De Vlam, antara 1946 dan 1948 (klik untuk memperbesar | © Wim van Wieringen / AVS) |
Ada kalangan di Belanda yang menganggap bahwa Uni Sovyet, atau dunia komunisme, mendukung Indonesia dalam perjuangannya melawan Belanda. Menurut karikatur ini, kenyataannya keberanian Indonesia yang dengan tangan kosong melawan Singa Belanda yang bersenjata pedang, justru membuat melongo si Beruang Rusia.
(klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS) |
Karikatur karya Leo Jordaan yang berjudul De oplossing? (Solusi?) ini tampaknya mengajukan pendapat bahwa solusi atas konflik bersenjata antara Belanda dan Indonesia mungkin bisa tercapai apabila kekuatan militer kedua belah pihak meletakkan senjatanya dan beristirahat tanpa harus segan-segan berdekatan.
De Groene Amsterdammer, 24 Juli 1948 (klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS) |
Olimpiade 1948 yang diselenggarakan di London seharusnya bisa menjadi ajang persahabatan pertama dunia setelah usainya Perang Dunia II. Kenyataannya 1948 merupakan tahun yang penuh konflik, a.l. Arab vs. Israel, Stalin vs. Tito, Marshall vs. Molotov, dsb. termasuk Soekarno vs. Van Mook. Dewi pembawa obor Olimpiade tampak digambarkan kesulitan untuk berjalan melewati pihak-pihak yang bertikai ini.
Het Parool, 14 Desember 1948 (klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS) |
Karikatur ini memperlihatkan Muhammad Hatta dan Menlu Belanda Dirk Stikker, yang sebenarnya berdiri tidak jauh dari satu sama lain, dan keduanya sudah bersedia dan bersiap untuk saling menghampiri. Tetapi belukar yang terdiri dari berbagai macam persoalan menghalangi keduanya untuk makin mendekat. Beluar ini a.l. adalah kesalahpahaman, gengsi, penafsiran atas hasil perjanjian Linggarjati dan Renville, dll.
Tempat: karikatur di atas terbit di Belanda dengan mengacu konflik Belanda-Indonesia di tahun 1948.
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Leo Jordaan | Wim van Wieringen
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar