Ada beberapa karikatur Belanda yang menunjukkan bahwa Belanda merasa wilayah jajahan mereka di Nusantara ini diam-diam diincar oleh Amerika Serikat dan Jepang, dua kekuatan adi daya di Pasifik saat itu. Perasaan terhadap Jepang memang beralasan, karena Jepang sejak akhir abad ke-19 sudah menduduki Formosa, kemudian semenanjung Korea, dan Manchuria. Menarik bahwa Belanda juga merasa Amerika melirik wilayah Nusantara; boleh jadi ada alasan Belanda untuk itu yang sekarang kita tidak tahu.Yang jelas, sangkaan terhadap Jepang terbukti benar ketika di tahun 1942 Jepang berhasil mengusir Belanda dari wilayah Nusantara.
(klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS) |
Karikatur di atas terbit bulan Oktober 1932. Kemungkinan ada peristiwa di Portugal atau Timor Timur yang sempat membuat ada semacam kevakuman kekuasaan di Timor Timur. Tampak Paman Sam, dan militer Jepang menghampiri sambil bertanya kepada Nona Belanda: "Tempat ini kosong?". Si Nona yang duduk di Timor Barat ini menjawab: "Tidak tahu, tapi apakah Tuan-tuan merasa tempat ini pas?"
(klik untuk memperbesar | © Piet van der Hem / AVS) |
Karikatur ini terbit sekitar tahun 1939, memperlihatkan Paman Sam dan seorang samurai, tampaknya sama-sama berpura-pura, saling mempersilakan untuk memberikan jalan kepada Srikandi Indonesia.
(klik untuk memperbesar | © Louis Raemaekers / AVS) |
Di tahun 1941 ancaman Jepang menjadi realitas. Karikatur di atas berkomentar bagaimana Belanda (singa) memiliki keberanian untuk melawan Jepang (naga), tapi menyayangkan bahwa si singa tidak bisa terbang. Ini tampaknya sudah menyiratkan bahwa Jepang akan lebih unggul.
(klik untuk memperbesar | © Louis Raemaekers / AVS) |
Karikatur tahun 1941 ini memperlihatkan bagaimana akhirnya militer Jepang mendarat di Hindia-Belanda. Tetapi dia kaget melihat bagaimana Paman Sam sudah duduk di samping Mbok Indonesia. Jepang-san berteriak: "Aku pikir dia sendirian di sini."
(klik untuk memperbesar | © Charles Boost / AVS) |
Ketika Jepang sudah kalah perang, tampaknya Belanda masih merasa bahwa Amerika tetap melirik Indonesia. Karikatur yang terbit tahun 1954 di atas memperlihatkan dua sikap Paman Sam terhadap Belanda: Tersenyum melihat Belanda bergabung di Uni Eropa Barat, tetapi berang melihat Belanda ada di Indonesia.
Tempat:
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Leo Jordaan | Piet van der Hem | Louis Raemaekers | Charles Boost
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar