Selasa, 13 Oktober 2020

Karikatur Belanda tentang Papua: Tema yang membesar

Vrij Nederland, Oktober 1958: Je kunt er mee sukkelen …
(Mereka bisa bergelut dengannya)
(klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS)

Di tahun 1958, Belanda masih melihat dirinya senasib dengan Inggris dan Amerika dalam hal Papua. Inggris, digambarkan oleh Harold MacMillan harus menangani masalah Siprus, dilambangkan dengan kucing galak dalam karung. Sementara Amerika, digambarkan oleh John Foster Dulles harus berurusan dengan persoalan Taiwan yang dilambangkan dengan naga penyembur api. Belanda, digambarkan oleh Willem Drees, meski tampak harus menanggung beban berat, tetapi relatif tidak terganggu oleh beban Papua yang dilambangkan dengan babi hutan. Ketiganya digambarkan harus membawa "hewan peliharaan" mereka ke klinik hewan PBB.

Vrij Nederland, Juli 1961: "Luipaard op schoot"
(Macan tutul di pangkuan)
(klik untuk memperbesar | © Leo Jordaan / AVS)

"Luipaard op schoot" adalah acara TV populer di Belanda tentang hewan liar. Karikatur ini menggambarkan bagaimana di tahun 1945 Belanda masih melihat Papua sebagai kucing kecil yang lucu. Tetapi di tahun 1961, kucing ini sudah membesar menjadi macan besar yang memberatkan.

Algemeen Dagblad, Oktober 1962: Einde tijdperk Nieuw Guinea
"Vaarwel mijn Nieuw Guinea, verwacht een andere Heer"
(Akhir dari Ginea Baru; "Selamat tinggal Ginea Baruku, nantikan tuan barumu")
(klik untuk memperbesar | © Fritz Behrendt / AVS)

Akhirnya  di tahun 1962, Belanda, digambarkan oleh Joseph Luns dan Jan de Quay dalam kapal layar berbentuk terompah tradisional Belanda, harus meninggalkan Papua. Di ufuk langit tampak matahari bermuka Soekarno terbit.

Waktu: 1958, 1961, 1962
Tempat: Papua (dilambangkan)
Tokoh:
Peristiwa:
Juru foto/gambar: Leo Jordaan | Fritz Behrendt
Sumber / Hak cipta: Atlas Van Stolk
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar