Selasa, 04 November 2025

Tayang ulang lukisan-lukisan karya Ernest Alfred Hardouin tentang aneka penampilan manusia di Jawa di abad ke-19 (7)

Ernest Alfred Hardouin aalah seorang pelukis yang lahir di Versailles, Perancis, pada tanggal 23 Januari 1820. Garis nasib membawanya ke Nusantara, di mana dia banyak mengabadikan wajah-wajah manusia di Jawa dalam bentuk lukisan. Hardouin wafat dalam usia relatif muda, yaitu 33 tahun, di kota tempat dia banyak mengeluarkan karyanya, yaitu di Jakarta pada tanggal 21 September 1953.

Blog ini pernah menampilkan rangkaian lukisan karya Hardouin ini, a.l. yang dimulai di posting ini. Warisan Hardouin ini turut berjasa untuk memperlihatkan bagaimana keadaan dan penampilan nenek moyang kita di sekitar 200 tahun lalu. Kali ini kita mencoba menayang ulang beberapa gambar yang sejatinya sudah pernah muncul, tetapi sekarang dari sumber lain dan dalam ukuran yang lebih besar. Kali ini kita coba juga untuk meminta bantuan AI untuk mereka-reka bagaimana penampilan sesungguhnya dari orang-orang yang digambar oleh Hardouin. Tentu saja, keluaran AI ini hanya merupakan pendekatan, bukan aslinya. Bahkan di beberapa detail, AI, karena keterbatasan di data latihannya harus menyerah dan menampilkan hal yang berbeda, atau malah mengambil kebebasan untuk menggambar menurut kemauan dia sendiri.


Ini adalah lukisan Hardouin tentang seorang penari perempuan di sebuah keraton Jawa. Hardouin cukup jeli untuk menampilkan banyak detail di pakaian si penari: mulai dari penutup kepala, anting-anting, ornamen di dada, hiasan di lengan atas, ikat pinggang, hingga ke motif kain batik yang dikenakan si penari.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Cukup mengagetkan bahwa AI bisa mereka ulang detail yang dijabarkan Hardouin di lukisannya, mulai dari penutup kepala hingga ke kain batik, dan instruksi ke AI sepenuhnya tanpa prompt khusus, hanya permintaan membuat lukisan menjadi semacam foto realistis.
(klik untuk memperbesar)
Ini adalah penjual unggas hidup yang tampaknya menjajakan dagangannya di sebuah kawasan pecinan. Dia memikul seekor kalkun, paling tidak dua ayam kampung dan satu bebek. Si pria ini berpakaian seperti lelaki kelas bawah biasa pada zamannya: telanjang dada dan nyeker, tetapi bertutup kepala, bercelana dan bersarung.
(klik untuk memperbesar | @ Indies Gallery)
Rekaan AI cukup meyakinkan untuk menampilkan si penjual unggas. Si ayam kalkun bisa terdeteksi, begitu juga bilah bambu melengkung yang menjadi pikulan di pria. Hanya ayam yang di sebelah kiri tereduksi menjadi dua ekor dalam komposisi yang berbeda dari lukisan Hardouin.
(klik untuk memperbesar)

Tahun terbit: 1855
Tempat terbit: Paris
Tokoh:
Deskripsi:
Juru foto/gambar: Ernest Alfred Hardouin
Sumber / Hak cipta: Indies Gallery
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar