Sabtu, 30 November 2019

Pamflet dan karikatur di Belanda yang tidak mendukung kemerdekaan Indonesia, 1945/1947

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah pamflet bertanggal 21 Desember 1945 dengan isi: "Seruan kepada bangsa Belanda. Pemerintah bermaksud untuk mengakui 'Republik Indonesia' sebagai sebuah negara merdeka dan mengikat perjanjian dengannya. ... Anda memiliki hak, tetapi juga kewajiban. Anda memiliki hak untuk pendapat Anda kepada pemerintah ini. Anda memiliki kewajiban untuk memperjuangkan masa depan Belanda dan Hindia(-Belanda). ... Tuntut pengunduran diri pemerintah ini. ... Hidup Ratu! Hidup Kerajaan!"

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah pamflet dari "Komite Aksi Katolik Sementara" dari tahun 1945: "Kami warga Katolik tidak menginginkan apa yang diperintahkan oleh Partai Buruh [yaitu perjanjian Linggarjati yang a.l. berisi pengakuan atas Republik Indonesia]. Kami menginginkan keutuhan Kerajaan [yaitu Belanda beserta seluruh tanah jajahannya]."

(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Sebuah karikatur dari tahun 1947 yang menggambarkan apa yang bisa terjadi apabila Indonesia merdeka, yaitu warga Belanda harus menjadi pesuruh hotel untuk melayani bangsa Indonesia.

Waktu: 1945, 1947
Tempat:
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar