Rabu, 11 Maret 2020

Dua penguasa Karangasem terakhir di Lombok di akhir abad ke-19

Raja Agung Gedeh Ngurah Karangasem (tengah) di pengasingan di Jakarta, didampingi para pengiringnya,  a.l. anaknya Anak Agung Made Djilantik (berdiri kiri) dan cucunya Anak Agung Ktut Oka (berdiri kanan)
(klik untuk memperbesar | © NGA)
Gusti Gede Jelantik
Foto aslinya memperlihatkan dia duduk bersama Anak Agung Ketut Karangasem dan delapan pembesar sipil dan militer Belanda
(klik untuk memperbesar | © NGA)

Waktu: 1895 (atas), 1894 (bawah)
Tempat: Jakarta (atas), Lombok (bawah)
Tokoh: Raja Agung Gedeh Ngurah Karangasem (penguasa Karangasem terakhir di Lombok), Gusti Gede Jelantik (tokoh Bali yang ditempatkan Belanda sebagai penguasa Lombok, dari tahun 1894 hingga 1902, setelah ekspedisi militer Belanda)
Peristiwa: Pergolakan di tahun 1890-an antara warga Sasak dan bangsawan Karangasem yang menguasai Lombok bagian barat mengundang Belanda untuk turut terlibat, yang pada ujungnya mengukuhkan kekuasaan Belanda di seluruh Lombok. Belanda menjatuhkan Raja Agung Gedeh Ngurah Karangasem di tahun 1894 dan mengasingkannya ke Jakarta, dan menempatkan Gusti Gede Jelantik sebagai penguasa Lombok di bawah kendali Belanda.
Fotografer: C. Neeb
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:


UPDATE 6 Juli 2020: Foto yang memperlihatkan Gusti Gede Jelantik bersama para pembesar Belanda akan dimuat di posting tanggal 4 Agustus 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar