Pengantar: Sejarah Indonesia tentang masa tahun 1949-1950 akan menyebut kata RIS alias Republik Indonesia Serikat. Tetapi kita tidak banyak menemukan bahasan tentang hal itu. Boleh jadi karena negeri-negeri federasi ini dianggap negara boneka buatan Belanda, dan tokoh-tokohnya dipandang sebagai kaki tangan Belanda di dalam usaha mereka mempertahankan kendali mereka atas Indonesia.
Seri posting kali ini akan menampilkan beberapa foto yang berkenaan dengan RIS ini. Mudah-mudahan ini bisa berkontribusi di dalam menggali bagian sejarah Indonesia yang tampak terlantarkan ini.
![]() |
Pengunjuk rasa dengan spanduk yang a.l. bertuliskan "Kami minta(m) Daerah Istimewa Soematra Timoer" dan "Kembalikan keamanan dan keadilan pada kami" (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
Kerumunan para pengunjuk rasa (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
Seri foto ini merupakan lanjutan dari posting sebelumnya yang dimuat sepuluh tahun lalu. (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
![]() |
Dua tokoh Negara Sumatera Timur di antara para pengunjuk rasa: Tengku Dzulkarnain (melambaikan tangan) dan Tengku Mansyur (berpeci) (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Waktu: 27 Agustus 1947
Tempat: Pematang Siantar
Tokoh: Tengku Mansyur (pemimpin Negara Sumatera Timur), Tengku Dzulkarnain (Ketua Dewan Sementara NST)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar