Rabu, 25 Desember 2019

Peninggalan purbakala di sekitar Bogor: Arca Domas (2)

PENGANTAR

Pada tahun 1863-1864 Isidore van Kinsbergen menerbitkan sebuah album berjudul Oudheden van Java, op last der Ned. Indische regering, onder toezigt van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang berisi foto-foto peninggalan purbakala di Jawa, dari wilayah Banten hingga ke Jawa Timur.


Candi, arca, dan situs purbakala dari bagian tengah dan timur pulau Jawa umumnya sudah sangat terkena, banyak dibahas, dan menjadi objek wisata hingga sekarang. Berbeda dengan peninggalan purbakala di bagian barat, yang tampaknya tidak mendapat perhatian sebesar di bagian tengah dan timur.

Seri foto berikut akan mencoba untuk memperlihatkan apa yang sudah didokumentasikan oleh van Kinsbergen lebih dari 100 tahun lalu, dengan harapan mudah-mudahan tidak membuat kita lupa akan peninggalan nenek moyang ini.


Peta di bawah memperlihatkan situs-situs tempat ditemukannya benda-benda purbakala di sekitar Bogor.
(klik untuk memperbesar)

(klik untuk memperbesar | © Tropenmuseum)
(klik untuk memperbesar | © Tropenmuseum)
(klik untuk memperbesar | © Tropenmuseum)
(klik untuk memperbesar | © Tropenmuseum)

Waktu: 1864
Tempat: Bogor
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Tropenmuseum
Catatan: Arca Domas merupakan situs yang menarik: Pertama, karena banyaknya patung yang dulu ditemukan di sana; kedua, karena bentuk arca-arca ini pra-Hindu/Buddha. Peneliti Belanda menyebut bentuk ini "polinesia", mengacu pada bentuk patung yang mirip yang berada di kawasan Polinesia. Sebenarnya penyebutan istilah ini bisa dipertanyakan, karena mengimplikasikan bahwa bentuk patung di Indonesia merupakan turunan dari Polinesia. Mengapa misalnya bukan patung yang di sana yang disebut "Nusantara"; atau kalau lebih netral, semua bentuk patung ini disebut "Austronesia" dengan mengacu pada rumpun bahasa yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar