Het Parool, 19 April 1955 (klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS) |
Bagi Leo Jordaan yang membuat karikatur ini, Konferensi Asia Afrika di Bandung adalah ajang buat Zhou Enlai untuk menawarkan komunisme dan Jawaharlal Nehru untuk mengkampanyekan nasionalisme-sekuler di kalangan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
(klik untuk memperbesar | © Menno van Meeteren / AVS) |
Karikatur yang berjudul Het verloren paradijs ("surga yang lepas") ini disebut berasal dari tahun 1956, tapi mungkin dibuat di tahun 1950. Karya ini menggambarkan seorang Belanda dengan pakaian a la Gubernur Jenderal meninggalkan Indonesia dengan menahan malu, sementara Singa Belanda yang mendampinginya tampak cedera.
Vrij Nederland, 1 Maret 1958 (klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS) |
Perang saudara di Indonesia antara pemerintah pusat di Jakarta dengan pemberontak di Sumatera Barat digambarkan oleh Leo Jordaan sebagai peristiwa di mana pada ujungnya dunia komunisme (diwakili oleh Nikita Khrushchev dan Mao Zedong) adalah pihak yang akan mengambil keuntungan.
De Tijd - De Maasbode, 12 Agustus 1970 (klik untuk memperbesar | © Charles Boost / AVS) |
Soekarno banyak berkunjung ke manca negara, dan berbagai negara di Eropa, tapi tidak pernah ke Belanda. Karenanya, kunjungan Soeharto ke Belanda di tahun 1970 merupakan tonggak penting dalam pemulihan persahabatan antara Belanda dan Indonesia. Namun, di Belanda sudah menunggu berbagai kalangan yang cenderung negatif terhadap Indonesia seperti diperlihatkan di karikatur di atas. Ini mulai dari Door de Eeuwen Trouw yang mendukung RMS, hingga ke kalangan yang menyebut Soeharto sebagai moordenaar (jagal), dan yang memperjuangkan hak-hak rakyat Papua.
Tempat: karikatur di atas terbit di Belanda dengan mengacu ke peristiwa terkait Indonesia
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Charles Boost | Leo Jordaan | Menno van Meeteren
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar