Senin, 11 Mei 2020

Warisan Kartini: Peninggalan dan kenangan

PENGANTAR

(klik untuk memperbesar)
Sejarah Hindia-Belanda menunjukkan bahwa tokoh yang menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia, bagi pihak Belanda saat itu tak lebih dari pemberontak, pembuat onar, penyulut kerusuhan, dsb. Sebaliknya, orang yang diberi tanda jasa oleh Belanda, bagi bangsa Indonesia merupakan pembantai, penjahat perang, kolaborator, dsb.

Raden Ayu Kartini merupakan satu dari sedikit pengecualian: Orang Belanda dan Indonesia sama-sama kagum dan menghargai apa yang beliau rintis untuk memajukan bangsa Indonesia, terutama kaum perempuannya. Bahkan kemudian warga Belanda bersama warga Indonesia bersama-sama meneruskan dan mengembangkan apa yang telah beliau mulai, yaitu dengan menghidupkan sarana pendidikan untuk anak-anak perempuan Indonesia.

Seri foto berikut ini akan menampilkan foto-foto Kartini dan keluarganya, dan diteruskan dengan munculnya sekolah-sekolah Kartini di berbagai pelosok

Salah satu karya seni Kartini (kemungkinan dibuat di sekitar tahun 1900)
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Beberapa karya Kartini, 1902
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
1904: Makam R.A. Kartini di Rembang
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Rembang, 1905 Makam Kartini (paling kanan); yang di tengah adalah makam istri pertama RMAA Singgih Joyodhiningrat, suami Kartini
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Leiden, 1939: Masyarakat Belanda dan Indonesia mengenang Kartini; dari warga Indonesia a.l. Soedjarwo Tjondronegoro (lelaki di tengah baris kedua, dengan jas gelap) yang kelak menjadi Dubes Indonesia di Belanda, dan Tuan Yusuf Muda Dalam (baris ketiga, kedua dari kiri) tokoh kiri yang kemudian menjadi Gubernur Bank Indonesia, dan setelah G30S divonis mati di awal masa Orde Baru.
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
21 April 1953: Perayaan Hari Kartini
(klik untuk memperbesar | © NMVW)

Waktu: 1900, 1902, 1904, 1905, 1939, 1953
Tempat: Jepara (dua foto pertama), Rembang (foto nomor 3 & 4), Leiden (foto nomor 5)
Tokoh: Soedjarwo Tjondronegoro, Tuan Yusuf Muda Dalam (lihat catatan di foto nomor 5)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden / Nationaal Museum van Wereldculturen
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar