Jumat, 01 Juli 2022

Kecelakaan pesawat yang menewaskan Panglima KNIL, Letjen Berenschot, dan pemakamannya, 1941 (1)

Gerardus Johannes Berenschot adalah sosok yang menarik untuk diberi banyak catatan. Pertama, dia adalah seorang perwira cemerlang yang dalam usia 52 tahun sudah menjadi panglima KNIL dengan pangkat letnan jenderal. Kedua, di antara semua perwira tinggi Belanda saat itu, dia satu-satunya yang berdarah indo atau campuran. Ketiga, ketika Jepang sedang berekspansi ke mana-mana dan Hindia-Belanda harus mengantisipasi serbuan para tentara Dai Nippon ini, pesawat yang membawa Berenschot jatuh di kawasan Kemayoran dan menewaskan semua penumpangnya, termasuk pria kelahiran Solok ini. Hindia-Belanda kehilangan seorang jenderal yang handal. Pengganti Berenschot, Jenderal Hein ter Poorten, kemudian tercatat di buku sejarah sebagai panglima KNIL yang menyerah tanpa syarat kepada militer Jepang di Kalijati.

Puing pesawat yang membawa Letjen Berenschot …
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
… setelah Panglima KNIL ini bertemu dengan Panglima AU Inggris di Timur Jauh, Marsekal Robert Brooke-Popham
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 13 Oktober 1941
Tempat: Kemayoran (Jakarta)
Tokoh:
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar