Kamis, 28 Februari 2019

United Colorization of Nusantara 1: Lelaki Nias

PENGANTAR

Di pertengahan abad ke-19 seorang Belanda bernama J.A. Meessen mengadakan perjalanan di Sumatera, Jawa, Madura, dan Kalimantan. Dia memotret aneka ragam suku yang dia temui di daerah-daerah ini, dengan fokus pada sosok manusianya. Kumpulan dari foto-foto ini diterbitkan di Amsterdam pada tahun 1867 dengan judul Indisch Album (Album Hindia). Yang menarik dari album ini, foto-fotonya diwarnai (colorized) secara manual, agar ada warna-warni di gambar-gambar hitam putih ini

Seri foto berikut ini akan menampilkan isi dari album ini, yang menunjukkan beragamnya warga Nusantara saat itu yang kelak akan menjadi keragaman Indonesia saat ini pula.


Catatan foto menyebutkan bahwa ini adalah "belugu" (? kepala suku dari Gadawu (?) di Tabalaho (?)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Catatan foto menyebutkan bahwa ini adalah tetua di Onoh Geboh (?)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Di bagian selatan Nias
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Waktu: 1867
Tempat: Nias
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: J.A. Meessen
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Rabu, 27 Februari 2019

Aksi Polisionil 1 di sekitar Palembang: Pejuang kemerdekaan yang tertangkap Belanda di Palembang, 1947

(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)

Waktu: Juli 1947
Tempat: Palembang
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: W.F.J. Pielage
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Selasa, 26 Februari 2019

Bandung 1920: Bertus Coops dan aparat pekerjaan umum pembangun Bandung

PENGANTAR

Pada bulan Agustus 1920, Bertus Coops mengakhiri masa baktinya sebagai walikota Bandung. Dia dicatat sejarah sebagai pejabat yang banyak melakukan pembangunan. Tidak mengherankan apabila jajaran pemerintah daerah Bandung saat itu memberikan kenang-kenangan berupa album foto yang menunjukkan bangunan dan infrastruktur di Bandung yang banyak di antaranya terwujud di masa pemerintahan Bertus Coops.


Seri foto berikut ini akan menampilkan isi dari album ini.


Jajaran pekerjaan umum Bandung yang banyak beraktifitas di era Bertus Coops
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Stoomwalsen yang telah berkali-kali "menggilas" Bandung di era Bertus Coops
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Bertus Coops (duduk di kanan dengan jas tidak putih) dalam sebuah jamuan makan
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Bertus Coops (duduk di tengah) bersama jajaran aparat pemerintah daerah Bandung
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Bertus Coops (duduk di kanan memegang bunga, menghadap kamera, di sebelah lelaki berblangkon) dalam acara pembukaan sumur air ledeng Cibadak
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1920
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Senin, 25 Februari 2019

Aksi Polisionil 1 di sekitar Palembang: Pasukan Belanda merebut Palembang, 1947

Seorang tentara Belanda berlari maju, tampak beberapa senapan berserakan (kemungkinan milik para pejuang kemerdekaan)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Tentara Belanda membidik dan berlindung di balik kendaraan lapis baja
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Pasukan Belanda menguasai "Bentengpoort"
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Militer Belanda memakamkan tentaranya yang gugur dalam peperangan di Palembang
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)

Waktu: Juli 1947
Tempat: Palembang
Tokoh:
Peristiwa: l.d.a.
Fotografer: W.F.J. Pielage
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Minggu, 24 Februari 2019

Bandung 1920: Bangunan dan fasilitas lain

PENGANTAR

Pada bulan Agustus 1920, Bertus Coops mengakhiri masa baktinya sebagai walikota Bandung. Dia dicatat sejarah sebagai pejabat yang banyak melakukan pembangunan. Tidak mengherankan apabila jajaran pemerintah daerah Bandung saat itu memberikan kenang-kenangan berupa album foto yang menunjukkan bangunan dan infrastruktur di Bandung yang banyak di antaranya terwujud di masa pemerintahan Bertus Coops.


Seri foto berikut ini akan menampilkan isi dari album ini.


Pacuan kuda Tegallega
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Reservoir air ledeng di Lembang
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Reservoir air ledeng di Jalan Sumatera
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1920
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Sabtu, 23 Februari 2019

Aksi Polisionil 1 di sekitar Palembang: Konvoi pasukan Belanda di wilayah Palembang, 1947

(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)

Waktu: Juli 1947
Tempat: Palembang
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: W.F.J. Pielage
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Jumat, 22 Februari 2019

Bandung 1920: Perumahan Astana Anyar

PENGANTAR

Pada bulan Agustus 1920, Bertus Coops mengakhiri masa baktinya sebagai walikota Bandung. Dia dicatat sejarah sebagai pejabat yang banyak melakukan pembangunan. Tidak mengherankan apabila jajaran pemerintah daerah Bandung saat itu memberikan kenang-kenangan berupa album foto yang menunjukkan bangunan dan infrastruktur di Bandung yang banyak di antaranya terwujud di masa pemerintahan Bertus Coops.


Seri foto berikut ini akan menampilkan isi dari album ini.


(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1920
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Kamis, 21 Februari 2019

Aktifitas sehari-hari warga Indonesia di masa perang kemerdekaan, jepretan Hugo Wilmar, 1947

Jakarta, Agustus 1947: Tukang cukur bawah pohon dan pelanggannya
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Jakarta, 2 Agustus 1947: Anak-anak penjual rokok melayani seorang Belanda
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Sumatera, September 1947: Seorang perawat menangani anak kecil yang penuh perban dan ditemani bapaknya. Tidak ada keterangan apakah anak ini luka-luka karena peperangan atau bukam.
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Yogyakarta, Desember 1947: Warga membaca koran dinding di kantor "Persatoean Kaoem Teknik" yang menurut majalah Belanda Katholieke Illustratie (majalah Katolik) adalah een Republikeins propagandakantoor (kantor propaganda Republik [Indonesia]).
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)

Waktu: 1947
Tempat: Bali, Solo
Tokoh:
Peristiwa: Hugo Wilmar adalah seorang fotografer lapangan Belanda yang mengiringi militer Belanda ketika menginjakkan kaki kembali di Indonesia dan harus menghadapi perlawanan bersenjata dari rakyat Indonesia. Blog ini sudah menampilkan beberapa foto jepretan Hugo Wilmar terkait perseteruan antara Belanda dan Indonesia.
Selain konflik militer, Hugo Wilmar juga memotret hal-hal lain di luar tentara, senjata, dan perang, seperti yang ditampilkan di atas.
Fotografer: Hugo Wilmar
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Rabu, 20 Februari 2019

Bandung 1920: Pembangunan kompleks perumahan Cihapit

PENGANTAR

Pada bulan Agustus 1920, Bertus Coops mengakhiri masa baktinya sebagai walikota Bandung. Dia dicatat sejarah sebagai pejabat yang banyak melakukan pembangunan. Tidak mengherankan apabila jajaran pemerintah daerah Bandung saat itu memberikan kenang-kenangan berupa album foto yang menunjukkan bangunan dan infrastruktur di Bandung yang banyak di antaranya terwujud di masa pemerintahan Bertus Coops.


Seri foto berikut ini akan menampilkan isi dari album ini.


(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1920
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Selasa, 19 Februari 2019

Wajah bocah Indonesia di masa perang kemerdekaan, jepretan Hugo Wilmar, 1947

Anak-anak di panti asuhan Vincentius di Lenteng Agung membuat kandang burung
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)
Dua bocah duduk di saung di sawah mengusir burung yang mencuri bulir padi
(klik untuk memperbesar | © spaarnestad)

Waktu: 1947
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa: Hugo Wilmar adalah seorang fotografer lapangan Belanda yang mengiringi militer Belanda ketika menginjakkan kaki kembali di Indonesia dan harus menghadapi perlawanan bersenjata dari rakyat Indonesia. Blog ini sudah menampilkan beberapa foto jepretan Hugo Wilmar terkait perseteruan antara Belanda dan Indonesia.
Selain konflik militer, Hugo Wilmar juga memotret hal-hal lain di luar tentara, senjata, dan perang, seperti yang ditampilkan di atas.
Fotografer: Hugo Wilmar
Sumber / Hak cipta: Spaarnestad Photo
Catatan:

Senin, 18 Februari 2019

Bandung 1920: Pembangunan kompleks perumahan rakyat

PENGANTAR

Pada bulan Agustus 1920, Bertus Coops mengakhiri masa baktinya sebagai walikota Bandung. Dia dicatat sejarah sebagai pejabat yang banyak melakukan pembangunan. Tidak mengherankan apabila jajaran pemerintah daerah Bandung saat itu memberikan kenang-kenangan berupa album foto yang menunjukkan bangunan dan infrastruktur di Bandung yang banyak di antaranya terwujud di masa pemerintahan Bertus Coops.


Seri foto berikut ini akan menampilkan isi dari album ini.


(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1920
Tempat: Bandung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan: