Jumat, 18 Juli 2014

Warga Tionghoa di masa perang kemerdekaan (2)

Pengantar: Kerusuhan 1998 termasuk bagian paling hitam di dalam sejarah hubungan warga "pribumi" dan Tionghoa di Indonesia. Peristiwa ini memicu munculnya era reformasi yang kemudian memberikan banyak kemajuan di dalam hubungan ini.

Harus diakui, peristiwa di tahun 1998 bukanlah yang pertama. Kekurang-harmonisan ini sudah ada puluhan tahun sebelumnya, termasuk di masa perang kemerdekaan. Blog ini sebelumnya sudah memperlihatkan perusakan pada harta benda warga Tionghoa yang dilakukan pejuang kemerdekaan di beberapa tempat, dan bagaimana Belanda dipandang sebagai pelindung warga Tionghoa dan terlibat dalam pembentukan milisi Tionghoa bersenjata yang berseteru dengan para pejuang.

Sebagian dari kita boleh jadi berpendapat "Ah, sudahlah, itu masa lalu. Tidak diusah diungkit-ungkit, hanya akan membuka luka dan borok lama. Kita lihat ke depan saja agar ada hubungan yang lebih harmonis." Pendapat seperti ini mengimplikasikan bahwa kita sebaiknya menutup sejarah yang tidak enak didengar. Di sini ada kemungkinan bahwa generasi ke depan, dari semua pihak baik "pribumi" maupun Tionghoa, tidak mencernai apa yang telah terjadi sebelumnya, dan menghadapi risiko akan mengulang apa yang justru seharusnya dihindari.

Penyelidikan sejarah secara jernih, tanpa generalisasi, tanpa praduga, tanpa emosi, diharapkan bisa menjadi bahan yang berharga agar kita, semua, bisa belajar dari masa lalu. Gambar-gambar berikut mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi ke arah sana.


Bagian 2: Warga Tionghoa mengungsi di bawah perlindungan Belanda

Nusa Kambangan
© gahetna

Sukabumi
© gahetna

Pekalongan
© gahetna

Garut, Oktober 1947
© gahetna

Garut, Oktober 1947
© gahetna

Garut, Oktober 1947
(klik untuk memperbesar | © gahetna)

Waktu: masa perang kemerdekaan
Tempat: Garut, Nusa Kambangan, Pekalongan, Sukabumi
Tokoh:
Peristiwa: Warga Tionghoa mengungsi dengan perlindungan Belanda, menghindari serangan dari pejuang kemerdekaan.
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief



UPDATE 1 Agustus 2018
Foto-foto dari Garut kemungkinan besar bukan menunjukkan pengungsian dengan kawalan pasukan Belanda, tetapi pemulangan warga Tionghoa, yang digiring para pejuang kemerdekaan ke sebuah kampung terpencil di Cikajang, kembali menuju kota Garut. Posting tanggal 17 Agustus 2018 akan memuat tambahan informasi dan foto tentang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar