Selasa, 10 Juli 2018

Pertemuan antara TNI dan militer Belanda di sekitar Salatiga: 21 Februari 1948

PENGANTAR

Menjelang pengakuan kedaulatan oleh pihak Belanda, yang menandai berakhirnya perang kemerdekaan, banyak terjadi pertemuan antara militer Belanda dengan TNI, yang umumnya diperantarai oleh KTN (Komisi Tiga Negara). Pertemuan bisa merundingkan gencatan senjata atau, jika di penghujung 1949, proses serah terima kekuasaan dari militer Belanda ke pihak TNI dan Republik.

Desa Klero (sekarang bagian dari kecamatan Tengaran, Semarang) menjadi tempat penting, karena beberapa kali menjadi lokasi pertemuan antara TNI dengan militer Belanda. Kemungkinan desa ini dipilih karena menjadi batas demarkasi antara Belanda dan Republik Indonesia, di mana Belanda mendapat banyak kesulitan untuk merengsek lebih jauh lagi.

Rangkaian foto berikut akan menunjukkan peristiwa-peristiwa pertemuan ini.

Rombongan militer Belanda dan KTN melintasi jembatan bambu dipandu polisi militer dan ditonton warga desa di latar belakang
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Rombongan militer Belanda dan KTN melintasi jembatan bambu
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Rombongan militer Belanda bersama KTN melintasi batang pohon besar
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Pihak TNI menjemput delegasi Belanda
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Perbincangan antara TNI dengan militer Belanda dengan KTN sebagai perantara
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Foto bersama antara TNI, pihak Belanda, dan KTN
(klik untuk memperbesar | © gahetna)
Waktu: 21 Februari 1948
Tempat: sekitar Salatiga, kemungkinan di Klero (Tengaran, Semarang)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Th. van de Burgt
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar