Jumat, 31 Januari 2020

Kamis, 30 Januari 2020

Jepretan Charles Breijer 1947-1953: Gelandangan dan pengemis di Jakarta (2)

(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)

Waktu: Februari 1947
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Charles Breijer
Sumber / Hak cipta: Het Geheugen van Nederland / Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Rabu, 29 Januari 2020

Potret studio foto bangsawan Jawa di sekitar tahun 1900

(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1900
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Selasa, 28 Januari 2020

Jepretan Charles Breijer 1947-1953: Gelandangan dan pengemis di Jakarta (1)

(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)

Waktu: Februari 1947
Tempat: Jakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Charles Breijer
Sumber / Hak cipta: Het Geheugen van Nederland / Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Minggu, 26 Januari 2020

Jepretan Charles Breijer 1947-1953: Pasukan penjaga Gedung Kepresidenan di Yogyakarta

(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
Waktu: 1948
Tempat: Yogyakarta
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Charles Breijer
Sumber / Hak cipta: Het Geheugen van Nederland / Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Sabtu, 25 Januari 2020

Perempuan Jawa dalam berbagai kegiatan sehari-hari, 1902

Memotong kelapa
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Mencari kutu
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Menumbuk padi dan mengayak beras
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Dipijat orang dewasa
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Dipijat anak kecil
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1901/1902
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: A.E.F. Muntz
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Jumat, 24 Januari 2020

Jepretan Charles Breijer 1947-1953: Haji Agus Salim dan cucu

(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)

Waktu: antara 1947-1953
Tempat: ?
Tokoh: Haji Agus Salim (Menteri Luar Negeri 1947-1949, pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan di jalur diplomasi)
Peristiwa:
Fotografer: Charles Breijer
Sumber / Hak cipta: Het Geheugen van Nederland / Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Kamis, 23 Januari 2020

Perempuan Belanda dan kebaya (7): Kerabat Mayor H.A.L. Wichers, 1895

PENGANTAR

Sebelum ini sudah ada posting yang menunjukkan bagaimana wanita Belanda/bule mengenakan kebaya (di sini dan di sini). Hal yang selintas seperti biasa ini bisa menjadi menarik ketika kita bertanya: "Mana lelaki Belanda mengenakan pakaian daerah Indonesia?" Ketika kita melihat-lihat foto zaman dulu, para lelaki Belanda hampir semuanya berpakaian "a la kolonial" atau pakaian yang mereka juga lazim kenakan di negeri asalnya.

Apakah ini menunjukkan bahwa kaum perempuan lebih terbuka untuk menerima budaya lain, meskipun itu berasal dari masyarakat yang ‒saat itu‒ dianggap lebih inferior? Sementara kaum lelaki gengsinya lebih tinggi dan merasa turun martabat jika harus mengenakan sarung?

Keluarga Mayor Wichers di Cianjur
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Di Magelang
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Magelang
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Jatinegara, Jakarta
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1895
Tempat: Cianjur, Jakarta, Magelang
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan: H.A.L. Wichers adalah seorang perwira KNIL di penghujung abad ke-19 yang sempat terlibat Perang Aceh. Beberapa fotonya dimuat mulai dari posting ini.

Rabu, 22 Januari 2020

Jepretan Charles Breijer 1947-1953: Pekan Olahraga Nasional I, Solo 1948 - Acara hiburan (2)

PENGANTAR

Foto-foto tentang Pekan Olahraga Nasional I hampir tidak ada. Dokumentasi tentang PON I yang beredar di dunia maya paling menampilkan foto-foto dari PON sesudahnya, atau kegiatan lain yang diusahakan dikait-kaitkan dengan PON I. Boleh jadi saat itu memang orang belum ngeh tentang bakal pentingnya peristiwa ini. Mungkin juga pada saat itu orang belum yakin bahwa acara ini akan berlanjut secara berkala; perlu diingat bahwa penomoran "I" baru datang belakangan. Pada saat itu Republik Indonesia, yang wilayahnya secara de facto menyusut setelah Aksi Polisionil I, ingin menunjukkan bahwa negara ini mampu mengadakan pekan olahraga dengan peserta dari berbagai pelosok wilayah.

Ketika blog ini mengamati kumpulan foto yang dibuat fotografer Belanda, Charles Breijer, antara tahun 1947 dan 1953, ada beberapa foto yang diberi catatan sportmanifestatie in het stadion van Solo, Indonesië (1948). Kumpulan foto ini tidak banyak memperlihatkan kegiatan olahraganya, tetapi banyak menampilkan kegiatan lain yang cocok dengan deskripsi tentang pembukaan PON I: adanya parade pandu, senam massal, pencak silat, dan hadirnya Wikana yang menjabat Menteri Pemuda sejak kabinet Syahrir II hingga ke kabinet Amir Syarifudin II dan juga merupakan Gubernur Militer wilayah Surakarta sebelum diganti oleh Gatot Subroto.

Apabila jepretan Charles Breijer ini memang berasal dari acara PON I, maka syukurlah masih ada dokumentasi foto dari peristiwa ini.

(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / Nederlands Fotomuseum)

Waktu: kemungkinan besar 9 September 1948
Tempat: Solo
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Charles Breijer
Sumber / Hak cipta: Het Geheugen van Nederland / Nederlands Fotomuseum
Catatan:

Selasa, 21 Januari 2020

Sisa-sisa Candi Boyolangu, Penataran, Mendut, dan Sewu di penghujung abad ke-19, awal abad ke-20

Sebelum 1874: Candi Mendut, Magelang
(klik untuk memperbesar | © Woodbury & Page / Universiteit Leiden)
1895: Patung raksasa dari Candi Sewu, Sleman; yang berdiri di sebelah kiri adalah sang juru foto Kassian Cephas
(klik untuk memperbesar | © Kassian Cephas / Universiteit Leiden)
1898: Candi Sewu dan warga setempat
(klik untuk memperbesar | © Kassian Cephas / Universiteit Leiden)
1900: Patung Buddha di Candi Mendut
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
1901/1902: Patung Gayatri di Candi Boyolangu, Tulungagung
(klik untuk memperbesar | © A.E.F. Muntz / Universiteit Leiden)
1901/1902: Reruntuhan Candi Penataran, Blitar
(klik untuk memperbesar | © A.E.F. Muntz / Universiteit Leiden)

Waktu: 1874, 1895, 1898, 1900, 1902
Tempat: Blitar, Magelang, Sleman, Tulungagung
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: A.E.F. Muntz / Kassian Céphas / Woodbury & Page (Batavia)
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan: Foto nomor 4 dalam potongan berbeda pernah dimuat di sini.


UPDATE 26 Juni 2020: Foto nomor 2 dan 3 dalam edisi lain

(klik untuk memperbesar | © NGA)

(klik untuk memperbesar | © NGA)