Kamis, 12 Maret 2020

Kedatangan jenazah Sutan Sjahrir di bandara Schiphol, 1966 (1)

PENGANTAR

Blog ini banyak memuat foto yang memperlihatkan andil Sutan Sjahrir dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu tragedi dalam sejarah republik ini adalah bahwa Sjahrir kemudian harus mengasingkan diri jauh dari negeri kelahirannya, dan menghembuskan nafas terakhirnya di negeri orang.

Ketika pemerintahan Soekarno mulai akhir 1950-an makin menunjukkan sifat otoriter, beberapa tokoh yang dianggap tidak sepaham dengan Soekarno ditangkap dan dipenjara, termasuk Sjahrir di tahun 1962. Kesehatan Perdana Menteri pertama ini memburuk di dalam tahanan, dan Sjahrir mengalami stroke di tahun 1965. Pahlawan yang mendapat julukan "Bung Kecil" ini —karena badannya memang tidak tinggi— kemudian mendapat izin untuk meninggalkan Indonesia menuju Swiss, dengan alasan demi perawatan kesehatan.

Di Swiss ini pula, Sjahrir beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 9 April 1966, meninggal dunia, tanpa sempat melihat kembali negeri yang kemerdekaannya dia perjuangkan. Jenazahnya diterbangkan dari Zurich ke Belanda, seperti yang akan ditampilkan di posting ini.

Warga yang berdatangan ke bandara Schiphol ...
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / ANP)
... untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Sutan Sjahrir
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / ANP)
Selain warga, datang juga tokoh-tokoh masyarakat ke bandara Schiphol
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / ANP)
Siti Wahjunah Saleh (Poppy Sjahrir), istri mendiang Sjahrir, turun dari pesawat ...
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / ANP)
... disambut Dubes RI untuk Belanda Soedjarwo Tjondronegoro
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / ANP)
Masyarakat memasuki gedung yang digunakan untuk pemberian penghormatan kepada Sutan Sjahrir
(klik untuk memperbesar | © Het Geheugen / ANP)

Waktu: 17 April 1966
Tempat: Bandara Schiphol, Amsterdam, Belanda
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Ben Hansen (foto 1-5)
Sumber / Hak cipta: Het Geheugen van Nederland / ANP Historisch Archief
Catatan: Sebelumnya di posting ini disebutkan bahwa istri Sjahrir di atas adalah "Maria Duchateau"; padahal seharusnya Siti Wahjunah Saleh (Poppy Sjahrir). Dengan ini informasi tsb. dibetulkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar