Orang bilang, ketika dua kubu berkonflik maka pihak pertama yang menjadi korban adalah sang kebenaran. Kedua kubu akan berusaha mencari dukungan, baik dari dalam maupun dari luar, agar posisi dia semakin kuat dalam perseteruan. Usaha ini tidak jarang dilakukan dengan peluncuran propaganda yang tentunya membagus-baguskan diri sendiri, dan memburuk-burukkan pihak lain. Tidak jarang pula bahan propaganda ini tidak selaras dengan fakta dan kebenaran. Dan ini terjadi dari dulu hingga sekarang.
Rangkaian foto berikut akan menampilkan hal seperti ini. Semasa Perang Kemerdekaan dulu rupanya ada kalangan yang memunculkan foto-foto sebagai pembuktian bahwa Republik Indonesia itu menyengsarakan dan/atau masyarakat di Nusantara suka dengan pemerintahan Kerajaan Belanda. Kita akan coba untuk meneliti apa yang sebenarnya ditampilkan oleh foto-foto ini.
![]() |
| (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
- Bahasan di awal: Kemiskinan ada dari dulu hingga sekarang, termasuk di masa penjajahan Belanda, dan kemudian dikabarkan meningkat tajam di masa pendudukan Jepang. Proklamasi kemerdekaan juga tidak menyulap kemiskinan menjadi sirna; perang kemerdekaan malah makin mempersulit pelaksanaan pengentasan kemiskinan karena prioritas para pihak berada di memenangkan konflik. Banyak foto yang menunjukkan kemiskinan semasa perang kemerdekaan: orang yang berpakaian compang-camping, berbadan kurus kering, luntang-lantung, dan warga yang senang mendapatkan makanan atau layanan kesehatan yang dibagikan pihak Belanda. Ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk menunjukkan bahwa masyarakat yang berada di bawah kekuasaan Republik Indonesia sangat menderita; dan bahwa Belanda datang untuk mengubah suasana ini ke yang jauh lebih baik.
- Teks asli penyerta foto:Zodra het volk bevrijd was verdrong het zich om de keuken van onze troepen om, als het mogelijk was, een restantje te krijgen. Uitgehongerd en arm - zo vonden we de bevolking in de rijkste streken van Java.
- Terjemahan:Begitu rakyat dibebaskan [dari kekuasan Republik Indonesia], mereka mengerumuni dapur pasukan kami untuk mengambil sisa makanan yang bisa mereka dapatkan. Kelaparan dan miskin — begitulah kami menemukan penduduk di wilayah-wilayah [yang sejatinya] terkaya di Jawa.
- Catatan: Lihat juga kumpulan foto yang menampilkan kemiskinan di masa lalu.
Tempat: Jawa
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Tidak ada komentar:
Posting Komentar