Sabtu, 28 Mei 2022

Fasisme di Hindia Belanda: Ir. Anton Ludovicus van der Laaken, pucuk pimpinan NSB yang peranakan

PENGANTAR

Selepas Perang Dunia I fasisme merebak di banyak negara di Eropa, dan memuncak di berkuasanya pengikut paham ini di Italia dan Jerman. Belanda, dan juga Hindia-Belanda, ikut dilanda ideologi ini. Warga Belanda di Nusantara yang terpikat fasisme mendirikan organisasi NIFO (Nederlandsch Indische Fascisten Organisatie) di awal tahun 1930an, yang kemudian melebur ke organisasi "induk" Belanda NSB (Nationaal-Socialistische Beweging) pimpinan Anton Mussert.

Ketika Jerman menyerbu serta menduduki Belanda di tahun 1940, dan pemerintah Belanda bersama pihak Kerajaan harus mengungsi ke Inggris, NSB menjadi kaki tangan pendudukan Jerman. Pemerintahan Hindia-Belanda yang loyal terhadap Ratu Wilhelmina, melarang NSB dan menutup semua kantornya di Nusantara.

Seri foto berikut menampilkan gambar dari masa maraknya NSB dan pengikutnya di Hindia-Belanda, termasuk tentang insinyur asal Bandung, Anton Ludovicus van der Laaken, yang menjadi pucuk pimpinan NSB di Hindia-Belanda. Menarik untuk dicatat bahwa Van der Laaken, seperti halnya sekitar 70% pendukung NSB di Hindia-Belanda, berdarah indo, alias campuran antara Belanda dan Indonesia. Tingginya persentase pengikut NSB yang peranakan memunculkan dugaan bahwa para indo ini melihat NSB sebagai saluran untuk memperlihatkan bahwa mereka tidak kalah kelas dengan Belanda "totok".


Van der Laaken dalam seragam fasis hitam-hitam
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jakarta, 18 Desember 1937: Van der Laaken mengacungkan salam fasis di acara Landdag (pertemuan akbar) NSB
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)
Jakarta, 18 Desember 1937: Van der Laaken (di jendela kedua dari kanan) di kendaraan yang membawa para pengikut NSB peserta Landdag ke hotel tempat mereka menginap
(klik untuk memperbesar | © Beeldbank WO2 / NIOD)

Waktu: 1937
Tempat: Jakarta
Tokoh: Anton Ludovicus van der Laaken (pemimpin NSB di Hindia-Belanda)
Peristiwa:
Fotografer:
Sumber / Hak cipta: Beeldbank WO2 (Tweede Wereldoorlog) / NIOD (Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie)
Catatan:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar