Selasa, 27 Oktober 2020

Patung Jenderal Van Heutsz di kota kelahirannya Coevorden, Belanda, 1933

Catatan atau keterangan asli pada foto-foto dari arsip Belanda, yang a.l. dimuat di posting ini, tidak jarang menjuluki para pejuang kemerdekaan dengan istilah "ekstremis", "subversif", "bandit", bahkan "teroris". Pahlawan bagi satu pihak, memang bisa jadi penjahat bagi pihak lain; dan sebaliknya. Demikian juga halnya dengan Jenderal Joannes Benedictus van Heutsz: Bagi Belanda dia adalah pahlawan yang memenangkan perang alot melawan rakyat Aceh; sementara sejarah Indonesia mengenangnya sebagai pembantai rakyat Aceh.

Di tahun 1933, sembilan tahun setelah Van Heutsz meninggal, Pangeran Hendrik (suami Ratu Wilhelmina) meresmikan berdirinya patung Van Heutsz di Coevorden, tempat kelahiran jenderal ini. Foto di bawah memperlihatkan patung ini di tahun peresmiannya. Di tahun 2009, atau 76 tahun kemudian, Coevorden diam-diam membongkar patung ini dan memindahkannya. Tampaknya waktu juga bisa mengubah pandangan orang tentang apakah seseorang itu bisa menjadi kebanggaan atau tidak.

(klik untuk memperbesar | AVS)

(klik untuk memperbesar | AVS)

Waktu: 1933
Tempat: Coevorden, Belanda
Tokoh: Joannes Benedictus van Heutsz (Gubernur-Jenderal Hindia-Belanda)
Peristiwa:
Juru foto/gambar:
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar