Kamis, 28 Maret 2024

Lukisan tentang Candi Borobudur karya Jan Christiaan Poortenaar

Candi Borobudur dilihat dari halaman pekarangan
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Candi Borobudur dilihat dari kejauhan
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Pemdangan dari stupa utama
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Sebuah patung Buddha di Borobudur
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Lorong menuju stupa utama
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Tangga menuju stupa utama
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Waktu: 1924 atau sebelumnya
Tempat: Magelang
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar: Jan Christiaan Poortenaar
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Rabu, 27 Maret 2024

Pemulangan pasukan Jepang ke negeri asalnya setelah kalah perang, 1945

Antrian pasukan Jepang yang akan mengangkut mereka menuju negeri halaman
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Pasukan Jepang di Pulau Rempang, dekat Batam
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
19 Oktober 1945: Pasukan Jepang berjejal di sebuah kapal yang akan berlayar menuju Jepang paling tidak selama 2 minggu
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1945
Tempat: a.l. Pulau Rempang (Batam)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Catatan foto nomor 3 menyebut Singapura sebagai tempat kapal bersandar; tetapi ada kemungkinan foto ini masih terkait dengan foto nomor 2 yang diambil di Kepulauan Riau.

Selasa, 26 Maret 2024

Kalender Bali 1948 dengan lukisan karya Willem Gerard Hofker

(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Waktu: 1948
Tempat: Bali
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar: Willem Gerard Hofker
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Senin, 25 Maret 2024

Nasib pasukan Jepang setelah kalah perang (8): jadi kuli pelabuhan dan bandara

Tanjung Priuk
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Edisi lain dari foto di atas
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tanjung Priuk
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Edisi lain dari foto di atas
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Tanjung Priuk
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
7 Desember 1946: Kemayoran
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1946
Tempat: Jakarta (Kemayoran dan Tanjung Priuk)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan: Lihat posting ini yang terkait dengan foto terakhir.

Minggu, 24 Maret 2024

Lukisan karya Willem Gerard Hofker tentang Bali dan Jakarta

1938: Sebuah kampung di Jakarta
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Perempuan Bali di depan pura
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Lelaki Bali di depan pura
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
1947: Ni Wiriah, gadis Bali hamil
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Waktu: a.l. 1938, 1947
Tempat: Bali, Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar: Willem Gerard Hofker
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: Lukisan nomor 2 dan 3 akan muncul di Kalender Bali 1948, yang akan dimuat setelah ini.

Sabtu, 23 Maret 2024

Kembalinya 6 jenderal Belanda dari kamp tawanan Jepang, 1945

Ketika Jepang merebut Hindia-Belanda, mereka menawan para pejabat tinggi sipil dan militer Belanda, dan membuangnya ke luar negeri seperti ke Manchuria atau Jepang sendiri. Yang paling terkenal adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer yang lebih memilih pengasingan daripada tahanan rumah di Jakarta. Selain itu ada enam mayor jenderal KNIL yang setelah Jepang kalah, mendapat kebebasan dan dipulangkan melalui Kolombo, Sri Lanka, menuju Melbourne, Australia. Mereka adalah

  • Mayjen J.D.A. de Dremery
  • Mayjen G.J.F. Statius Muller
  • Mayjen Jacob Jan Pesman (dikalahkan Jepang di Kalijati dan Ciater)
  • Mayjen J.H. Uhl
  • Mayjen J. van Rees
  • Mayjen R. Bakkers

D.ki.k.ka.: J.D.A. de Dremery, G.J.F. Statius Muller, J.J. Pesman, J.H. Uhl, J. van Rees, dan R. Bakkers disambut oleh perwira Australia Mayjen P. Mourer di Melbourne
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Para mayor jenderal disambut militer Australia (Mayjen P. Mourer, paling kiri) dan Belanda (Laksamana Pieter Koenraad, kedua dari kanan; dan Letkol dr. Brandon, paling kanan) di Melbourne
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Para jenderal diwawancarai wartawan di atas kapal Inggris "RMS Strathmore"
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Mayjen J. van Rees (kiri) bersama Letkol dr. Brandon dari kesatuan kesehatan militer Belanda
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
R. Bakkers dan J.H. Uhl berbincang bersama perwira Australia Mayjen P. Mourer
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Kedatangan kapal Inggris "RMS Strathmore" yang membawa keenam jenderal dari Kolombo ke Melbourne
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 25 September 1945
Tempat: Melbourne
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Jumat, 22 Maret 2024

Gambar-gambar karya Auguste van Pers tentang kegiatan warga Hindia-Belanda sehari-hari di abad ke-19 (2)

Penjual ketupat
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Mencari kutu
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)
Dua wanita menumbuk padi
(klik untuk memperbesar | © Indies Gallery)

Waktu: pertengahan abad ke-19
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Juru gambar: Auguste van Pers
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan: