Perjanjian Renville memiliki banyak peristiwa lanjutan. Sebelum ini sudah kita lihat di beberapa posting sebelumnya bagaimana TNI harus hijrah dari beberapa wilayah menuju daerah yang diakui sebagai area kekuasaan Republik Indonesia. Selain itu terjadi pula pertukaran militer dari wilayah kekuasaan Belanda ke daerah Republik, dan sebaliknya.
Belanda, misalnya menyerahkan ratusan pejuang yang ditahan Belanda. Belanda juga memberangkatkan beberapa anak-isteri dari pejuang TNI ke wilayah Republik. Sebaliknya, Republik Indonesia juga menyerahkan keluarga KNIL yang selama ini berada di wilayah kekuasan Republik dan terputus hubungan dengan kerabat KNIL mereka.
Selain itu, Republik juga menyerahkan para prajurit Inggris asal jazirah Hindia yang membelot dan berjuang di pihak Indonesia. Tentara-tentara India ini kemudian dikembalikan Belanda ke tanah kelahiran mereka. Menarik pula bahwa ternyata masih ada sisa-sisa Nazi Jerman yang berlindung di wilayah Republik. Setelah perjanjian Renville; Indonesia juga menyerahkan warga-warga Jerman ini.
Gombong, sebuah kecamatan di Kebumen, Jawa Tengah, memainkan peranan penting di peristiwa-peristiwa ini. Lokasinya di perbatasan antara wilayah yang dikuasai Belanda dengan area kekuasan Republik, serta adanya stasiun kereta api, membuat kota ini dipilih menjadi tempat di mana serah-terima di atas berlangsung.
(klik untuk memperbesar | © gahetna) |
(klik untuk memperbesar | © gahetna) |
(klik untuk memperbesar | © gahetna) |
(klik untuk memperbesar | © gahetna) |
Waktu: 24 April 1948
Tempat: Gombong
Tokoh:
Peristiwa: Rangkaian kereta yang berangkat dari Bandung berhenti sebelum jembatan. Setelah pemeriksaan dokumen dan formalitas lainnya selesai, para tawanan perang turun dari gerbong kereta dan berjalan menuju wilayah Republik dengan melewati jembatan dan melintasi satuan keamanan Republik yang menjaga jembatan di sisi lainnya. Para tawanan tampak membawa barang-barang pribadinya. Ada juga kotak besar yang harus ditandu beberapa orang. Sementara itu sebagian tawanan tampak masih terlihat terluka; malah ada yang harus digendong rekannya.
Fotografer: Haasjes
Sumber / Hak cipta: Het Nationaal Archief
Catatan: Sebagian foto di sini mengupdate posting tanggal 5 Januari 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar