Minggu, 30 Juni 2019

Rekrutmen pemuda Indonesia untuk menjadi milisi pembantu Jepang

(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)

Waktu: masa pendudukan Jepang
Tempat: Jawa (?)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Sabtu, 29 Juni 2019

Para pecandu ganja di Pulau Jawa dalam lukisan dan buku dari abad ke-19

PENGANTAR

Ada kebiasaan, bahkan tradisi, atau kegiatan sekelompok orang yang dibiarkan berkelanjutan, yang untungnya pada zaman sekarang sudah hilang, berkurang, atau dilarang. Contohnya adalah pemasungan orang yang cacat mental, tarian di mana kaum lelaki menyelipkan uang ke bagian tubuh penari wanita, perjudian terbuka di perayaan-perayaan, atau mengkonsumsi ganja secara terbuka.

Seri foto berikut akan menampilkan beberapa gambar dari para pecandu di Jawa ini dalam lukisan dan jilid buku.

Karya Ernest Hardouin, sekitar tahun 1851
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Karya Ernest Hardouin, sekitar tahun 1851
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Karya Auguste van Pers, sekitar tahun 1860
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
De Verkoop van Opium op Java, 1892
[Penjualan Candu di Jawa]
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
De Opium-Vloek op Java, 1890
[Kutukan Candu di Jawa]
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)

Waktu: l.d.a.
Tempat: Jakarta, Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden & Zwiggelaar Auctions
Catatan:

Jumat, 28 Juni 2019

Sutan Sjahrir dan Jenderal Sudirman, 1948

(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)

Waktu: 1948 (?)
Tempat: Yogyakarta (?)
Tokoh: Sutan Sjahrir (pejuang kemederkaan di jalur politik dan diplomasi); Jenderal Sudirman (pejuang kemerdekaan di jalur militer dan pertempuran)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Kamis, 27 Juni 2019

Para pecandu ganja di Jakarta dan Bali pada awal abad ke-20

PENGANTAR

Ada kebiasaan, bahkan tradisi, atau kegiatan sekelompok orang yang dibiarkan berkelanjutan, yang untungnya pada zaman sekarang sudah hilang, berkurang, atau dilarang. Contohnya adalah pemasungan orang yang cacat mental, tarian di mana kaum lelaki menyelipkan uang ke bagian tubuh penari wanita, perjudian terbuka di perayaan-perayaan, atau mengkonsumsi ganja secara terbuka.

Seri foto berikut akan menampilkan beberapa gambar dari para pecandu ini, umumnya di Jawa.

Toko penjual ganja di Solo, sekitar tahun 1905; plang di sebelah kiri akan diperbesar di gambar di bawah
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Plang loko penjual ganja secara terbuka di Solo, sekitar tahun 1905, dalam bahasa Belanda, Jawa, Melayu, dan huruf Latin, Jawi, serta Kanji.
(klik untuk memperbesar)
Jakarta, antar tahun 1906 dan 1930
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Jakarta, antar tahun 1906 dan 1930
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Bali, sekitar tahun 1920
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Waktu: l.d.a.
Tempat: Bali, Jakarta, Solo
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Rabu, 26 Juni 2019

Soekarno di rapat raksasa lapangan Ikada, 19 September 1945

(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)

Waktu: 19 September 1945
Tempat: Lapangan Ikada Jakarta
Tokoh: Soekarno (Presiden RI)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Selasa, 25 Juni 2019

Para pecandu ganja di Jawa di awal abad ke-20

PENGANTAR

Ada kebiasaan, bahkan tradisi, atau kegiatan sekelompok orang yang dibiarkan berkelanjutan, yang untungnya pada zaman sekarang sudah hilang, berkurang, atau dilarang. Contohnya adalah pemasungan orang yang cacat mental, tarian di mana kaum lelaki menyelipkan uang ke bagian tubuh penari wanita, perjudian terbuka di perayaan-perayaan, atau mengkonsumsi ganja secara terbuka.

Seri foto berikut akan menampilkan beberapa gambar dari para pecandu ini, umumnya di Jawa.

Sekitar tahun 1900
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar tahun 1900
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar tahun 1900
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar tahun 1930
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Waktu: l.d.a.
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Senin, 24 Juni 2019

Perundingan antara Indonesia dan Belanda yang ditengahi militer Inggris, Desember 1945

Sjahrir menyalami Christion
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
D.ki.k.ka.: Amir Syarifuddin, Brigadir A.G. Maclain, Philip Christison, Sutan Sjahrir, Hubertus van Mook
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)

Waktu: Desember 1945
Tempat: Jakarta
Tokoh: Sutan Sjahrir (Perdana Menteri RI), Hubertus van Mook (Letnan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda), Letnan Jenderal Philip Christison (Panglima Sekutu untuk wilayah Asia Tenggara), Amir Syarifuddin Harahap (Menteri Pertahanan RI)
Peristiwa: Pihak sekutu mencoba meredakan ketegangan antara Republik Indonesia yang baru berdiri dengan Belanda yang ingin menginjakkan kaki lagi, dengan memanggil kedua belah pihak untuk berunding. Militer Inggris, yang mewakili Sekutu di Indonesia, berada di posisi yang tidak mudah. Di satu sisi dianggap melindungi dan diboncengi Belanda, yang membuahkan pertempuran seperti di Surabaya; di sisi lain, dianggap Belanda terlalu mengakui Republik Indonesia.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Di foto kedua tampak terlihat mengapa Sutan Sjahrir dari teman-temannya mendapat julukan "Bung Kecil".

Minggu, 23 Juni 2019

Para pecandu ganja di Jawa di penghujung abad ke-19 (2)

PENGANTAR

Ada kebiasaan, bahkan tradisi, atau kegiatan sekelompok orang yang dibiarkan berkelanjutan, yang untungnya pada zaman sekarang sudah hilang, berkurang, atau dilarang. Contohnya adalah pemasungan orang yang cacat mental, tarian di mana kaum lelaki menyelipkan uang ke bagian tubuh penari wanita, perjudian terbuka di perayaan-perayaan, atau mengkonsumsi ganja secara terbuka.

Seri foto berikut akan menampilkan beberapa gambar dari para pecandu ini, umumnya di Jawa.

Sebelum tahun 1867
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar tahun 1870
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar tahun 1875
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: l.d.a.
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Sabtu, 22 Juni 2019

Perundingan antara Indonesia dan Belanda yang ditengahi militer Inggris, 17 November 1945

(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)

Waktu: 17 November 1945
Tempat: markas militer Inggris di Jakarta
Tokoh: Sutan Sjahrir (Ketua Delegasi Indonesia; duduk keempat dari kanan), Hubertus van Mook (Ketua Delegasi Belanda; duduk menghadap Sjahrir), Letnan Jenderal Philip Christison (Panglima Sekutu untuk wilayah Asia Tenggara; duduk di tengah)
Peristiwa: Pihak sekutu mencoba meredakan ketegangan antara Republik Indonesia yang baru berdiri dengan Belanda yang ingin menginjakkan kaki lagi, dengan memanggil kedua belah pihak untuk berunding. Militer Inggris, yang mewakili Sekutu di Indonesia, berada di posisi yang tidak mudah. Di satu sisi dianggap melindungi dan diboncengi Belanda, yang membuahkan pertempuran seperti di Surabaya; di sisi lain, dianggap Belanda terlalu mengakui Republik Indonesia.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Jumat, 21 Juni 2019

Para pecandu ganja di Jawa di penghujung abad ke-19 (1)

PENGANTAR

Ada kebiasaan, bahkan tradisi, atau kegiatan sekelompok orang yang dibiarkan berkelanjutan, yang untungnya pada zaman sekarang sudah hilang, berkurang, atau dilarang. Contohnya adalah pemasungan orang yang cacat mental, tarian di mana kaum lelaki menyelipkan uang ke bagian tubuh penari wanita, perjudian terbuka di perayaan-perayaan, atau mengkonsumsi ganja secara terbuka.

Seri foto berikut akan menampilkan beberapa gambar dari para pecandu ini, umumnya di Jawa.


Jakarta, sekitar tahun 1860
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar tahun 1865
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Jakarta, sekitar tahun 1870
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar tahun 1870
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Waktu: l.d.a.
Tempat: Jakarta, Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Kamis, 20 Juni 2019

Sidang KNIP di Jakarta, 16 Oktober 1945

Sutan Sjahrir berbicara dengan latar belakang Soekarno dan Hatta
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
Mr. Assaat (Datuk Mudo) berpidato
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
Pertemuan Soekarno dengan para anggota KNIP
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)

Waktu: 16 Oktober 1948
Tempat: Jakarta
Tokoh: Soekarno (Presiden RI), Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI), Sutan Sjahrir (Ketua Badan Pekerja KNIP), Assaat (gelar Datuk Mudo, kelak menjadi Ketua BP-KNIP)
Peristiwa: Sidang pleno KNIP yang merupakan cikal bakal dari Dewan Perwakilan Rakyat.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat juga posting sebelum ini.

Rabu, 19 Juni 2019

Wajah kaum lelaki Gayo di sekitar tahun 1903

(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)

Waktu: 1903
Tempat: Aceh
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Zwiggelaar Auctions
Catatan:

Selasa, 18 Juni 2019

Sidang Majelis Permusyawaratan Federal (Bijeenkomst voor Federaal Overleg), 1949

Muhammad Hatta dan Sultan Hamid II memimpin sidang
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
Hatta dan Sultan Hamid II
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
Suasana sidang
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
Suasana sidan dari sudut pandang yang lain
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)
Hatta dan Sultan Hamid II berdiri mengamati diskusi antara Mohammad Roem dan Ida Anak Agung Gde Agung
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2/ NIOD)

Waktu: 31 Januari 1949
Tempat: Jakarta (di gedung bekas Volksraad, Chuo Sangi In, sekarang Gedung Pancasila di Pejambon)
Tokoh: Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI), Hamid II (Sultan Pontianak), Mohammad Roem (Menteri Dalam Negeri RI), Anak Agung Gde Agung (bangsawan Bali, bakal Menteri Dalam Negeri NIT, kelak Menteri Luar Negeri RI)
Peristiwa: Sidang Majelis Permusyawaratan Federal (Bijeenkomst voor Federale Overleg atau BFO), sebuah lembaga yang dikonsepkan sebagai majelis perwakilan dari negara-negara federal yang akan membentuk Republik Indonesia Serikat.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

UPDATE 24 Oktober 2021: Tanggal/waktu dari peristiwa ini dikoreksi menjadi "31 Januari 1949" berdasarkan catatan dari foto lain dari peristiwa yang sama. Sebelumnya, blog ini menyebut "kemungkinan besar Juli 1948".

Senin, 17 Juni 2019

Prajurit dan perwira KNIL dalam gambar dari akhir abad ke-19

Prajurit dan perwira KNIL kulit putih
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
Pasukan KNIL dengan tenaga bantuan warga lokal
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
Prajurit KNIL lokal (kiri) dan dari Afrika (kanan)
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
Pasukan KNIL dari Afrika berlatih dalam pengawasan perwira Belanda. Pasukan "londo item" seperti ini dikerahkan a.l. oleh Belanda dalam perang Diponegoro.
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)

Waktu: antara 1890-1900, kecuali gambar no. 3 dari 1874
Tempat:
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Zwiggelaar Auctions
Catatan:

Minggu, 16 Juni 2019

Muhammad Hatta dan Sutan Sjahrir setelah perundingan diplomatik, 1948

Sutan Sjahrir turun dari pesawat militer Amerika yang membawanya kembali ke Jakarta. Di belakangnya tampak Mohammad Roem.
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2 / NIOD)
Muhammad Hatta disambut kembali di Jakarta, a.l. oleh Johannes Latuharhary (kedua dari kanan). Di latar belakang tampak pesawat militer berbendera Amerika yang membawa Hatta kembali ke Jakarta.
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2 / NIOD)
Hatta dan Sjahrir disambut di aula bandara
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2 / NIOD)
Frank Graham (kiri) bersama Sjahrir dan Hatta setelah kedatangan keduanya kembali di Jakarta
(klik untuk memperbesar | © BeeldbankWO2 / NIOD)

Waktu:  16 Januari 1948
Tempat: Jakarta
Tokoh: Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI), Sutan Sjahrir (diplomat Indonesia di PBB), Mohammad Roem, (Menteri Dalam Negeri), Johannes Latuharhary (pejuang perintis kemerdekaan Indonesia), Frank Porter Graham (Ketua Komisi Jasa-Jasa Baik PBB)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Foto terakhir pernah dimuat di posting ini dengan ukuran lebih kecil.

Sabtu, 15 Juni 2019

Beberapa foto dari album seorang tentara Belanda, 1948/1949

Ini adalah 4 halaman dari album foto dari seorang tentara Belanda yang tampaknya aktif di Indonesia di masa sekitar Aksi Polisionil 2.

Halaman ini menunjukkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir setelah ditangkap Belanda, dengan judul "Gevangen!" (tertangkap); Soekarno dan Hatta di Maguwo, menunggu diasingkan ke Bangka; serta Gedung Kegubernuran di Jogjakarta yang diberi judul "Paleis van Soekarno" (Istana  Soekarno) setelah diduduki Belanda.
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
Halaman ini diberi judul "Op weg naar Bangka" (menuju Bangka) yang memperlihatkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir digiring pasukan Belanda ke Maguwo untuk diterbangkan ke pengasingan di Bangka.
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
Halaman ini menunjukkan barisan tentara NICA yang oleh pemilik album disebut "anjing" (mungkin ironis); seorang prajurit KNIL mengasah kelewang; dan parade panser Belanda.
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)
Halaman ini berisi foto ranjau yang kemungkinan dipasang TNI; kesatuan "Peloppors" sedang makan, yang tampaknya adalah milisi bentukan Belanda yang memerangi bangsanya sendiri; beberapa prajurit Belanda menyeberang sungai; dan foto Ungaran, kemungkinan tempat si tentara pernah bertugas.
(klik untuk memperbesar | © zwiggelaarauctions)

Waktu: 1948/1949
Tempat: Jogjakarta, Ungaran
Tokoh: Soekarno (Presiden RI), Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI), Sutan Sjahrir (pejuang kemerdekaan di jalur perundingan dan diplomasi)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Zwiggelaar Auctions
Catatan: