PENGANTAR
Selepas Perang Dunia I fasisme merebak di banyak negara di Eropa, dan memuncak di berkuasanya pengikut paham ini di Italia dan Jerman. Belanda, dan juga Hindia-Belanda, ikut dilanda ideologi ini. Warga Belanda di Nusantara yang terpikat fasisme mendirikan organisasi NIFO (Nederlandsch Indische Fascisten Organisatie) di awal tahun 1930an, yang kemudian melebur ke organisasi "induk" Belanda NSB (Nationaal-Socialistische Beweging) pimpinan Anton Mussert.
Ketika Jerman menyerbu serta menduduki Belanda di tahun 1940, dan pemerintah Belanda bersama pihak Kerajaan harus mengungsi ke Inggris, NSB menjadi kaki tangan pendudukan Jerman. Pemerintahan Hindia-Belanda yang loyal terhadap Ratu Wilhelmina, melarang NSB dan menutup semua kantornya di Nusantara.
Seri foto berikut menampilkan gambar dari masa maraknya NSB dan pengikutnya di Hindia-Belanda.
Gerrit van Duyl (?) menjelang pertemuan akbar Landdag (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Gerrit van Duyl bersama istri dan anak (?) (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Gerrit van Duyl menyambut, atau disambut, di bandara (?) (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Gerrit van Duyl bersama para peserta Landdag yang tiba di stasiun kereta (?) (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Petinggi NSB di stasiun kereta (klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD) |
Waktu: 1937
Tempat: Jakarta
Tokoh: Gerrit van Duyl? (teolog Protestan dan politisi pucuk pimpinan NSB)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar