PENGANTAR
Di posting sebelum ini, blog ini menampilkan 30 foto dari album yang dikeluarkan oleh Topografische Dienst van Nederlands-Indië (Jawatan Topografi Hindia-Belanda) pada tahun 1874, yang memperlihatkan situasi di Aceh pada saat itu yang masih diselimuti oleh suasana Perang Aceh. Ke-30 foto tersebut berasal dari tweede serie (seri kedua) dengan judul dertig gezigten (tiga puluh wajah); seri pertama dengan judul vierendertig gezigten (tiga puluh empat wajah), yang memang berisi 34 foto, akan ditampilkan di rangkaian berikut ini.
1878: Pohon beringin di area yang kelak menjadi kawasan Masjid Raya Baiturrahman (klik untuk memperbesar | © NGA) |
1878: Lapisan pertahanan Belanda di tepi Krueng Aceh (klik untuk memperbesar | © NGA) |
1878: Seorang rohaniwan bersama beberapa perwira Belanda di tenda perawatan (klik untuk memperbesar | © NGA) |
1878: Pemakaman seorang bangsawan Kesultanan Aceh (klik untuk memperbesar | © NGA) |
1878: Meriam besar dan pelurunya di dekat pintu masuk Keraton Aceh (klik untuk memperbesar | © NGA) |
Waktu: 1878
Tempat: Kutaraja
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer: Topografische Dienst van Nederlands-Indië
Sumber / Hak cipta: National Gallery of Australia
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar