Sabtu, 09 Mei 2020

Dari album foto keluarga Kartini: RM Singgih, anak Kartini

PENGANTAR

(klik untuk memperbesar)
Sejarah Hindia-Belanda menunjukkan bahwa tokoh yang menjadi pahlawan bagi bangsa Indonesia, bagi pihak Belanda saat itu tak lebih dari pemberontak, pembuat onar, penyulut kerusuhan, dsb. Sebaliknya, orang yang diberi tanda jasa oleh Belanda, bagi bangsa Indonesia merupakan pembantai, penjahat perang, kolaborator, dsb.

Raden Ayu Kartini merupakan satu dari sedikit pengecualian: Orang Belanda dan Indonesia sama-sama kagum dan menghargai apa yang beliau rintis untuk memajukan bangsa Indonesia, terutama kaum perempuannya. Bahkan kemudian warga Belanda bersama warga Indonesia bersama-sama meneruskan dan mengembangkan apa yang telah beliau mulai, yaitu dengan menghidupkan sarana pendidikan untuk anak-anak perempuan Indonesia.

Seri foto berikut ini akan menampilkan foto-foto Kartini dan keluarganya, dan diteruskan dengan munculnya sekolah-sekolah Kartini di berbagai pelosok

1904: Singgih ketika bayi
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
Sekitar 1904: Singgih belum genap setahun
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
1906: Singgih di usia 17 bulan
(klik untuk memperbesar | © Tee Han Sioe / Universiteit Leiden)
Sekitar 1912: Singgih di umur 8 tahun
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)
1914: Singgih di umur 10 tahun
(klik untuk memperbesar | © Universiteit Leiden)

Waktu: 1904, 1906, 1912, 1914
Tempat: Rembang
Tokoh: Raden Mas Singgih (anak Kartini)
Peristiwa:
Fotografer: Tee Han Sioe (foto ketiga)
Sumber / Hak cipta: Universiteit Leiden
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar