Agustus 1949: Setelah TNI dan militer Belanda sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang kemudian disusul dengan penyerahan wilayah Solo ke Republika Indonesia 3 bulan berikutnya, pihak TNI dan warga Solo membongkar barikade yang dipasang di jalanan semasa konflik militer. (klik untuk memperbesar | © gahetna) |
6 November 1949: Beberapa warga Belanda, seperti lelaki di sebelah kiri yang tinggal sekitar Sragen, memutuskan untuk tetap tinggal meskipun kekuasaan sudah diserahkan ke pihak Republik Indonesia. Mereka beralasan masih ingin terus mengurus "kebon" (ini kata yang digunakan oleh mereka). Tampak lelaki Belanda ini berbincang dengan seorang perwira TNI dan Kolonel Ohl. (klik untuk memperbesar | © gahetna) |
12 Desember 1949: Polisi Militer Belanda masih mengatur ketertiban di kota Solo meski secara resmi kekuasaan atas wilayah ini sudah dikembalikan ke Republik Indonesia. (klik untuk memperbesar | © gahetna) |
Tempat: Solo, Sragen
Tokoh: Kolonel J.H.M.U.L.E. Ohl (komandan pasukan Belanda untuk wilayah Solo dan sekitarnya)
Peristiwa:
Fotografer: Th. van de Burgt
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar