (Ketua Komisi Jasa-jasa Baik PBB)
Peristiwa: Hatta dan Sjahrir bertemu Frank Graham di penghujung perjanjian Renville.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: Lihat juga empat foto dari peristiwa yang sama yang dijadwalkan diposting tanggal 16 Juni 2019.

Selasa, 09 September 2014

Hatta, Lord Killearn, dan Prof. Schemerhorn di Linggarjati, 1946

© gahetna
Waktu: 15 November 1946
Tempat: Linggarjati
Tokoh: Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI), Lord Killearn (Miles Wedderburn Lampson, diplomat Inggris; di sebelah kanan Hatta), Willem Schermerhorn (anggota parlemen Belanda; di sebelah kanan Lord Killearn)
Peristiwa: Hatta, Lord Killeran, dan Prof. Schemerhorn dalam acara makan di sela-sela perundingan Linggarjati.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Senin, 08 September 2014

Penandatanganan normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia 1966

klik untuk memperbesar [(c) gahetna]
Waktu: 17 Agustus 1966
Tempat: Jakarta
Tokoh: Soeharto (Ketua Presidum Kabinet Ampera), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI), Tun Abdul Razaq (Wakil Perdana Menteri Malaysia)
Peristiwa: Adam Malik bersama Tun Abdul Razaq menandatangani perjanjian normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia, yang a.l. berisi penghentian konfrontasi yang sebelumnya terjadi di antara dua negara, dengan disaksikan oleh Soeharto.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: